HomeIbu Dan anakIbu MenyusuiTurunkan Risiko Stunting Dengan Pemberian ASI
Ibu Menyusui

Turunkan Risiko Stunting Dengan Pemberian ASI

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 02 Agu 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Memberikan ASI secara eksklusif dapat menjadi salah satu langkah awal untuk turunkan risiko terjadinya stunting.

Turunkan Risiko Stunting Dengan Pemberian ASI

Para orang tua yang memiliki anak berusia balita tentu akrab dengan istilah stunting. Ini memang kondisi yang cukup mengkhawatirkan orang tua. Tapi kabar gembiranya, risiko stunting disebut dapat diturunkan dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.

Stunting atau kerdil sendiri adalah kondisi di mana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang bila dibandingkan dengan standar usianya. Seorang anak dicurigai mengalami stunting saat tinggi badannya di bawah -2 standar deviasi median standar berdasarkan kurva pertumbuhan anak Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Saat ini, stunting memang sering digaungkan dan menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia dalam pembangunan kesehatan. Sebab, berdasarkan data dari WHO, Indonesia termasuk negara dengan kasus stunting terbanyak di Asia Tenggara.

Namun yang perlu diketahui, stunting tidak terjadi begitu saja. Tubuh pendek pada anak diakibatkan oleh kekurangan gizi yang berlangsung dalam waktu lama.

Hal tersebut juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari kondisi sosial ekonomi, gizi ibu ketika hamil, penyakit yang dialami bayi, hingga kurangnya asupan gizi untuk anak.

Bila tidak dicegah dan ditangani dengan baik, stunting juga akan berdampak pada kemampuan kognitif alias kecerdasan anak. Sering kali, anak yang stunting mengalami gangguan perkembangan dan tidak dapat mencapai potensi kognitif yang optimal.

Cegah stunting dengan ASI

Kabar baiknya, stunting dapat dicegah, atau setidaknya diturunkan risikonya. Salah satunya adalah dengan memberikan ASI.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, ASI memiliki segudang manfaat. Kandungan gizi di dalamnya sangat padat dan cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi, terutama dalam enam bulan pertama kehidupannya.

ASI juga mengandung lemak dan protein yang penting untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan sistem sarafnya. Selain itu, antibodi dalam ASI juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, sehingga ia tidak mudah terkena penyakit.

Memberikan ASI memang tidak dapat sepenuhnya mencegah stunting. Namun, itu tetap menjadi pilihan terbaik karena telah banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami stunting dibandingkan dengan yang tidak mendapat ASI.

Pemberian ASI dapat diawali sejak bayi baru lahir melalui proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD). IMD dilakukan dengan melekatkan bayi di dada ibu segera setelah ia lahir dan membiarkannya mencari puting payudara dan mulai menyusu. Keberhasilan IMD umumnya berhubungan dengan keberhasilan menyusui dan status gizi anak.

Selain menurunkan risiko stunting, memberikan ASI juga dapat mengurangi risiko berbagai penyakit lainnya seperti penyakit gula (diabetes melitus), obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi di kemudian hari. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih jarang mengalami diare dan masalah pencernaan lainnya.

Upaya Lain Untuk Mencegah Stunting

Selain memberikan ASI, stunting juga dapat diturunkan risikonya dengan beberapa upaya lain, di antaranya adalah:

  • Memperhatikan asupan gizi sejak hamil

Karena bayi mulai bertumbuh dan berkembang sejak kandungan, maka ibu hamil harus memastikan makanannya bergizi lengkap dan seimbang. Ibu hamil juga tidak boleh melewatkan asupan mikronutrien seperti zat besi, asam folat, dan kalsium.

  • Makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas

Setelah memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan, anak harus mendapat MPASI yang berkualitas. MPASI yang diolah dengan baik, punya kandungan yang lengkap dan seimbang akan melengkapi kebutuhan gizi si Kecil, sehingga tumbuh kembangnya tetap optimal dan bebas dari stunting.

  • Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Tidak hanya asupan gizi saja, kebersihan diri dan lingkungan rumah pun tak boleh luput dari perhatian. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, pastikan kebersihan air yang dikonsumsi di rumah, dan mandi dua kali sehari.

Mencegah stunting bukan sekadar mencegah anak bertubuh pendek. Dengan mencegah stunting, salah satunya dengan memberikan ASI, Anda juga telah terlibat dalam upaya mencetak sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki tubuh sehat.

[MS/ RH]

MenyusuiMPASIASIIbu MenyusuistuntingPekan ASI Sedunia

Konsultasi Dokter Terkait