Kesehatan Umum

Bahaya Salah Mengejan Saat Persalinan

dr. Devia Irine Putri, 20 Jul 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Proses mengejan di persalinan normal tidak bisa sembarangan dilakukan. Tahukah Anda salah mengejan saat persalinan bisa berbahaya?

Bahaya Salah Mengejan Saat Persalinan

Persalinan normal atau persalinan melalui vagina sampai sekarang masih menjadi pilihan sebagian besar wanita untuk melahirkan. Tetapi, kenyataanya persalinan normal tidak semudah di film, karena salah mengejan saat persalinan bisa membahayakan ibu yang akan melahirkan.

Secara garis besar, terdapat 4 fase dalam persalinan normal, yaitu fase proses pembukaan mulut serviks, fase mengeluarkan bayi dengan cara mengejan, fase melahirkan plasenta, dan fase terakhir adalah pemantauan keadaan ibu setelah melahirkan.

Dari keempat tahapan tersebut, yang membutuhkan proses mengejan adalah fase kedua, di mana ibu harus memberikan tenaga penuh untuk mengeluarkan bayi.

Yang akan terjadi bila Anda salah teknik mengejan

Bukannya mengejan dengan benar, banyak ibu yang salah mengejan karena tak sabar dan tak sesuai dengan perintah dari dokter atau bidan. Berikut ini bahaya jika Anda salah mengejan dalam tahapan melahirkan:

  1. Perdarahan subkonjungtiva

Mata tersusun oleh banyak sekali pembuluh darah yang tipis. Tak mengherankan jika pembuluh darah ini mudah sekali pecah apabila mengalami tekanan maupun trauma. Pada saat mengejan, tak jarang ibu yang melakukannya dengan menutup mata.

Padahal, tindakan menutup mata membuat tekanan di mata meningkat dan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah sewaktu–waktu, atau disebut perdarahan subkonjungtiva. 

Meski tidak sakit, perdarahan ini kerap menimbulkan keluhan rasa tidak nyaman di daerah mata. Sebab, mata ibu akan tampak merah seperti ada darah yang menggumpal di dalam bagian yang putih walau tidak  mengganggu pandangan. 

Keadaan ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam 5-10 hari ke depan. Tetapi jika tidak segera membaik, diperlukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter mata.

  1. Bengkak pada vulva vagina

Pada masa kehamilan, bengkak pada bagian vulva bisa saja terjadi. Keadaan ini normal disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron dan berhubungan erat dengan bertambahnya volume darah serta berat badan selama kehamilan. 

Tetapi pada kondisi tertentu, bengkak pada vulva juga bisa disebabkan oleh varises vagina. 

Pada saat seorang ibu mengejan dengan cara yang salah, pembengkakan vagina dapat terjadi, sehingga menutupi jalan lahir dan berisiko menyebabkan janin terjepit. 

  1. Robeknya perineum

Perineum merupakan area kulit yang berada di antara vagina dan anus. Dahulu pada saat persalinan, daerah ini sering digunting secara sengaja untuk membantu melebarkan jalan lahir. Tetapi saat ini, pengguntingan daerah perineum tidak dilakukan secara rutin dan membutuhkan indikasi tertentu.

Daerah perineum pada dasarnya bersifat elastis dan tidak mudah robek. Robekan dapat terjadi apabila persalinan berjalan cepat dan teknik mengejan salah. Secara garis besar ada 4 tingkat keparahan robeknya daerah perineum ini:

  • Derajat 1

Adanya sobekan ringan di sekitar mukosa vagina atau sekitar kulit perineum.

  • Derajat 2

Terjadi sobekan yang melibatkan otot sekitar perineum.

  • Derajat 3

Sobekan terjadi hingga otot sfingter ani, yang dibagi menjadi 3 kategori:

3A. Otot sfingter ani eksternal robek <50%

3B. Otot sfingter ani eksternal robek >50%

3C. Robeknya seluruh otot sfingter ani  baik internal dan eksternal 

  • Derajat 4

Sobekan meluas hingga ke daerah rektum, dan tak jarang menimbulkan perdarahan yang hebat. 

Pada keadaan derajat 1-2, robeknya perineum dapat ditangani dengan melakukan tindakan penjahitan yang diawali bius lokal.

Namun, apabila sudah sampai mengalami derajat 3-4, ibu membutuhkan pertolongan segera di fasilitas kesehatan yang memadai. Sebab, perdarahan merupakan komplikasi akhir yang dapat mengancam nyawa ibu.

  1. Inkontinensia urine

Teknik mengejan yang salah dapat menyebabkan cedera otot panggul yang berakhir dengan inkontinensia urine, yakni kondisi di mana seseorang tidak bisa mengontrol keinginan untuk buang air kecil, sehingga urine dapat keluar sewaktu–waktu.

Kondisi ini juga berhubungan dengan robeknya perineum. Semakin besar robekan perineum, semakin besar pula risiko seseorang mengalami inkontinensia urine. 

Bahaya dari salah mengejan saat persalinan sebenarnya bisa dicegah dengan cara mengetahui teknik mengejan yang benar. Selain itu ibu hamil perlu mengikuti arahan dari dokter atau bidan yang menangani.

[NP/ RVS]

persalinan normalPersalinanKehamilanJaninMengejanKebidanan dan KandunganMengejan saat PersalinanTeknik Mengejan

Konsultasi Dokter Terkait