HomeInfo SehatKankerKondisi Pasien Kanker Membaik Bisa Drop Lagi, Mengapa?
Kanker

Kondisi Pasien Kanker Membaik Bisa Drop Lagi, Mengapa?

dr. M. Dejandra Rasnaya, 08 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Inilah alasan medis mengapa kondisi pasien kanker bisa kembali drop setelah sebelumnya mengalami perbaikan.

Kondisi Pasien Kanker Membaik Bisa Drop Lagi, Mengapa?

Dalam beberapa kasus, kondisi pasien kanker biasanya membaik namun akhirnya mengalami penurunan. Bahkan tidak jarang jika sudah melewati fase demikian, kanker malah merenggut nyawa. Hal itu tidak mengherankan, karena data GLOBOCAN tahun 2018 menyebut bahwa penyakit tersebut masih menempati posisi pertama sebagai jenis kanker yang paling sering menyebabkan kematian di dunia.

Kemarin dini hari, Minggu (7/7/2019), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia akibat kanker paru yang dialaminya. Sutopo meninggal di Guangzhou, Tiongkok, saat menjalani pengobatan untuk kanker paru stadium 4 yang sudah bermetastasis hingga tulang dan organ lain di tubuhnya.

Pengaruh sel kanker pada tubuh

Kanker adalah sebuah massa (tumor) ganas yang tumbuh tidak terkendali, mampu menyebar dan merusak organ lain. Ketika seseorang mengalami kondisi tersebut, dirinya akan merasakan kondisi yang naik turun.

Pasien kanker awalnya akan mengalami kondisi yang sangat buruk karena berbagai keluhan. Setelah mendapatkan pengobatan yang memadai, dirinya akan memiliki kondisi yang lebih baik. Namun, tak lama setelah itu, kondisinya bisa kembali memburuk seperti sedia kala.

Ada beberapa alasan yang melatari peburukan kondisi pasien kanker setelah sebelumnya mengalami perbaikan, yaitu:

  1. Metastasis

Pertumbuhan sel kanker yang cepat dan agresif membutuhkan energi yang banyak. Jika tumbuh di organ tertentu, maka nutrisi yang seharusnya untuk organ tersebut akan “dicuri” oleh sel kanker untuk menunjang pertumbuhan. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ yang ditumbuhi kanker.

Pada tahap lanjut, sel kanker mampu menginvasi jaringan di sekitarnya dan sewaktu-waktu bisa masuk ke aliran darah atau limfe. Jika sudah seperti ini, sel kanker akan menyebar ke organ lain untuk mengacak-acak dan mengambil alih. Inilah yang disebut medis sebagai metastasis.

Pada orang dengan kanker dan sedang menjalani pengobatan, setelah beberapa waktu biasanya kondisinya akan membaik karena sel kanker di tempat utama sudah mulai melemah atau mati. Tetapi, bila terjadi metastasis, apalagi jika belum terdeteksi, maka kondisi yang membaik bisa kembali memburuk karena ada sel kanker baru yang tumbuh di tempat lain.

  1. Kemoterapi

Pengobatan yang umum digunakan untuk membasmi kanker adalah kemoterapi, yang berarti terapi menggunakan zat kimia. Kemoterapi adalah obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel kanker dengan cara mencegah pembelahan sel dan membunuh sel kanker secara langsung. Obat ini bisa digunakan dengan cara diminum atau melalui suntikan/infus.

Seperti yang banyak diketahui, kemoterapi mempunyai efek sitotoksik, yaitu membunuh sel. Meski tujuan utamanya adalah membunuh sel kanker, bukan berarti obat-obatan pada kemoterapi tidak dapat “mengenai” organ lainnya.

Karenanya, kemoterapi sangat mungkin menyebabkan terjadinya efek samping berupa kebotakan, nyeri di seluruh tubuh, mual, dan kelainan produksi seluruh sel darah (sel darah merah, putih maupun keping darah) yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Tak heran, orang yang menjalani kemoterapi akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga keadaan yang sebelumnya membaik bisa drop kembali karena penyakit lebih rentan terjadi.

Efek yang terjadi akibat kemoterapi bersifat sementara dan bisa dihindari jika pengobatan dihentikan. Sementara itu, metastasis atau penyebaran sel kanker biasanya terjadi tanpa terdeteksi sehingga berpotensi lebih tinggi untuk menjadi satu-satunya alasan mengapa pasien kanker bisa kembali drop meski sebelumnya sudah tampak bugar.

Kondisi pasien kanker memang cenderung naik turun. Terlepas dari itu, kanker paru dan kanker jenis lainnya adalah penyakit berbahaya yang tidak segan-segan merenggut nyawa penderitanya. Maka dari itu, bersikaplah waspada dengan menerapkan gaya hidup sehat mulai saat ini juga. Jangan lupa untuk senantiasa melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan ke dokter secara berkala, agar kondisi tubuh luar dan dalam bisa benar-benar terpantau. Ingat, kanker adalah penyakit misterius yang bisa terjadi tanpa gejala dan tanda-tanda yang jelas.

(NB/ RVS)

Pasien KankerSel KankerkemoterapiSutopo Purwo NugrohoMetastasisKankerKondisi Pasien Kankerkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait