Berita Kesehatan

Akses Layanan Pengobatan Inovatif untuk Pasien di Indonesia

Nur Budhi, 23 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Layanan pengobatan yang inovatif dan efektif saat ini menjadi prioritas utama bagi pasien di Indonesia.

Akses Layanan Pengobatan Inovatif untuk Pasien di Indonesia

Saat ini akses terhadap layanan pengobatan inovatif terus menjadi tantangan bagi pasien yang mengandalkan belanja obat secara mandiri. Hal ini rupanya masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang telah memiliki akses terhadap pengobatan berkualitas tinggi.

Menurut data Bank Dunia, belanja kesehatan per kapita masyarakat Indonesia tahun 2016 adalah sebesar Rp.1,6 juga atau USD 111,55 dan merupakan yang paling rendah di ASEAN. Hal tersebut adalah dampak dari terbatasnya akses pada obat-obatan berkualitas tinggi.

“Selain upaya yang telah dilaksanakan pemerintah dalam meningkatkan akses untuk masyarakat yang lebih luas melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), bertumbuhnya populasi kelas menengah turut memberikan peluang untuk menciptakan solusi pengobatan inovatif bagi pasien di Indonesia,” ungkap Country Manager Pfizer Indonesia & Cluster Lead for Indonesia, Singapore & Malaysia, Anil Argilla. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers Healthcare Access Summit 2019 di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).

Perlu diketahui, data yang dirilis BPJS Kesehatan pada bulan Mei 2019 silam mengatakan bahwa JKN terus memberikan dampak positif bagi lebih dari 221 juta orang di Indonesia.

“Pfizer, International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), dan pemangku kepentingan di bidang kesehatan terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan skema layanan pengobatan inovatif untuk kepentingan pasien,” kata Anil.

Berkolaborasi wujudkan sistem yang tepat

Lebih lanjut, Anil menuturkan bahwa industri farmasi juga ikut bekerja sama dengan pemerintah, pembuat kebijakan, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam ekosistem kesehatan nasional untuk menyediakan layanan pengobatan inovatif demi kepentingan pasien.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan akses pengobatan inovatif dan mengembangkan paket-paket pembiayaan layanan kesehatan yang berkelanjutan,” sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Chairman of International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), Jorge Wagner mengatakan bahwa segala yang terlibat dalam industri kesehatan memiliki peran penting untuk mendukung pemerintah dan pasien dalam solusi inovatif terhadap akses obat-obatan.

“Asuransi swasta, perusahaan farmasi, bank atau institusi keuangan, dan rumah sakit turut berperan dalam menciptakan skema pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban dalam sistem layanan kesehatan Indonesia,” tutur Jorge.

Melalui pengembangan skema-skema yang praktis dan kreatif, Jorge berharap seluruh lapisan yang terlibat bisa saling bahu-membahu membangun mekanisme yang memudahkan akses terhadap obat-obatan berkualitas tinggi dan inovatif di Indoneia.

“Model-model akses dan pembiayaan yang inovatif, misalnya microfinancing, pembayaran cicilan melalui akses digital, platform layanan kesehatan, dan produk asuransi swasta khusus penyakit kronis dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan membantu kemampuan membayar pasien,” pungkas Jorge.

Menanggapi hal itu, Managing Director of American Chamber of Commerce Indonesia, Lin Neumann mengatakan bahwa adanya diskusi multisektor mengenai inovasi layanan kesehatan dapat membantu mengidentifikasi peluang akses dan pembiayaan baru.

“Pihak yang terlibat akan mengkaji dan mendiskusikannya lebih lanjut dengan bekerja bersama pemerintah untuk mengembangkan mekanisme akses inovatif yang tepat guna memperkuat sistem kesehatan nasional,” pungkasnya.

Healthcare Access Summit 2019 diharapkan mampu memberikan banyak sumbangan dan masukan bagi peningkatan program JKN di Indonesia. Selain itu, acara ini juga diharapkan mampu menyajikan layanan pengobatan inovatif guna menunjang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

(NB/ RVS)

JKNliputanPengobatanHealthcare Access Summit

Konsultasi Dokter Terkait