Berita Kesehatan

Benarkah Pakai Sabu Tingkatkan Stamina, seperti Dirasakan Nunung?

dr. Dyan Mega Inderawati, 22 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak pengguna yang mengaku pakai sabu bisa tingkatkan stamina, salah satunya adalah komedian Nunung. Benarkah efeknya demikian?

Benarkah Pakai Sabu Tingkatkan Stamina, seperti Dirasakan Nunung?

Komedian Nunung Jumat (19/7) lalu ditangkap polisi akibat memakai narkoba jenis sabtu. Salah satu alasan Nunung pakai sabu untuk tingkatkan stamina, karena aktivitasnya yang padat.

Alasan tersebut sebenarnya tidak berbeda dari oknum artis lainnya yang terjerat kasus yang sama: untuk menjaga stamina dan bikin energik selama menjalani padatnya aktivitas. Lalu benarkah pakai sabu bisa bikin energik dan stamina terjaga seperti yang dirasakan Nunung?

Sabu dan efeknya pada tubuh

Sabu, atau yang dalam dunia farmasi dikenal sebagai metamfetamin, sebenarnya adalah bahan kimia yang waktu awal penemuannya digunakan untuk kepentingan medis.

Oleh sang penemu, ahli kimia dan farmakolog organik asal Jepang, Nagai Nagayoshi, pengembangan metamfetamin ini salah satunya untuk mengobati pasien asma. Seiring dengan berjalannya waktu, metamfetamine atau sabu juga digunakan untuk mengobati pasien dengan keluhan lainnya seperti pasien dengan kesulitan konsentrasi dan lelah berkepanjangan. Namun pemberiannya harus dengan dosis yang sangat terbatas dan di bawah pengawasan dokter.

Karena hebatnya efek stimulan yang diberikan, sabu kemudian banyak disalahgunakan. Banyak orang yang memanfaatkannya di luar indikasi medis, tanpa memperhitungkan keamanan dosis yang digunakan.

Pakai sabu memang bisa memberikan efek lonjakan energi yang instan. Bila digunakan dengan diminum, efek ini akan muncul sekitar 20-30 menit setelahnya. Namun bila digunakan dengan cara dihirup, dalam hitungan beberapa menit efeknya bisa segera dirasakan.

Menurut laporan, pengguna akan merasa sangat berenergi, lelah hilang seketika, serta ide-ide deras mengalir. Singkatnya stamina terasa meningkat. Di samping itu, efek lain yang juga akan muncul adalah berkurangnya nafsu makan. Efek ini juga yang kemudian banyak diharapkan bila penggunanya adalah orang-orang yang bermasalah dengan berat badan.

Suntikan energi dalam jumlah besar ini terjadi akibat stimulasi dopamin, senyawa yang sebenarnya secara alami diproduksi oleh tubuh sendiri. Kerja utama dopamin adalah memicu tubuh bekerja ekstra. 

Karena konsumsi sabu akan meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh hingga 1.000 kali lipat. Maka tak heran, setelah memakai sabu tubuh pengguna seolah tak habis-habisnya dialiri energi alias tetap energik.

Sayangnya, peningkatan dopamin akibat penggunaan sabu lama-lama akan membuat tubuh kehilangan kemampuan memproduksi dopaminnya sendiri. Inilah yang menyebabkan pengguna akan merasa lemas berlebihan atau tidak berenergi jika tidak menggunakannya. Padahal, semakin sering dipakai, maka semakin meningkat pula dosis yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek yang sama. Selain itu, efek samping lainnya juga tak sedikit dan bisa terjadi seiring dengan jangka waktu penggunaan sabu.

Bahaya kesehatan di balik penggunaan sabu

Meski bisa “menyumbang” energi, penggunaan sabu di luar pengawasan medis bisa mengakibatkan deretan efek negatif. Walaupun hanya mencoba satu kali, pemakaian narkotika jenis ini bisa memunculkan dampak buruk seperti:

  • Cemas berlebihan dan ketakutan
  • Tidak bisa mengontrol bicara
  • Peningkatan suhu tubuh akibat aktivitas berlebihan
  • Peningkatan tekanan darah
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kejang.

Deretan tanda dan gejala di atas merupakan efek akut yang bisa dialami oleh pengguna sabu dalam 1-2 kali pemakaian. Jika terus-terusan memakainya, dampak pada kesehatan tentu saja lebih berbahaya.

Dampaknya bisa meliputi hilang konsentrasi dalam melakukan sesuatu, penurunan daya ingat, sulit mengoordinasikan anggota gerak, halusinasi, kehilangan nafsu makan, depresi, hingga muncul keinginan bunuh diri.

Penyalahgunaan narkoba, apa pun jenis, tidak boleh disepelekan. Dukungan keluarga, orang-orang terdekat, serta rehabilitasi, wajib diberikan guna melepaskan pengguna dari jerat bahaya narkotika.

Pakai sabu untuk tingkatkan stamina seperti alasan Nunung saat ditangkap polisi, tampaknya tidak tepat. Karena sebenarnya untuk menjaga stamina, bisa dilakukan tanpa harus konsumsi narkoba. Cukupi tidur Anda 7-8 jam sehari, olahraga 30 menit sebanyak 3 kali seminggu, cukup minum, serta konsumsi makanan bergizi lengkap seimbang. Dengan demikian, cadangan energi dalam tubuh akan tetap mencukupi sesibuk apa pun Anda.

(RN/ RVS)

NarkobaSabuStaminaNunungMetamfetaminNunung Pakai SabuNunung Ditangkap Polisi

Konsultasi Dokter Terkait