HomeGaya hidupDiet dan NutrisiMengintip Seluk-beluk Diet Tinggi Protein
Diet dan Nutrisi

Mengintip Seluk-beluk Diet Tinggi Protein

dr. Theresia Rina Yunita, 20 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda tertarik untuk melakukan diet tinggi protein? Jangan buru-buru, simak dulu artikel ini.

Mengintip Seluk-beluk Diet Tinggi Protein

Bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dan membentuk massa otot, pasti membutuhkan diet tertentu untuk mencapai target tersebut. Sayangnya, diet terkadang membuat tubuh menjadi lemas sehingga beberapa orang cenderung berhenti di tengah jalan.

Kendati demikian, hal itu ternyata tidak berlaku buat diet tinggi protein. Dilansir dari Reader’s Digest, diet tipe ini dapat memberikan lebih banyak energi ketimbang metode diet yang lain.

Protein memainkan banyak peran di dalam tubuh. Mulai dari menunjang pertumbuhan, memperbaiki sel, menciptakan enzim, membantu mempertahankan keseimbangan cairan, hingga membentuk antibodi.

 

Manfaat Diet Tinggi Protein

Mengonsumsi protein dalam jumlah cukup memang bisa membantu Anda untuk menurunkan berat badan. Berikut adalah beberapa manfaat diet tinggi protein:

  • Mengenyangkan Lebih Lama

Penelitian menunjukkan bahwa protein memiliki efek mengenyangkan yang lebih lama. Ini artinya, tubuh membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memecah dan mencerna sebagian besar protein.

Dengan melakukan diet tinggi protein, nafsu makan akan menurun dan mencegah Anda untuk makan berlebihan.

Protein mengurangi tingkat hormon lapar ghrelin dan meningkatkan kadar peptida YY, hormon yang membuat Anda merasa kenyang.

Artikel Lainnya: Sayuran yang Mengandung Protein Tinggi, Apa Saja?

  • Membentuk Massa Otot dan Kekuatan Otot

Protein adalah fondasi otot Anda. Oleh karena itu, mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup membantu Anda mempertahankan massa otot dan meningkatkan kekuatan otot saat Anda melakukan latihan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa makan banyak protein dapat membantu meningkatkan massa dan kekuatan otot. Pada orang yang diet, pastinya menginginkan badan yang sedikit lemak, tetapi otot terbentuk.

  • Mengurangi Keinginan untuk Ngemil Saat Larut Malam

Salah satu metode pencegahan terbaik agar tidak ngemil di malam hari adalah dengan meningkatkan asupan protein Anda.

Satu studi pada pria overweight menunjukkan, meningkatkan protein hingga 25 persen kalori mengurangi keinginan untuk ngemil di malam hari hingga setengahnya.

Demikian juga, sebuah penelitian pada gadis remaja yang overweight menemukan bahwa makan sarapan berprotein tinggi mengurangi keinginan ngemil pada malam hari.

  • Membantu Menjaga Penurunan Berat Badan

Karena diet tinggi protein meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan sehingga intake kalori berkurang, berat badan pun akan cenderung menurun dan terkontrol dengan baik.

Satu studi menemukan, wanita overweight yang makan 30 persen kalori mereka dari protein turun 5 kg dalam 12 minggu.

Tentu saja, menurunkan berat badan hanyalah permulaan. Karena mempertahankan penurunan berat badan adalah tantangan yang jauh lebih besar bagi kebanyakan orang.

Artikel Lainnya: Awas, Kurang Konsumsi Protein Bisa Picu 7 Kondisi Ini

  • Baik untuk Tulang Anda

Sebagian besar penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa protein, termasuk protein hewani, memiliki manfaat besar bagi kesehatan tulang.

Orang yang makan lebih banyak protein cenderung mempertahankan massa tulang lebih baik seiring bertambahnya usia dan memiliki risiko osteoporosis dan patah tulang yang jauh lebih rendah.

Efek Samping Diet Tinggi Protein

Pada dasarnya semua orang boleh mengonsumsi protein dalam jumlah yang tinggi. Namun, jika memiliki masalah medis, harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Beberapa efek samping diet tinggi protein yang harus Anda perhatikan, yaitu:

  • Memperburuk Kondisi Penyakit Ginjal

Pada mereka dengan penyakit ginjal kronis, sebaiknya tidak mengonsumsi protein dalam jumlah banyak. Karena, efek samping diet tinggi protein pada orang dengan kondisi ini adalah dapat meningkatkan beban kerja ginjal.

  • Memperburuk Kondisi Sirosis Hati

Pada penderita sirosis atau kerusakan hati kemampuan hati untuk metabolisme makanan akan berkurang sehingga tidak dianjurkan mengonsumsi protein dalam jumlah banyak.

  • Meningkatkan Risiko Kanker

Konsumsi protein tinggi sangat baik, tetapi tentu pemilihan serta pengolahannya harus diperhatikan. Misalnya sering mengonsumsi protein hewani yang tinggi lemak dan dengan cara dibakar tentu akan meningkatkan risiko kanker di kemudian hari.

Bila Anda tertarik melakukan diet tinggi protein, tetapi tidak yakin mengenai menunya ataupun cara menjalaninya, jangan sungkan untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter atau ahli gizi.

Anda dapat berkonsultasi mengenai diet tinggi protein atau masalah kesehatan lain lewat fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

[WA]

proteinDietDiet Tinggi Protein

Konsultasi Dokter Terkait