HomeInfo SehatKesehatan Umum12 Hal Ini Bisa Akibatkan Metabolisme Lambat
Kesehatan Umum

12 Hal Ini Bisa Akibatkan Metabolisme Lambat

Krisna Octavianus Dwiputra, 11 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Akibat metabolisme lambat Anda mungkin akan sulit menurunkan berat badan. Kenali apa saja yang bisa memperlambat metabolisme tubuh Anda.

12 Hal Ini Bisa Akibatkan Metabolisme Lambat

Metabolisme tubuh disebut-sebut bisa memengaruhi program diet Anda. Jika metabolisme lambat, Anda juga mungkin akan kesulitan dalam menurunkan berat badan. Sebenarnya bukan itu saja kondisi yang terjadi. Yuk ketahui hal-hal apa saja yang bisa memperlambat metabolisme tubuh Anda.

Berdasarkan penjelasan dari dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi atau pembentukan struktur tubuh. Zat gizi tersebut dapat berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Hal-hal yang dapat memperlambat metabolisme

“Nah, tingkat metabolisme dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti genetik, jenis kelamin, usia, kadar hormon, berat badan, dan aktivitas tubuh,” kata dr. Nadia. Jika metabolisme tubuh Anda lambat, kemungkinan penyebabnya antara lain:

1. Faktor genetik

Metabolisme adalah cara tubuh mengubah makanan menjadi energi. Jika tubuh lambat dalam membakar kalori Anda sedang beristirahat atau tidur, faktor genetik atau keturunan bisa dipertimbangkan.

Mengingat Anda tak bisa mengubah genetik, cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan fokus pada kebiasaan: tingkatkan metabolisme dengan berolahraga secara teratur dan lebih banyak bergerak tiap harinya.

2. Hormon

Perubahan hormon bisa memperlambat kemampuan tubuh dalam menggunakan energi. Akibatnya, Anda kelelahan. Beberapa kondisi seperti tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif dan diabetes, adalah adalah gangguan hormon yang bisa memengaruhi metabolisme. Stres juga bisa melepaskan hormon yang bisa memicu perlambatan metabolisme.

Hal yang bisa Anda lakukan adalah, jika punya masalah medis, selalu konsultasi dan lakukan terapi sesuai anjuran dokter. Selain itu, kelola stres sebaik mungkin.

Selanjutnya

3. Kurang tidur

Tidur membantu metabolisme tubuh tetap stabil. Kalau hobi begadang atau kurang tidur, tubuh akan kesulitan menggunakan energi secara semestinya. Jika terus-terusan terjadi, Anda bisa terancam obesitas dan diabetes. Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mencukupi kebutuhan tidur. Pada orang dewasa, waktu tidur yang disarankan adalah 7-9 jam tiap malamnya.

4. Diet ketat

Bukan berapa kg yang turun, tapi yang lebih penting adalah prosesnya. Jika Anda kurang makan, metabolisme akan melambat. Diet ketat, khususnya jika dikombinasikan dengan olahraga, mengajarkan tubuh untuk beraktivitas dengan kalori yang sedikit. Ini bisa jadi bumerang karena tubuh butuh kalori tersebut, sehingga menurunkan berat badan jadi makin sulit.

“Diet terlalu rendah kalori (<1200 kalori untuk wanita atau <1800 kalori untuk pria) per hari dapat memperlambat metabolisme tubuh. Anda mungkin akan kehilangan beberapa kilogram. Namun karena Anda juga kehilangan massa otot, maka metabolisme akan melambat, sehingga Anda pun akan mengalami peningkatan berat badan lebih cepat usai diet,” ungkap dr. Nadia.

Meskipun hasilnya terlihat lebih lama, tetapi program penurunan berat badan yang realistis akan lebih aman, bukan yang drastis.

5. Dehidrasi

Tanpa cairan yang yang cukup, metabolisme dapat terhenti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memenuhi kebutuhan cairan membantu tubuh membakar energi dan memicu penurunan berat badan. Pada suhu berapa pun, air juga membantu Anda merasa kenyang, sehingga Anda makan lebih sedikit.

Selain dengan perbanyak minum air putih, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti sup atau buah-buahan seperti semangka, melon, dan lain-lain.

6. Mengikuti tren garam kekinian

Misalnya adalah dengan garam laut alias sea salt. Jenis garam ini mengandung sedikit sekali yodium. Padahal, zat tersebut diperlukan tiroid untuk mengatur metabolisme. Karenanya, jangan buang garam dapur. Tabur seperlunya untuk memenuhi kebutuhan yodium. Jika tidak, konsumsi makanan yang tinggi yodium seperti udang.

7. Kekurangan kalsium

Kalsium tak hanya dibutuhkan tulang, tetapi juga nutrisi penting untuk metabolisme cepat. Faktanya, tak sedikit orang yang kekurangan kalsium. Untuk mengatasinya, perbanyak konsumsi susu dan produk olahannya, sereal, makanan yang melalui proses fortifikasi kalsium (seperti sereal, jus jeruk, atau susu kedelai atau susu almon), salmon kalengan, kale, dan tahu.

Selanjutnya

8. Memangkas karbohidrat

Mengurangi karbohidrat memang bisa membantu mengatur berat badan dan membakar lemak lebih cepat. Namun, tubuh membutuhkan karbohidrat untuk memproduksi insulin. Daripada mengurangi atau memangkas karbohidrat, konsumsi makanan rendah karbohidrat atau pilih karbohidrat kompleks.

9. Suhu kamar tidur tidak tepat

Tidur di kamar tidur dengan suhu 23,8 derajat Celcius membuat tubuh tak bisa menghasilkan lemak cokelat, yang sarat akan sel-sel pembakar kalori. Jika Anda tidur dengan pendingin ruangan, atur suhu menjadi 18,8 derajat Celcius. Jika kedinginan, siapkan selimut tebal yang hangat.

10. Mengubah waktu makan

Sering melewatkan waktu makan dan/atau bergonta-ganti waktu makan bisa berdampak buruk pada metabolisme dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Pertimbangkan untuk lebih disiplin tentang kapan waktu makan.

11. Stres kronis

Saat sedang stres, tubuh memproduksi hormon kortisol. Maksudnya baik, yaitu untuk memberi dorongan energi. Namun masalahnya, Anda sedang terjebak stres, sehingga tubuh menganggap Anda masih dalam ‘pertarungan’, sehingga terus memproduksi kortisol. Tingginya hormon ini bisa menyulitkan tubuh menggunakan insulin, sehingga ini memperlambat metabolisme dan meningkatkan berat badan.

Selalu cari cara untuk bisa lepas dari stres. Bisa dengan meditasi, yoga, mendalami hobi, apa pun yang efektif untuk mengurangi stres.

12. Diet tinggi lemak

Makanan berlemak dan berminyak bisa mengubah bagaimana tubuh memecah makanan dan nutrisinya. Kemampuan tubuh dalam menggunakan insulin juga terdampak. Kondisi ini dinamakan resistensi insulin, dan ini dikaitkan dengan obesitas dan diabetes.

Sebaiknya perbanyak konsumsi buah, sayur, dan minum air putih. Pilihan baik lainnya adalah kacang-kacangan (beans), cabai, dan kerang.

Hal-hal di atas diketahui bisa membuat metabolisme lambat. Hindari dan ubah kebiasaan di atas menjadi lebih sehat, sehingga laju metabolisme kembali normal. JIka Anda merasa kesulitan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

(RN/ RVS)

GenetikMenurunkan Berat Badankurang tidurStresperubahan hormonKurang kalsiumMetabolismeWaktu MakanDehidrasiMetabolisme Lambat

Konsultasi Dokter Terkait