Kesehatan Umum

Jemaah Haji Keracunan Makanan, Ini Solusinya

Ayu Maharani, 18 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Makanan yang terkontaminasi bisa bikin jemaah haji keracunan makanan. Jika ini sampai terjadi, berikut solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Jemaah Haji Keracunan Makanan, Ini Solusinya

Urusan makanan, jemaah haji tak perlu repot karena adanya katering yang disediakan pihak penyelenggara. Meski demikian, bukan berarti jemaah dijamin bebas ancaman keracunan makanan, karena ada saja kemungkinan terjadi jemaah haji keracunan makanan. Jika sampai mengalami keracunan makanan, ada solusi terbaik untuk mengatasinya.

Seperti diberitakan oleh Liputan6.com, tahun 2017 setidaknya 23 jemaah haji asal Batam dilaporkan menderita keracunan makanan, dengan gejala pusing, mual muntah, hingga diare. Bahkan, sampai ada jemaah yang mesti diinfus.

Jika jemaah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi sehingga sebabkan keracunan makanan, segera lakukan langkah-langkah di bawah ini.

1. Jangan makan dulu

Saat tubuh menampakkan gejala keracunan makanan, sebaiknya jangan makan dulu. Dikatakan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, gejala yang paling sering adalah mual, muntah dan, diare, meski tak menutup kemungkinan juga disertai gejala lain.

“Penderita juga bisa mengalami kehilangan nafsu makan, nyeri perut, demam ringan , kelemahan, dan sekit kepala,” jelas dr. Karin.

Pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah serat agar tidak membebani saluran cerna.

“Makanan seperti itu, termasuk biskuit, pisang, bubur, oatmeal, kaldu ayam, kentang, dan roti putih. Sebaliknya, hindari dulu konsumsi susu, keju, krim, dan yoghurt. Hindari pula makanan yang berlemak, digoreng, berbumbu, dan tinggi gula,” lanjutnya.

Anda diperbolehkan untuk minum obat antimual dan hindari minuman berkafein karena dapat memperparah gejala.

2. Konsumsi tablet karbon aktif dan perbanyak minum air putih

Tablet karbon aktif dapat membantu menyerap racun di dalam saluran pencernaan. Tablet ini dijual bebas di apotek. Perbanyak minum air putih jika penderita sudah telanjur mengalami muntah ataupun diare.

Jika perlu, minum cairan pengganti (oralit). Caranya mudah, yaitu campurkan segelas air putih dengan 2 sendok teh gula dan ½ sendok teh garam. Apabila tersedia, jemaah juga bisa minum air kelapa untuk membantu detoksifikasi saluran cerna.

3. Bagi yang tidak mengalami diare, bisa minum susu

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti juga dari KlikDokter, susu (putih) dapat mengikat racun di dalam saluran cerna. Selain itu, minum susu saat mengalami gejala keracunan dapat merangsang penderita untuk muntah, sehingga racun bisa dikeluarkan. Kendati demikian, cara ini hanya boleh dilakukan oleh penderita keracunan makanan yang tidak mengalami diare.

4. Jika dehidrasi sudah parah, cari bantuan petugas medis

Jika gejala seperti muntah dan diare tak kunjung membaik, bahkan memburuk, segera laporkan petugas kesehatan kloter, karena penderita mungkin harus diinfus. Pasalnya, dehidrasi yang parah bisa menurunkan kesadaran penderita.

Umumnya, kondisi pasien akan dipantau selama 24 jam ke depan. Jika tidak ada perbaikan kondisi, mungkin penderita harus mendapatkan perawatan intensif di klinik atau rumah sakit.

Mencegah keracunan makanan selama beribadah haji

Penyebab keracunan makanan adalah konsumsi makanan yang sudah tak layak atau terkontaminasi racun maupun bakteri. Jemaah haji perlu melakukan tips di bawah ini agar terhindar dari potensi keracunan makanan.

  • Cuci sayur dan buah hingga bersih sebelum memakannya.
  • Baca tanggal kedaluwarsa saat membeli makanan atau minuman kemasan.
  • Hindari makanan yang tidak ditutup dengan baik karena ada kemungkinan terpapar polusi dan/atau serangga.
  • Cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan, begitu juga sebelum dan setelah makan.
  • Makanan sebaiknya segera dimakan setelah dimasak. Jika tidak habis, simpan makanan sisa di kulkas.
  • Hindari menyimpan makanan di bus dalam waktu yang lama ketika berpindah dari satu tempat satu ke tempat lainnya saat haji. Seperti yang tertulis di laman resmi Kementerian Kesehatan Arab Saudi, ini merupakan salah satu pemicu utama keracunan makanan selama berhaji.

Jemaah haji yang mengalami keracunan makanan tak perlu khawatir. Segera laporkan keluhan kepada petugas kloter sehingga mendapatkan penanganan yang semestinya. Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah mencegah keracunan makanan. Perhatikan kebersihan makanan, lingkungan di mana makanan tersebut disajikan, serta jangan pernah mengabaikan kebersihan diri.

(RN/ RVS)

ibadah hajiJemaah HajimakananKeracunanmuntahDiareGejala Keracunan MakananKeracunan makananKatering Kontaminasi MakananOralitmual

Konsultasi Dokter Terkait