Mitos dan Fakta Seputar Payudara yang Jarang Diketahui

Ada banyak mitos seputar payudara yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah mengenakan bra dapat menyebabkan kanker payudara.

Padahal, menurut penelitian yang dimuat jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention, pertumbuhan kanker tidak disebabkan oleh penggunaan bra.

Sebaliknya, fakta seputar payudara justru jarang diketahui. Contoh fakta yang dimaksud, misalnya payudara tidak memiliki jaringan otot. Organ ini terbentuk dari jaringan lemak dan anatominya dipertahankan oleh jaringan ikat dan ligamen.

Mitos payudara yang lebih banyak beredar daripada fakta soal organ wanita ini sering kali menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat.  

Agar kamu enggak salah paham, yuk kenali mitos dan fakta tentang payudara di bawah ini.

Artikel Lainnya: Ini Ragam Bentuk Payudara Wanita yang Perlu Diketahui

Ukuran payudara kiri dan kanan bisa berbeda. Hal ini merupakan salah satu fakta payudara.

Perbedaan ukuran payudara kanan dan kiri merupakan hal yang normal. Sebanyak 80 persen wanita memiliki ukuran payudara yang tidak sama besar. 

Bahkan, beberapa wanita memiliki ukuran payudara kiri dan kanan yang berbeda jauh. Misalnya, payudara kiri berukuran B, sementara payudara kanan berukuran C.

Payudara berukuran besar dapat menghasilkan ASI lebih banyak adalah mitos belaka. Sayangnya, mitos tentang payudara ini cukup banyak diyakini wanita. 

Faktanya, produksi ASI tidak ditentukan oleh ukuran payudara. Sebab, jumlah ASI yang dihasilkan tergantung dengan seberapa sering ASI diberikan. 

Semakin sering bayi mengisap ASI, semakin banyak pula jumlah ASI yang dikeluarkan.

Artikel Lainnya: Vitamin Penting untuk Kesehatan Payudara

Mitos berikutnya adalah tidur tanpa bra bisa mengubah bentuk payudara. Nyatanya, tidur tanpa memakai bra tidak akan mengubah bentuk payudara kamu. 

Kebiasaan ini justru sangat baik bagi kesehatan payudara. Soalnya, peredaran darah payudara bisa menjadi lebih lancar ketika tidur tanpa bra. Sehingga, tidur kamu jadi lebih nyaman dan relaks.

Menyusui bikin payudara kendur adalah mitos. Faktanya, menyusui tidak membuat payudara mengendur. 

Perubahan payudara selama menyusui disebabkan adanya perubahan hormon. Payudara membesar dan kurang kencang juga disebabkan produksi ASI.

Meski begitu, payudara akan mengecil kembali setelah anak mulai disapih.

Bentuk payudara berubah seiring pertambahan usia adalah fakta. Seiring bertambahnya usia, bagian tubuh akan mengalami perubahan, termasuk bentuk payudara. 

Hal ini karena berkurangnya kolagen di dalam tubuh. Kolagen adalah salah satu protein yang membantu penyusunan tubuh manusia.

Kekurangan kolagen menyebabkan massa sel dan otot payudara mengendur. 

Artikel Lainnya: Pasta Gigi untuk Mengencangkan Payudara, Memang Bisa?

Kamu tidak perlu meremas payudara untuk memperbesar ukurannya. Soalnya, ini hanyalah mitos payudara belaka.

Meremas payudara tidak membuat ukuran payudara kamu bertambah besar. Sensasi  yang dirasakan hanyalah payudara terasa lebih penuh dan padat. 

Soalnya, meremas payudara menimbulkan rangsangan seksual. Hal ini membuat aliran darah meningkat ke payudara sehingga terlihat membesar. Meski begitu, kondisi ini hanya berlangsung sementara.

Apakah kamu pernah mendengar informasi soal puting berukuran rata tidak dapat menyusui? Jika ya, kamu perlu tahu bahwa kabar ini hanyalah mitos semata.

Faktanya, kemampuan menyusui tidak berasal dari bentuk dan ukuran puting, melainkan lobulus. Lobulus adalah kelenjar payudara yang berperan menghasilkan ASI saat menyusui.

Karenanya, wanita dengan puting rata atau masuk ke dalam tetap dapat menyusui anaknya dengan baik.

Ukuran payudara bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan, lho. Ini adalah fakta tentang payudara. 

Meski begitu, bukan berarti ukuran payudara anak perempuan akan sama persis dengan ukuran payudara ibunya. 

Sebab, ada banyak faktor yang memengaruhi ukuran payudara wanita selain genetik. Faktor yang dimaksud, misalnya berat badan dan asupan nutrisi.

Artikel Lainnya: Ukuran Payudara Kiri dan Kanan Berbeda, Normalkah?

Pria tidak bisa kena kanker payudara adalah mitos. Pasalnya, kaum adam juga memiliki payudara, meskipun ukurannya tidak sebesar payudara wanita. 

Jadi, laki-laki juga bisa terkena kanker payudara, meskipun kasus ini jarang ditemukan. Oleh karena itu, perubahan pada payudara pria juga perlu diwaspadai.

Mungkin kamu sering mendengar bahwa olahraga dapat membuat payudara jadi lebih besar. Faktanya, ini cuma mitos belaka.

Perlu kamu tahu, payudara terbuat dari jaringan lemak, bukan otot. Nah, di belakang jaringan payudara memang ada otot.

Meskipun ada otot di belakangnya, kamu tidak dapat melatih otot tersebut untuk memperbesar ukuran payudara.

Setelah membaca ulasan di atas, kini kamu bisa membedakan antara fakta dan mitos payudara, bukan? 

Yuk, #JagaSehatmu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri di rumah dan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar kesehatan wanita.

Apabila kamu mendapati adanya perubahan pada payudara, segera konsultasikan dengan dokter. Kamu juga bisa berkonsultasi menggunakan fitur tanya dokter online di KlikDokter, lho. 

(ADT/JKT)

Referensi:

Breastcancer.org. Diakses 2022.  Breast Cancer Myths vs. Facts.

Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention. Diakses 2022. Bra Wearing Not Associated with Breast Cancer Risk: A Population-Based Case–Control Study.