HomeIbu Dan anakTips Parenting7 Hal yang Pengaruhi Kualitas Kesehatan Keluarga
Tips Parenting

7 Hal yang Pengaruhi Kualitas Kesehatan Keluarga

dr. Fiona Amelia MPH, 29 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada sederet kualitas kesehatan keluarga yang perlu Anda tahu. Berikut faktor-faktor yang memengaruhinya.

7 Hal yang Pengaruhi Kualitas Kesehatan Keluarga

Seseorang yang sehat secara jasmani dan rohani, umumnya berasal dari keluarga harmonis dan memiliki kualitas hidup yang baik. Oleh sebab itu, agar seluruh anggota keluarga Anda bisa berkembang menjadi pribadi yang baik, maka Anda perlu membangun kondisi kesehatan yang berkualitas di dalam keluarga. Lalu, apa saja faktor-faktor yang menentukan kualitas kesehatan keluarga?

Sebuah keluarga dianggap sehat apabila tiap anggota keluarganya sehat secara fisik, psikologis dan sosial. Tentu ada peran kebiasaan, pola pikir, dan gaya hidup tertentu yang diterapkan dalam keluarga untuk mencapainya.

Faktor penentu kualitas kesehatan keluarga

Jika ditelusuri lebih jauh, ketiga hal tersebut sejatinya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah faktor-faktor tersebut:

  1. Bentuk keluarga

Di Indonesia, sebagian besar keluarga berbentuk keluarga inti (nuclear family) atau keluarga campuran (extended family).

Keluarga inti hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak kandung. Sedangkan keluarga campuran, terdiri atas keluarga inti dan sanak saudara lain menurut garis vertikal atau horizontal dari pihak ayah atau ibu. Contohnya adalah kakek dan nenek atau paman dan bibi.

Pada bentuk keluarga inti, secara umum fasilitas untuk menunjang kesehatan lebih terjamin karena alokasi biaya per orang menjadi lebih besar. Meski demikian, anak bisa kurang bersosialisasi, khususnya bila kedua orang tua bekerja.

Sedangkan pada keluarga campuran, masalah yang sering terjadi adalah kebalikan yang terjadi pada keluarga inti.

  1. Status ekonomi dan manajemen keuangan

Status ekonomi suatu keluarga akan menentukan tersedianya kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan yang berkualitas, serta akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak bagi seluruh anggota keluarga.

Meski demikian, manajemen keuangan pun harus baik. Jika tidak, maka alokasi biaya dan kualitas kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi tidak akan optimal.

Selanjutnya

  1. Akses terhadap fasilitas kesehatan

Terdapatnya fasilitas kesehatan yang dekat dengan rumah tinggal dan terjangkau dari segi biaya akan memudahkan anggota keluarga untuk mendapat pertolongan medis saat diperlukan.

Dengan demikian, masalah kesehatan anggota keluarga akan lebih mudah ditangani. Kemudahan akses ini juga membantu memastikan si Kecil untuk mendapat imunisasi sesuai kebutuhan dan jadwal yang dianjurkan.

  1. Tingkat pendidikan ibu

Sesungguhnya, faktor ini amat memengaruhi kualitas kesehatan keluarga. Ibu adalah penggerak roda rumah tangga, sehingga ibu yang berpendidikan, berpengetahuan atau berwawasan luas akan mampu membuat keputusan-keputusan yang cerdas, kritis, dan selektif.

Sebagai contoh, ibu yang memilih, menyediakan, dan menyiapkan makanan bergizi di rumah, serta memastikan kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya.

Ibu juga yang umumnya memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan, seperti membawa si Kecil imunisasi sesuai jadwal, memberikan pertolongan pertama pada anggota keluarga yang sakit, hingga mengingatkan pasangan untuk mengecek kesehatan secara berkala.

Dengan bekal pendidikan dan wawasan yang baik, ibu akan mampu mendidik si Kecil menjadi pribadi yang berkarakter baik.

  1. Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis

Kedekatan serta hubungan antar anggota keluarga yang harmonis dapat mencerminkan keluarga yang penuh kasih sayang. Hal ini sangat penting bagi kesehatan jiwa dan psikologis seluruh anggota keluarga, terutama si Kecil.

Dalam keluarga yang harmonis, pertengkaran yang tidak pantas disaksikan si Kecil atau terjadinya kekerasan dalam rumah tangga bisa dihindari.

  1. Sosialisasi dan kontrol sosial

Manusia adalah makhluk sosial. Oleh sebab itu, manusia butuh untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Keluarga yang anggotanya cenderung hidup menyendiri dan tidak bergaul dengan tetangga atau orang lain akan lebih mudah mengalami depresi dan gangguan jiwa lainnya. Pada akhirnya, kesehatan fisik pun akan terdampak.

Di sisi lain, harus ada juga kontrol sosial agar lingkungan pergaulan tiap anggota keluarga tetap sehat dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.

Kontrol sosial ini bisa dari orang tua atau lingkungan sekolah ke si Kecil, dari suami ke istri atau sebaliknya, serta dari lingkungan kerja ke pencari nafkah dalam keluarga.

  1. Memiliki rasa aman dan damai

Rasa aman dan damai umumnya bisa didapat oleh mereka yang mampu bersyukur dan merasa cukup akan apa yang dimilikinya. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor sebelumnya, persepsi ini sangat dipengaruhi oleh keyakinan iman yang dianut oleh suatu keluarga.

Sekarang, mari introspeksi diri. Sudahkah keluarga Anda memenuhi sederet faktor yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan keluarga? Sejatinya, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, dan jiwa yang kuat berawal dari keluarga yang sehat. Selamat Hari Keluarga Nasional!

[MS/ RVS]

KeluargaKesehatan KeluargaKeluarga SehatHari Keluarga NasionalHari Keluarga InternasionalKualitas KeluargaKualitas Kesehatan

Konsultasi Dokter Terkait