Kesehatan Umum

Sudah Minum Obat, Kenapa Masih Sakit Kepala?

dr. Fiona Amelia MPH, 23 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beragam jenis obat sakit kepala tersedia di pasaran. Namun, setelah minum obat, sakit kepala tidak lantas pergi. Kenapa ya?

Sudah Minum Obat, Kenapa Masih Sakit Kepala?

Padatnya kesibukan pekerjaan di kantor dan rumah membuat Anda sulit menghindarkan diri dari sakit kepala. Saat kepala terasa nyut-nyutan, hal utama yang ingin Anda lakukan adalah segera menghentikan rasa sakit tersebut. Ada beragam jenis obat tersedia di pasaran untuk mengatasi sakit kepala. Namun, setelah minum obat, sakit kepala tidak lantas pergi. Mengapa hal ini terjadi?

Penyebab sakit kepala meski sudah minum obat

Ada banyak kondisi yang menyebabkan sakit kepala tak menghilang meski sudah minum obat. Beberapa di antaranya yang tersering adalah:

  • Rebound headache atau sakit kepala rebound

Bila Anda rutin minum obat sakit kepala dengan alasan sering kambuh, sebetulnya itu hanya membuat rasa sakit muncul kala Anda sedang bebas obat. Jenis sakit kepala ini memang tidak bersifat konstan atau terus-menerus, tapi cenderung kambuh kembali sehari atau beberapa hari kemudian.

  • Migrain

Migrain adalah sakit kepala dengan ciri khas berdenyut, bisa di satu atau dua sisi kepala. Lamanya sakit kepala bisa beberapa jam, beberapa hari, hingga beberapa minggu dalam satu episode. Pemicunya pun beragam, mulai dari perubahan hormon pada wanita, terlambat makan, kurang tidur, konsumsi makanan tertentu, atau menghirup bau-bauan yang menyengat.

  • Sakit kepala akibat gangguan psikologis

Kecemasan, stres, dan gangguan suasana hati dapat memicu sakit kepala yang berlangsung lama dan menetap. Hasil studi pun menegaskan bahwa mereka yang kerap mengalami serangan panik atau gangguan cemas cenderung mengalami sakit kepala yang lebih lama dan lebih sering daripada yang tidak.

  • Sakit kepala servikogenik

Servikogenik berarti sakit kepala bersumber pada gangguan yang terjadi di leher. Gangguan bisa berupa cedera tulang belakang leher, radang sendi, dan tumor atau infeksi yang ada di leher. Postur tubuh atau posisi tidur yang salah juga bisa menjadi penyebab. Selama penyebab asalnya—yakni kelainan pada leher—tidak diobati, sakit kepala tidak akan menghilang.

  • Cedera kepala

Adanya riwayat cedera atau benturan pada kepala bisa memicu sakit kepala yang berkepanjangan. Kondisi yang disebut dengan post-concussion syndrome ini bisa dirasakan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun pasca cedera.

Di luar berbagai penyebab ini, jenis kelamin perempuan, gangguan tidur, obesitas, sering mengorok saat tidur, konsumsi kafein yang berlebihan, dan adanya nyeri kronis di tempat lain bisa meningkatkan risiko munculnya sakit kepala yang tak kunjung sembuh.

Bagaimana mengatasinya?

Untuk mengusir sakit kepala yang tak kunjung sembuh, tentu Anda harus mengatasi akar penyebabnya terlebih dahulu. Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan sakit kepala dan mengurangi frekuensinya.

  1. Kurangi penggunaan obat sakit kepala. Sebaiknya, hindari meminum obat lebih dari 15 hari setiap bulannya.
  2. Lakukan terapi pijat atau akupresur untuk mengurangi tegangan pada otot-otot kepala, leher dan pundak yang bisa memicu sakit kepala.
  3. Cari tahu, catat dan hindari pemicu sakit kepala. Catat pula detail setiap serangan sakit kepala, seperti kapan dimulai, apa yang sedang dilakukan saat itu, dan berapa lama berlangsungnya.
  4. Cukup tidur. Orang dewasa rata-rata butuh tidur 7-8 jam sehari. Selain itu, usahakan pola tidur yang relatif teratur, yakni dengan tidur dan bangun di jam yang kurang lebih sama setiap harinya.
  5. Jangan melewatkan waktu makan. Konsumsilah makanan sehat di waktu yang kurang lebih sama setiap harinya. Hindari pula makanan atau minuman yang mengandung kafein. Bila berat badan berlebih, upayakan untuk diet.
  6. Rutin berolahraga. Aktivitas fisik yang bersifat aerobik dan rutin dapat memperbaiki kondisi fisik dan menyegarkan jiwa. Pilih olahraga yang Anda sukai dan mampu lakukan, contohnya berjalan, berenang, dan bersepeda.
  7. Kelola stres. Stres kerap menjadi pemicu sakit kepala yang berkepanjangan. Umumnya, hal ini terjadi karena kehidupan atau aktivitas Anda kurang terorganisasi. Coba tata kembali hidup Anda, sederhanakan jadwal harian dan buat perencanaan. Tak lupa, senantiasa berpikir positif. Stres juga bisa dikelola dengan melakukan terapi relaksasi seperti yoga, tai chi, dan meditasi.

Sakit kepala yang tak juga sembuh dengan minum obat umumnya tidak berbahaya. Namun, tentu ini tidak nyaman karena memengaruhi produktivitas Anda sehari-hari. Bila sakit kepala masih terus berlangsung meski sudah melakukan upaya-upaya di atas, segera konsultasikan ke dokter. Dengan mengetahui penyebabnya, pengobatan akan tepat sasaran dan Anda dapat kembali menjalani keseharian tanpa gangguan.

[HNS/ RVS]

obat sakit kepalaminum obatStrescederaNyeri KepalaSakit KepalaPusing

Konsultasi Dokter Terkait