Kesehatan Anak

6 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anak Muntah

Krisna Octavianus Dwiputra, 09 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketika anak muntah, orang tua jangan buru-buru panik. Lebih baik lakukan ini supaya masalah bisa segera teratasi!

6 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anak Muntah

Satu masalah yang cukup membuat panik para orang tua adalah ketika anak muntah secara tiba-tiba. Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, kondisi tersebut bisa dilatari oleh berbagai kondisi, misalnya infeksi saluran cerna, alergi makanan, atau gejala adanya penyakit lain.

Terlepas dari itu, anak yang muntah perlu segera diberikan pertolongan. Dalam hal ini, tindakan yang tepat untuk dilakukan adalah:

  1. Jangan panik

Berdasarkan penjelasan dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, tindakan pertama yang harus dilakukan saat menghadapi anak muntah adalah tidak panik

"Menahan diri agar tidak langsung panik bertujuan agar anak dapat tertangani dengan baik ketika muntah," ujar dr. Dyan Mega.

  1. Biarkan muntah keluar

Jika anak telanjur muntah, bantu dirinya untuk menundukkan kepala agar cairan bisa keluar melalui saluran yang tepat. Jika si Kecil masih bayi, miringkan kepalanya supaya cairan muntah tidak masuk ke saluran napas.

Biarkan muntah keluar hingga benar-benar “bersih”. Hindari memaksa anak untuk menahan diri, agar dirinya bisa tetap merasa nyaman.

  1. Tinggalkan makanan baru

Pada bayi usia 6 bulan atau lebih, muntah biasanya terjadi saat proses pengenalan makanan yang baru. Jika memang demikian, hindari memberikan makanan tersebut di waktu makan mendatang. Cobalah untuk kembali memberikan makanan yang sebelumnya sudah pernah si Kecil makan dan ia merasa nyaman dengan makanan tersebut.

  1. Awasi tanda-tanda dehidrasi

Jika anak muntah, awasi tanda-tanda dehidrasi. Tanda yang paling terlihat adalah mata menjadi cekung, urine menjadi sedikit dengan bentuk lebih pekat, berbau menyengat atau berwarna kuning gelap

“Jika anak menjadi lemas, cenderung tidur dan susah dibangunkan, lebih baik segera periksa ke dokter. Sebagai pertolongan pertama, Anda juga bisa memberikan larutan oralit yang khusus diformulasikan untuk anak. Jika ingin lebih mudah, berikan larutan gula dan garam,” kata dr. Dyan Mega.

  1. Perhatikan isi muntahan

Jika muntah berisi darah segar atau cairan kehitam-hitaman, segera bawa anak ke dokter.

"Saat periksa ke dokter, orang tua mungkin akan ditanya mengenai riwayat makanan yang dikonsumsi oleh anak sebelum muntah, apakah anak baru mengonsumsi makanan atau minuman yang berwarna merah atau tidak, dan lainnya. Ini untuk memastikan alasan di balik si Kecil yang muntah,” tutur dr. Reza.

  1. Hindari memberikan sembarang obat

Hindari langsung memberikan obat pada anak yang muntah. Ini karena tidak semua kasus muntah perlu obat antimuntah. Lagi pula, obat antimuntah hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

Hadapi anak muntah dengan langkah-langkah di atas. Jika muntah terus berlanjut atau anak menunjukkan gejala atau tanda dehidrasi, jangan segan untuk membawanya berobat ke dokter terdekat.

(NB/ RVS)

AnakSaluran cernamuntahAnak MuntahDehidrasiAlergi Makanan

Konsultasi Dokter Terkait