Kesehatan Anak

Perlukah Vaksin HPV di Usia Sekolah Dasar?

dr. Valda Garcia, 01 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Namun, perlukah hal tersebut dilakukan di usia Sekolah Dasar?

Perlukah Vaksin HPV di Usia Sekolah Dasar?

Kasus terjadinya penyakit kanker semakin meningkat seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat, khususnya pola makan yang lebih mengutamakan makanan instan atau cepat saji. Salah satunya adalah kanker serviks yang disebabkan virus HPV. Lantas, apakah pemberian vaksin HPV tersebut perlu dilakukan di usia Sekolah Dasar?

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, kasus kanker di Indonesia terjadi pada kurang lebih 330 ribu orang, dengan kasus terbesar adalah kanker serviks atau kanker leher rahim.

Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 2 dari 10 ribu wanita di Indonesia menderita kanker serviks dan setiap harinya ada sekitar 26 wanita meninggal akibat penyakit ini.

Oleh sebab itu, deteksi dini kanker serviks menjadi sangat penting. Deteksi dapat dilakukan melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), yang juga telah ditetapkan sebagai program nasional oleh Departemen Kesehatan.

Vaksin HPV berperan penting dalam pencegahan infeksi dan kanker

Sebagai bentuk pencegahan kanker serviks, dapat dilakukan pula upaya proteksi spesifik dengan memberikan imunisasi HPV (Human Papilloma Virus).

Sebab, bukan hanya infeksi karena virus HPV saja yang dapat dicegah dengan vaksinasi, tapi juga perkembangan sel abnormal pada serviks yang dapat berubah menjadi sel kanker juga dapat dicegah.

Berikut adalah beberapa fakta mengenai efektivitas vaksin HPV:

  • Di antara perempuan usia remaja, risiko infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin dapat ditekan hingga 71 persen.
  • Di antara wanita usia muda, risiko infeksi virus HPV dapat dturunkan hingga 61 persen.
  • Di antara wanita yang telah divaksinasi, persentase risiko prekanker serviks dapat diturunkan hingga 40 persen.

Banyak rumor muncul di masyarakat mengenai efek samping yang dapat timbul pasca pemberian vaksinasi, termasuk vaksin HPV. Salah satunya menyebut jika vaksin HPV dapat menyebabkan kemandulan atau menopause dini.

Padahal, berdasarkan studi yang dilakukan dengan pemantauan dan penelitian selama ini, tidak ada hasil yang mendukung pernyataan tersebut dan hasilnya justru menunjukkan bahwa vaksin HPV sangat aman dan efektif.

Pemberian vaksin hanya dapat menimbulkan beberapa efek samping yang bersifat ringan, seperti nyeri, kemerahan atau bengkak di lokasi suntikan, serta pusing, mual dan sakit kepala. Dampak positif vaksinasi HPV masih jauh lebih tinggi dibandingkan kemungkinan efek samping yang dapat ditimbulkan.

Usia optimal pemberian vaksin HPV

Berdasarkan jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017, vaksin HPV dapat diberikan pada anak usia 10-18 tahun sebanyak 2 atau 3 kali.

Vaksin HPV terdiri atas 2 jenis, yaitu:

  • Bivalen

Mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker serviks.

  • Tetravalen

Mengandung 4 tipe virus HPV (6, 11 ,16 , dan 18) yang dapat mencegah kanker serviks dan genital ward atau kutil kelamin.

Vaksin bivalen diberikan 3 kali dengan jadwal 0, lalu 1 dan 6 bulan setelahnya. Sedangkan vaksin tetravalen diberikan dengan jadwal 0, lalu 2 dan 6 bulan setelahnya. Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan dan respon antibodi setara dengan 3 dosis.

Berdasarkan data yang dilansir oleh BBC, usia optimal untuk melakukan imunisasi kanker serviks adalah pada 9 hingga 13 tahun. Sebab, vaksin HPV disebut dapat memberikan proteksi hingga 100 persen jika dilakukan dua kali sebelum seorang wanita melakukan hubungan seksual.

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan bahwa vaksin HPV dapat diberikan pada usia Sekolah Dasar, sekitar kelas 5 atau 6. Sementara itu, jika vaksin HPV diberikan pada wanita yang telah berhubungan seksual, proteksinya akan lebih rendah dan potensi terjangkit virus HPV lebih besar.

Berdasarkan pemaparan di atas, sangatlah penting memberikan edukasi mengenai vaksin HPV, terutama mengenai manfaat dan efektivitasnya jika diberikan di usia Sekolah Dasar. Dengan informasi yang tepat, berbagai rumor tidak jelas tentang vaksin HPV pun tidak perlu dikhawatirkan.

[MS/ RVS]

virus hpvVaksin HPVkanker leher rahimvaksinKankerKanker ServiksHPV

Konsultasi Dokter Terkait