Kehamilan

Antara Bidan dan Dokter Kandungan, Pilih yang Mana?

dr. Fiona Amelia MPH, 24 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu hamil yang akan melahirkan terkadang bingung melahirkan dengan bantuan bidan atau dokter kandungan? Berikut tips memilihnya.

Antara Bidan dan Dokter Kandungan, Pilih yang Mana?

Menjelang melahirkan, biasanya ibu hamil akan bertanya-tanya apakah lebih baik melahirkan dengan bantuan bidan atau dokter kandungan. Saran yang didapat bisa berbeda-beda. Namun jangan sampai beragam pendapat tersebut membuat Anda yang akan melahirkan malah jadi kebingungan.

Ada beragam alasan mengapa seorang wanita yang akan melahirkan memutuskan untuk memilih menjalani persalinan di tempat bidan. Begitu pula jika memilih dokter kandungan. Nah agar Anda tidak bingung dan lebih memahami perbedaan kedua profesi tesebut, simak paparan berikut.

Bidan vs dokter kandungan

Baik bidan maupun dokter kandungan, keduanya adalah tenaga medis yang terlatih. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Perbedaan ini terkait dengan kurikulum pendidikan dan kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing profesi. Untuk menjalani profesi sebagai bidan, umumnya hanya diperlukan 3-4 tahun masa studi yang diperoleh melalui pendidikan vokasi atau diploma III. Sedangkan untuk mendapatkan gelar dokter ahli kebidanan dan kandungan, prosesnya jauh lebih panjang.

Dimulai dengan terlebih dulu menjalani program pendidikan dokter umum yang ditempuh selama kurang lebih 5,5-6,5 tahun. Kemudian, melanjutkan program pendidikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan paling tidak selama 4,5 tahun berikutnya. Artinya, total masa studi sebelum akhirnya menjalani profesi sebagai dokter kandungan sekitar 10-11 tahun atau tiga kalinya masa studi bidan.

Secara tak langsung, perbedaan lama masa studi ini menyiratkan adanya perbedaan kompetensi dan wewenang pada kedua profesi tersebut. Bidan hanya memiliki wewenang untuk menangani kasus kehamilan dan proses persalinan yang normal. Dalam arti, bukan termasuk kasus kehamilan yang berisiko serta bebas penyulit.

Oleh sebab itu, bidan yang menemukan kasus kehamilan yang berisiko seperti hamil kembar atau dengan penyulit seperti diabetes, gangguan tiroid, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, atau perdarahan, harus merujuk pasiennya ke dokter kandungan untuk evaluasi dan pengelolaan lebih lanjut. Begitu pun bila terjadi persalinan prematur.

Sesuai kompetensinya, dokter kandungan memiliki wewenang untuk menangani kehamilan dan persalinan normal serta yang berisiko tinggi atau dengan penyulit. Dokter kandungan juga harus menguasai teknik pemeriksaan USG kandungan untuk melihat kondisi janin dalam rahim serta mampu melakukan operasi caesar atau tindakan medis lain bila diperlukan.

Adakah yang lebih baik?

Keberadaan kedua profesi ini sejatinya sama-sama baik dan saling melengkapi. Adanya bidan bisa membantu kerja dokter kandungan lebih efektif. Karena bidan mampu menangani kehamilan dan persalinan yang normal, dokter kandungan bisa memprioritaskan untuk membantu persalinan pada kasus-kasus kehamilan yang berisiko tinggi atau dengan penyulit.

Sebaliknya, adanya dokter kandungan membuat pelayanan bidan lebih tepat sasaran. Dokter kandungan dapat memberi masukan atau konfirmasi kasus-kasus kehamilan seperti apa yang masih bisa ditangani oleh bidan dan mana yang perlu dirujuk. Dengan demikian, kalau ada risiko atau penyulit dalam kehamilan atau persalinan, masalah-masalah akibat terlambat merujuk bisa dihindari.

Tips memilih bidan atau dokter kandungan

Setelah tahu perbedaan bidan dengan dokter kandungan, pada akhirnya Anda pun harus menentukan pilihan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yakni:

1. Lokasi dan biaya melahirkan

Dua hal ini biasanya merupakan hal pertama yang menjadi pertimbangan untuk memilih. Dokter kandungan umumnya hanya membantu melahirkan di rumah bersalin atau rumah sakit, yang memiliki fasilitas tertentu serta ruang operasi untuk melakukan tindakan segera kalau-kalau ada penyulit pada persalinan.

Sedangkan bidan – karena hanya membantu proses persalinan normal – bisa melakukannya di fasilitas kesehatan yang lebih sederhana seperti rumah bersalin tanpa fasilitas khusus, klinik atau bahkan di rumah pasien. Otomatis, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar bila Anda memilih untuk melahirkan di dokter kandungan ketimbang di bidan.

2. Kondisi kehamilan

Apakah kehamilan Anda tergolong normal atau berisiko tinggi? Adakah penyulit selama hamil atau yang mungkin timbul saat bersalin? Hal-hal ini sebetulnya yang paling menentukan siapa yang dapat membantu Anda melahirkan. Bila memang semua berjalan normal dan sehat, Anda bisa melahirkan di bidan. Namun, kalau kehamilan termasuk berisiko atau dengan penyulit, dokter kandungan adalah pilihan terbaik.

3. Faktor kenyamanan

Faktor yang satu ini tak kalah penting. Siapa pun yang Anda pilih untuk membantu persalinan – bidan atau dokter kandungan – sebaiknya cari yang benar-benar membuat Anda merasa nyaman. Pilihlah yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu memahami dan menghormati kondisi Anda serta memiliki cara kerja yang cocok atau sesuai dengan Anda.

Agar Anda benar-benar tahu profesi mana yang paling cocok dengan kebutuhan Anda saat persalinan nanti, cobalah berkonsultasi dengan bidan dan dokter kandungan saat melakukan kunjungan prenatal. Ajak juga pasangan atau orang terdekat untuk menemani dan memberikan masukan sebelum akhirnya Anda memutuskan pilihan.

[RVS]

Dokter KandunganPersalinanbidanmelahirkanbersalinHari Bidan NasionalMelahirkan di BidanMelahirkan di Dokter

Konsultasi Dokter Terkait