Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatDarahFakta Seputar Anemia Sel Sabit yang Wajib Diketahui
Darah

Fakta Seputar Anemia Sel Sabit yang Wajib Diketahui

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 17 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anemia sel sabit terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Mari ketahui fakta tentang anemia sel sabit yang jarang diketahui di sini.

Fakta Seputar Anemia Sel Sabit yang Wajib Diketahui

Pada kondisi normal, setiap orang memiliki sel darah merah yang berbentuk bulat dan fleksibel. Dengan bentuk tersebut, sel darah merah ini mudah ikut dalam aliran pembuluh darah, dari pembuluh darah besar (aorta) hingga kecil (kapiler). 

Sel darah tersebut juga merupakan kunci penting dalam menjaga cukupnya pasokan oksigen dan zat gizi untuk menunjang kehidupan dan kerja sel-sel tubuh. Akan tetapi, pada kondisi anemia sel sabit, sel darah merah ini berbentuk seperti bulan sabit dan sangat kaku. 

Sel sabit sangat mudah menempel, menggumpal, dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Selain itu, sel ini juga sangat rapuh dan mudah rusak. Usianya pun sangat pendek, yaitu hanya 10-20 hari jika dibandingkan dengan sel darah merah normal yang berusia sekitar 120 hari. 

Ketika sel darah tersebut rusak dan hancur, tubuh akan kehilangan pasokan oksigen dan gizi untuk menunjang kinerja sel-sel penting di dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai anemia sel sabit yang jarang diketahui:

1. Gejala Anemia Sel Sabit Sudah Terlihat Sejak Bayi

Gejala anemia sel sabit sebenarnya sudah muncul sejak usia 4 bulan, namun umumnya baru terlihat pada usia 6 bulan. Itulah sebabnya, penting untuk mengenal gejala-gejalanya agar dapat dikenali sejak awal. 

Beberapa gejala yang dapat muncul pada bayi, antara lain pucat, jantung berdebar, lemas dan cepat lelah. Di samping itu, kaki dan tangan akan membengkak karena pembuluh darah terhambat, penyakit kuning, pertumbuhan terlambat, serta organ limpa membesar. 

Bayi pun menjadi lebih rewel atau menangis terus-menerus akibat rasa nyeri yang bisa terjadi pada dada, perut, persendian, atau tulang.

Artikel Lainnya: Berat Badan Bayi Susah Naik, Jangan-Jangan Karena Anemia?

2. Dapat Dipicu Cuaca Buruk

Sel darah sabit yang menempel pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah, akhirnya membuat asupan oksigen untuk jaringan menjadi berkurang. Kondisi ini akan membuat rasa nyeri yang hebat yang disebut sebagai krisis sel sabit. 

Krisis ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa minggu dan dapat terjadi hingga belasan kali dalam satu tahun. Beberapa hal lain juga bisa menjadi pemicunya adalah cuaca buruk, dehidrasi, berolahraga terlalu berat, atau merasa tertekan.

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Flebotomi untuk Pengambilan Darah

3. Tidak Menular Namun Diturunkan

Anemia sel sabit dapat diturunkan jika kedua orang tua (harus keduanya) menurunkan mutasi gen. Kemungkinan seorang anak mengidap anemia sel sabit dengan kedua orang tua yang merupakan pembawa penyakit ini adalah 25%. 

Artinya 1 dari 4 anak berisiko mengidap anemia sel sabit. Namun, apabila hanya salah satu orang tua yang membawa mutase gen, anaknya hanya akan menjadi pembawa penyakit dan tidak mengalami gejala apa pun.

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Ini Gejala Thalasemia yang Perlu Anda Kenali

4. Dapat Dideteksi Sejak dalam Kandungan

Karena penyebab anemia sel sabit bersifat genetik, yaitu diturunkan dari orang tua ke anak, deteksi dini bisa dilakukan. Anda atau pasangan dengan riwayat penyakit ini dapat mengeceknya ketika anak masih dalam kandungan. 

Prosedur tes biasanya adalah lewat sampel darah atau sampel air ketuban untuk mencari keberadaan gen sel sabit. Namun, mungkin akan ada perbedaan prosedur tergantung apakah orang tua termasuk penderita atau pembawa. Di samping itu, tes mungkin juga perlu dilakukan oleh ayah bayi.

Artikel Lainnya: Punya Masalah Anemia, Coba Perbanyak Makan Buah Mulberry atau Murbei!

Tes untuk mendeteksi anemia pada janin sebaiknya dilakukan ketika kehamilan sudah melewati usia 10 minggu. Konsultasi secara menyeluruh dengan dokter pun diperlukan sebelum lakukan tes. 

5. Anemia Sel Sabit Tidak Dapat Disembuhkan

Sayangnya, hingga saat ini belum ada cara untuk menyembuhkan anemia sel sabit. Obat-obatan yang diberikan hanya dapat meredakan gejala dan mencegah masalah kesehatan lainnya. 

Penderita penyakit ini juga sangat dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dan menjauhi faktor risiko yang dapat sebabkan infeksi. Selain itu, pastika asupan cairan harian terpenuhi, menghindari dataran tinggi, dan tidak melakukan olahraga yang berat. 

Itulah beberapa fakta mengenai anemia sel sabit yang jarang diketahui. Jika Anda menemukan gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala anemia sel sabit, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Konsultasi awal bisa dilakukan secara online lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter

(PUT/NM)

Anemia Sel SabitAnemia