Kesehatan Umum

Alasan Mengapa Nyamuk Gemar Menggigit Anda

Tamara Anastasia, 30 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukan karena Anda memiliki darah yang manis, tapi inilah alasan mengapa nyamuk gemar menggigit Anda.

Alasan Mengapa Nyamuk Gemar Menggigit Anda

Mungkin banyak dari Anda yang pernah berpikir bahwa nyamuk lebih gemar menggigit manusia ketimbang binatang. Tapi, tahukah Anda bahwa ada beberapa alasan tersendiri di balik hal tersebut?

Sering kali, gigitan nyamuk terasa cukup mengganggu dan dapat menyebabkan bentol atau iritasi kulit. Bahkan bagi sebagian orang bisa menimbulkan sensasi gatal dan perih pada kulit.

Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang gigitan nyamuk pada manusia, pertama-tama Anda perlu mengetahui bahwa hanya nyamuk betina yang melakukannya. Sebab, nyamuk harus mengisap darah manusia untuk melanjutkan proses pembentukan telur nyamuk.

Penyebab nyamuk gemar menggigit manusia

Akan tetapi, selain untuk membantu proses pembentukan telur, ada beberapa alasan lainnya yang menyebabkan nyamuk gemar menggigit manusia.

Seperti dilansir Reader’s Digest, aroma napas manusia merupakan alasan pertama nyamuk gemar menggigit manusia. Menurut seorang ahli biologi, Bart Knols, PhD, karbon dioksida yang dikeluarkan manusia bersama dengan keringat dari kulit, mampu menarik perhatian nyamuk dari jarak 100 kaki atau 30 meter.

Hal itu juga dibenarkan oleh dr. Nadia Octavia dari KlikDokter. Mengutip pendapatnya, sekelompok orang yang memproduksi karbon dioksida berlebih akan disenangi oleh nyamuk. Itulah mengapa ibu hamil lebih berisiko digigit nyamuk karena produksi karbon dioksida yang dikeluarkannya cenderung lebih tinggi.

Selain itu, bau badan Anda juga dapat menarik perhatian beragam nyamuk dari spesies yang berbeda-beda. Misalnya, nyamuk demam kuning dapat merespons asam laktat yang timbul pada kulit badan manusia dengan sangat baik.

“Bakteri pada kulit bisa memecahkan senyawa yang Anda hasilkan melalui pori-pori. Proses ini akan menciptakan aroma yang menarik untuk nyamuk, ” ujar Knols.

“Jadi, sebenarnya bukan Anda yang menarik perhatian nyamuk. Akan tetapi, bakteri yang ada pada kulit Anda yang menarik hewan pengisap darah tersebut,” tambah Knols.

Masih ada alasan lain yang menyebabkan nyamuk lebih gemar menggigit manusia, yaitu karena panas tubuh yang dikeluarkan manusia. Contohnya, pernahkah Anda tiba-tiba dikerubungi nyamuk setelah berolahraga?

Sebab, setelah berolahraga, napas Anda akan cenderung lebih cepat dan dalam. Ditambah lagi dengan asam laktat yang terkandung di dalam kelenjar keringat. Hal-hal tersebut akan membuat nyamuk semakin senang mendekat ke arah Anda.

Kemudian, orang dengan konsentrasi steroid atau kolesterol tinggi, juga lebih digemari oleh nyamuk. Namun, bukan berarti Anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi mudah digigit nyamuk.

“Kolesterol yang dimaksud di sini adalah ketika tubuh Anda ‘lebih efisien’ memproses kolesterol dan ‘tersisa’ di permukaan kulit,” kata dr. Nadia.

Sama sekali bukan karena darah yang manis

Jika ada yang mengatakan bahwa nyamuk gemar menggigit manusia karena memiliki darah yang manis, maka itu merupakan pernyataan yang salah.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, secara ilmiah, istilah darah manis itu sendiri sebenarnya tidak ada. Kecenderungan nyamuk untuk menggigit orang tertentu memang benar adanya. Namun, itu tidak ada hubungannya dengan kadar gula darah seseorang.

Studi membuktikan bahwa karbon dioksida, temperatur tubuh yang lebih panas, dan kadar asam urat yang tinggi menjadi daya tarik untuk nyamuk menggigit manusia. Sementara itu, kadar gula darah yang tinggi tidak terbukti meningkatkan risiko manusia digigit nyamuk.

Nah, setelah mengetahui alasan penyebab nyamuk gemar menggigit Anda, lakukan beberapa cara untuk menghindarinya, seperti membereskan tumpukan barang yang tidak diperlukan, menutup tempat penampungan air, menguras bak air, menggunakan losion anti nyamuk, dan membersihkan rumah secara menyeluruh sampai ke setiap sudutnya.

[MS/ RVS]

Bau Badangigitan nyamuknyamukKarbondioksidaAsam Laktatkelenjar keringat

Konsultasi Dokter Terkait