Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanManfaat Berbicara dengan Janin
Kehamilan

Manfaat Berbicara dengan Janin

dr. Dyan Mega Inderawati, 20 Jul 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Walau terkesan sederhana, nyatanya berbicara dengan janin dalam kandungan mampu memberi manfaat luar biasa.

Manfaat Berbicara dengan Janin

Berbicara dengan janin dari hari ke hari selama masa kehamilan mungkin menjadi hal lumrah yang umum dilakukan para ibu hamil. Terkesan biasa saja, namun siapa sangka kebiasaan sederhana ini mampu memberikan manfaat luar biasa, baik untuk ibu maupun janin di dalam kandungannya.

Mulai dari stimulasi perkembangan otak janin hingga turunnya tingkat stres ibu selama masa kehamilan bisa didapatkan dengan mengajak bicara janin dalam kandungan. Ajaib, bukan?

Stimulasi Otak Bayi dengan Komunikasi

Salah satu manfaat besar yang akan didapatkan dengan berbicara pada janin adalah optimalnya perkembangan otak janin selama dalam kandungan. Tahukah Anda, ternyata otak si Kecil sudah bisa merekam dan mengenali suara ibunya jauh sebelum ia dilahirkan?

Sebuah penelitian yang melibatkan 80 bayi berusia sekitar 1 bulan membuktikan teori ini. Kepada bayi-bayi tersebut diperdengarkan dua jenis suara, yakni suara sang ibu dan suara orang asing.

Ketika mendengar suara asing, bayi-bayi tersebut mengisap empeng lebih lama dan lebih sering. Reaksi ini dinilai sebagai tanda bahwa bayi sedang gelisah. Sebaliknya, ketika diperdengarkan suara ibunya, bayi tersebut cenderung lebih tenang dan lebih jarang menghisap empengnya.

Ingat, bayi-bayi tersebut baru berusia sekitar 1 bulan. Hal ini membuktikan bahwa bayi tersebut mampu mengenali dengan jelas suara ibunya melalui proses komunikasi sejak dalam kandungan.

Perlu diketahui, sistem sensori dan pendengaran bayi sebenarnya sudah mulai bekerja sejak usia 18 minggu di dalam kandungan. Suara yang pertama didengarnya dengan jelas adalah suara tubuh sang ibu, yaitu detak jantung dan usus.

Menginjak usia 26 minggu, ia mulai bisa mendengar suara yang asalnya dari luar tubuh sang ibu. Kemampuannya akan mengenali suara dan merekam apa yang didengarnya selama dalam kandungan akan semakin sempurna ketika usianya menginjak 30 minggu.

Semakin sering diajak berbicara, semakin sempurna stimulasi sensori dan pendengarannya ini.

Artikel Lainnya: Bayi dalam Kandungan Ternyata Sudah Pintar Lho, Ini Faktanya!

Memperkuat Ikatan Ibu dan Calon Buah Hati

Dari seluruh suara yang terdengar oleh si Kecil, suara ibu merupakan yang paling jelas terdengar jelas oleh janin dalam kandungan. Tidak perlu bicara dengan suara keras, bisikan halus saja dapat terdengar jelas.

Ini menjadi nilai plus dalam memperkuat ikatan ibu dengan si Kecil, bahkan sebelum ia dilahirkan. Bagi Anda yang tengah hamil, berbicaralah sesering mungkin dengan calon buah hati.

Tidak melulu harus dilakukan di waktu khusus. Libatkan janin dalam percakapan sehari-hari, misalnya saat membersihkan rumah, berbelanja, atau bahkan saat sedang santai menikmati waktu luang seorang diri.

Menurunkan Tingkat Stres pada Masa Kehamilan

Semua ibu setuju, tidak ada kehamilan yang 100 persen mudah untuk dilalui, mulai dari keluhan yang sifatnya fisik hingga gangguan psikis yang mampu meningkatkan risiko depresi.

Hati- hati, stres pada ibu hamil ternyata mampu meningkatkan risiko berbagai komplikasi pada kehamilan, mulai dari gangguan pertumbuhan bayi hingga kelahiran prematur.

Untuk itu, setiap stres yang dirasakan ibu selama masa kehamilan harus dapat dikelola dengan baik dan dicari solusi untuk meredakannya. Salah satu cara yang patut dicoba dan ternyata cukup efektif membantu atasi stres pada ibu adalah dengan berbicara pada janin.

Berbicara dengan janin tentang hal-hal yang menyenangkan dan penuh nada sayang nyatanya terbukti mampu bantu redakan tingkat stres yang dialami ibu hamil. Apalagi, sambil membayangkan tubuh mungilnya kelak ada dalam pelukan, tentu ada rasa bahagia tersendiri.

Secara alami, perasaan bahagia ini akan memicu tubuh melepaskan endorfin, hormon anti-stres yang juga menjadi kunci dalam menjaga kesehatan fisik ibu dan calon buah hati.

Oleh karena itu, jangan ragu lagi untuk sesering mungkin berbicara pada janin dalam kandungan. Selain memperkuat bonding dan meredakan stres, komunikasi penuh cinta ini diperlukan oleh sang buah hati untuk kenyamanan psikisnya dan juga bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

[NP/ RVS]

Tumbuh Kembang AnakkandunganKehamilanBayiJaninPerkembangan Otak Janinkelahiran PrematurBerbicara dengan JaninIbu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter