HomeIbu Dan anakKehamilanSedot Lemak Saat Operasi Caesar, Bolehkah?
Kehamilan

Sedot Lemak Saat Operasi Caesar, Bolehkah?

dr. Sara Elise Wijono MRes, 30 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Setelah melahirkan, biasanya wanita menginginkan tubuh ideal kembali. Tapi, bolehkah sedot lemak dilakukan setelah operasi caesar?

Sedot Lemak Saat Operasi Caesar, Bolehkah?

Melakukan sedot lemak saat operasi caesar sepintas terlihat seperti ide yang cemerlang. Anda dapat sekaligus melakukan dua prosedur, sehingga bisa menghemat masa pemulihan. Belum lagi, hasil instan untuk memperbaiki penampilan anda pasca persalinan. Namun, apakah hal tersebut boleh dilakukan?

Sedot lemak adalah suatu prosedur bedah kosmetik, yang bertujuan membuang lemak di area tubuh tertentu. Umumnya, sedot lemak dilakukan pada area di mana lemak “membandel”, walaupun Anda sudah melakukan diet dan olahraga rutin.

Jadi, sedot lemak seharusnya tidak ditujukan untuk menurunkan berat badan, melainkan untuk memperbaiki kontur tubuh di area tertentu.

Perhatikan ini sebelum memutuskan

Beberapa wanita hamil bahkan ingin sekaligus menjalani sedot lemak saat operasi caesar. Walaupun mungkin memberikan hasil instan, apakah hal ini boleh dilakukan? 

Berikut beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum melakukan sedot lemak bersamaan dengan operasi tersebut:

Perubahan semasa kehamilan

Semasa kehamilan akan terjadi berbagai perubahan tubuh, salah satunya peningkatan berat badan. Selain itu, perut Anda yang membesar juga menyebabkan otot dan kulit area perut meregang.

Perubahan ini sering kali bersifat sementara. Pada banyak wanita, beberapa bulan setelah persalinan bentuk tubuhnya tetap bisa kembali atau mendekati seperti sebelum hamil. Meski demikian, sedot lemak bukanlah prosedur yang murah.

Selain itu, kulit perut Anda yang meregang semasa kehamilan juga mungkin memengaruhi hasil, walaupun lemak sudah dibuang. Di sisi lain, kulit yang elastis dan tonus otot yang baik akan lebih mudah untuk mengikuti bentuk tubuh yang baru setelah lemak pada area tertentu disedot dan dibuang.

Tanggung jawab pasca melahirkan

Pasca persalinan, Anda memiliki tanggung jawab baru untuk merawat buah hati. Di sisi lain, operasi sedot lemak membutuhkan masa pemulihan yang mungkin dapat “mengganggu” tanggung jawab baru tersebut. Misalnya saja, Anda mungkin disarankan untuk menghindari mengangkat beban.

Padahal, sebagai ibu, Anda bisa saja sering menggendong bayi. Belum lagi, masa pemulihan pasca operasi sedot lemak bisa jadi membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Komplikasi

Semasa operasi caesar, Anda akan kehilangan sejumlah darah. Bila ditambahkan prosedur sedot lemak, bisa saja Anda kehilangan lebih banyak volume darah. Untuk itu, perlu adanya pertimbangan atas meningkatnya risiko komplikasi, seperti infeksi atau adanya pembekuan darah.

Prosedur sedot lemak sendiri memiliki berbagai risiko komplikasi, seperti risiko pembiusan, perubahan sensasi pada kulit, kerusakan pada berbagai struktur sekitar (saraf, pembuluh darah, otot, dan organ dalam perut), kontur tubuh yang tidak simetris, penyembuhan luka yang buruk, serta kulit yang kendur.

Rencana hamil kembali

Pasca sedot lemak, umumnya hasil dapat bertahan secara permanen dengan catatan Anda juga mempertahankan berat badan. Di sisi lain, Anda mungkin berniat untuk kembali hamil, dimana Anda akan kembali mengalami peningkatan berat badan.

Oleh karena itu, jika Anda masih mempertimbangkan untuk menambah keturunan, sebaiknya tunda untuk melakukan operasi sedot lemak.

Jadi, prosedur sedot lemak bisa saja dilakukan saat sedang menjalani operasi caesar. Namun, belum tentu hal ini tepat untuk dilakukan di berbagai kondisi. Banyak ahli menyarankan, sedot lemak setidaknya dilakukan setelah enam bulan operasi caesar, sehingga memberikan kesempatan tubuh untuk pulih dari perubahan semasa kehamilan.

[NP/ RVS]

bedah kosmetikoperasi caesarMenurunkan Berat BadanKehamilanSedot lemakKomplikasiTubuh IdealPasca MelahirkanHamil

Konsultasi Dokter Terkait