Ibu Menyusui

Kualitas ASI Perah Tak Sebaik ASI yang Diberikan Langsung?

dr. Devia Irine Putri, 23 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

ASI perah menjadi alternatif untuk ibu bekerja. Namun, apakah kualitas ASI perah berbeda dengan ASI yang diberikan secara langsung?

Kualitas ASI Perah Tak Sebaik ASI yang Diberikan Langsung?

Tidak semua ibu menyusui dapat memberikan ASI secara langsung, terutama ibu bekerja. Biasanya ibu akan memompa ASI dan memberikannya kepada buah hatinya. Inilah yang membuat banyak ibu bekerja merasa khawatir dengan kualitas ASI perah.

ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Itu sebabnya, program ASI eksklusif disarankan oleh WHO dan IDAI. Jadi, Anda sebaiknya berusaha memberikan ASI kepada buah hati walaupun tidak bisa secara langsung.

ASI yang diberikan secara langsung dengan menyusui bayi memiliki kandungan nutrisi terbaik dan gizi lebih tinggi dibandingkan ASI perah. Namun, ASI tak langsung ini tetap lebih baik dibandingkan dengan susu formula atau susu sapi.

Apa yang Memengaruhi Kualitas ASI Perah?

Kualitas ASI perah bisa menurun karena dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Terlalu Lama Menyimpan ASI Perah Bisa Mengubah Nutrisi

ASI langsung atau ASI segar mengandung sifat antiinfeksi sehingga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh proses pembekuan pada ASI perah yang dapat mengurangi kandungan antibodi dan membunuh sebagian sel hidup pada ASI.

Penelitian juga membuktikan bahwa kandungan vitamin A, D, dan E dalam ASI masih relatif stabil jika disimpan selama satu minggu, jika dibekukan pada suhu -20 Celsius. Sementara, kandungan vitamin C lebih cepat berkurang saat didinginkan. 

ASI segar juga memiliki kandungan antioksidan tertinggi dibandingkan ASI perah atau susu formula. 

Artikel Lainnya: Menyimpan ASI Perah di Kulkas, Boleh Berapa Lama?

Penelitian lain dari Breastfeeding Medicine menemukan bahwa setelah dibekukan selama tiga bulan dalam suhu -20 Celsius, kandungan lemak dan kalori pada ASI perah menurun secara signifikan. 

Kualitas ASI juga sesuai dengan usia bayi. Jadi, akan berbeda ketika Anda memberikan ASI perah saat bayi baru lahir dengan saat bayi berusia beberapa bulan. Kandungan gizinya tentunya berbeda sehingga tidak bisa asal diberikan.

2. Suhu Penyimpanan ASI Perah yang Salah

Ketika menyimpan ASI perah, suhu menjadi salah satu hal yang terpenting. ASI ini bisa basi apabila diletakan pada suhu yang salah, misalnya ASI yang disimpan lebih dari 4 jam. 

3. Cara Penyajian Asi Perah yang Tidak Benar 

Saat akan menyajikan ASI perah, biasanya Anda akan menghangatkannya di dalam air hangat atau alat pemanas susu. Untuk menjaga ASI perah tetap berkualitas, caranya adalah dengan memperhatikan suhu air yang digunakan.

Pastikan Anda menggunakan air hangat (bukan air panas). Jika Anda menggunakan alat pemanas, atur dalam posisi 40 derajat Celsius. Bila lebih dari suhu tersebut, dikhawatirkan protein ataupun komponen susu akan rusak.

Artikel Lainnya: Cara Mengenali ASI Perah yang Sudah Basi

Tips Menyimpan ASI Perah

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kualitas ASI perah tetap terjaga, yaitu:

  • Jangan Lupa Cuci Tangan

Sebelum Anda memompa atau memerah ASI, jangan lupa untuk mencuci tangan. Tujuannya tentu mencegah kontaminasi bakteri maupun virus yang mungkin saja menempel pada tangan. 

  • Perhatikan Suhu dan Waktu Penyimpanan

ASI perah pada suhu ruangan 25 Celsius dapat bertahan selama empat hingga enam jam. Namun, lebih baik jika ASI disimpan di kulkas ketika tidak akan digunakan dalam waktu satu jam.

Artikel Lainnya: 4 Tips Menyimpan ASI Perah Saat Listrik Mati

Suhu kulkas sebaiknya diatur antara suhu 0–4 Celsius. Jika ASI perah yang di dalam kulkas tidak digunakan dalam waktu satu minggu, sebaiknya ASI dibekukan untuk pemakaian selanjutnya.

ASI perah beku ini tahan selama dua minggu untuk kulkas satu pintu, tiga hingga enam bulan untuk kulkas dua pintu, dan enam sampai dua belas bulan untuk kulkas khusus beku (-20 Celsius).

  • Pastikan Wadah Penyimpanan ASI Perah Bersih dan Tertutup Rapat

Selain suhu, tempat menyimpan ASI juga penting untuk menjaga kualitas ASI perah. Pastikan Anda menggunakan kantung ASI atau botol khusus penyimpan ASI yang tertutup rapat.

Penggunaan wadah yang tepat dapat membantu ASI yang disimpan terhindar dari kontaminasi bakteri atau mikroorganisme lainnya. 

Artikel Lainnya: Alasan Mengapa ASI Perah Tak Boleh Langsung Disimpan di Freezer

  • Berikan Label Tanggal dan Waktu pada Wadah ASI Perah

Jangan lupa untuk melabeli setiap wadah ASI perah dengan tanggal dan jam agar mudah untuk menentukan sampai berapa lama ASI tersebut bertahan. Aturannya adalah selalu cairkan ASI yang paling lama terlebih dahulu (first in first out).

  • Mencairkan ASI Perah dengan Baik dan Benar

Pencairan ASI yang dibekukan tentu tidak bisa sembarangan. Sebab, ASI dapat rusak jika mengalami perubahan suhu secara drastis. Jadi, ASI beku diturunkan dulu ke kulkas bawah selama 23 jam sebelum akan digunakan.

Kemudian, satu jam sebelum digunakan, ASI beku yang sudah cair di dalam kulkas didiamkan di suhu ruangan selama 30 menit. Setelah itu, masukkan ASI perah tersebut ke dalam wadah berisi air hangat untuk menghangatkannya.

ASI yang sudah dicairkan dan dihangatkan dapat digunakan hanya selama dua jam. Ingat, jangan pernah membekukan ASI perah yang sudah dicairkan.

Kualitas ASI perah memang tidak sesempurna ASI yang diberikan lewat menyusui. Namun, ASI merupakan nutrisi terbaik ketimbang susu formula atau susu sapi. Penyimpanan ASI yang baik dan benar tetap memberikan manfaat pada si Kecil.

Selain itu, ASI perah sangat membantu ibu menyusui yang masih aktif bekerja atau beraktivitas di luar rumah. Jadi, tetap usahakan untuk memenuhi kebutuhan ASI si Kecil setiap harinya, ya!

Jika masih punya pertanyaan terkait hal ini, Anda bisa konsultasi kepada dokter melalui Live Chat 24 jam.

[WA]

ASI perahASI

Konsultasi Dokter Terkait