Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerWaspada Kanker Darah Saat Anemia Berkepanjangan
Kanker

Waspada Kanker Darah Saat Anemia Berkepanjangan

dr. Atika, 17 Jun 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hati-hati, anemia berkepanjangan yang tidak kunjung teratasi bisa juga menjadi tanda kanker darah.

Waspada Kanker Darah Saat Anemia Berkepanjangan

Anemia secara bahasa diartikan sebagai kondisi menurunnya jumlah sel darah merah. Pada praktiknya, untuk mengetahui adanya anemia harus dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah, yang merupakan protein di dalam sel darah merah. Yang perlu diwaspadai adalah saat anemia terjadi terus-menerus. Karena, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda kanker darah.

Anemia merupakan suatu kondisi klinis yang membutuhkan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Bagaimana tidak, penyebab anemia bisa sangat bermacam-macam, mulai dari karena kehilangan darah, meningkatnya jumlah sel darah merah yang pecah (hemolysis), hingga gangguan produksi sel darah merah di sumsum tulang.

Nah, apabila anemia terjadi berkepanjangan dan tidak kunjung teratasi, kemungkinan adanya kanker darah juga patut dipikirkan.

Kanker darah dan anemia

Saat membahas seputar kanker darah, biasanya yang langsung terbesit di pikiran Anda adalah leukemia. Namun, masih ada dua jenis kanker darah lain, yaitu limfoma dan mieloma, yang keduanya ternyata juga dapat menimbulkan gejala anemia. Bagaimana bisa?

Kanker darah sendiri merupakan kondisi terjadinya pertumbuhan sel darah yang berlebihan dan tidak terkontrol. Sel-sel yang mengalami pertumbuhan kanker terseut adalah cikal bakal sel darah, yang terletak di sumsum tulang.

Selain memengaruhi jumlah sel darah, fungsi dari sel darah itu sendiri juga tidak normal. Misalnya saja pada limfoma terjadi pertambahan jumlah sel limfosit, yang bertugas untuk melawan infeksi. Nyatanya, sekalipun jumlahnya berlebihan, kadar imunitas penderita justru sangat rendah.

Ketiga jenis kanker darah tersebut dapat memunculkan gejala berupa anemia yang berkepanjangan. Hal ini bisa terjadi akibat produksi sel darah merah terhambat karena banyaknya produksi sel kanker.

Bila disebabkan oleh kanker darah, tentunya anemia akan sulit tertangani sekalipun rutin diberikan terapi anemia pada umumnya, seperti suplementasi zat besi maupun transfusi darah. Agar dapat lebih waspada, ada baiknya Anda mengetahui lebih jauh seputar berbagai gejalanya.

Gejala macam-macam kanker darah

Masing-masing kanker darah muncul dari sel yang berbeda di sumsum tulang belakang. Akibatnya, gejala yang ditimbulkan juga bervariasi. Berikut adalah karakteristik tiap jenis kanker darah:

  1. Leukemia

Merupakan kanker darah yang berasal dari sel darah putih. Akibatnya, terdapat jumlah sel darah putih yang sangat berlebihan. Sayangnya, pertambahan jumlah sel darah putih tidak dibarengi dengan kemampuannya melawan kuman.

Pada pemeriksaan laboratorium, selain diperoleh jumlah sel darah putih yang meningkat, umumnya pada penderita leukemia juga ditemukan jumlah sel darah merah dan trombosit yang menurun.

Leukemia bisa terjadi secara akut maupun kronik. Usia anak-anak maupun dewasa pun bisa mengalami penyakit ini. Gejalanya akan bervariasi tergantung tipe leukemia dan stadium yang dialami. Namun, gejala yang umumnya muncul adalah:

  • Demam, menggigil, dan muncul keringat di malam hari
  • Tubuh lemas dan lesu
  • Nyeri otot serta nyeri sendi
  • Gusi berdarah
  • Nyeri kepala
  • Organ hati dan limpa membesar
  • Mudah berdarah atau memar
  • Mimisan berulang
  • Nyeri tulang
  • Pucat
  • Turun berat badan

Penyebab dari leukemia belum dapat diungkap secara pasti, namun beberapa faktor risiko telah dicurigai dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Beberapa faktor tersebut misalnya paparan radiasi dalam jumlah besar, paparan zat kimia beracun tertentu (misalnya benzena), akibat mendapatkan kemoterapi karena penyakit lain, merokok, sindrom down, dan adanya riwayat keluarga yang mengalami leukemia.

  1. Limfoma

Limfoma merupakan tipe kanker darah yang mengenai sistem limfatik yang juga disebut sistem getah bening. Bagian inilah yang berkaitan dengan proses perlawanan terhadap infeksi yang menyerang tubuh.

Pada limfoma, sel darah yang bertambah jumlahnya adalah sel limfosit. Sel kanker inilah yang sangat memengaruhi sistem imunitas seseorang. Sel kanker limfoma akan bertumpuk di berbagai kelenjar getah bening, sehingga menyebabkan banyak pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Gejala limfoma antara lain:

  • Muncul benjolan kelenjar getah bening, misalnya di leher, ketiak, atau selangkangan
  • Demam
  • Lemah, mudah lelah
  • Berat badan turun
  • Berkeringat
  • Sulit bernapas, batuk berdarah, atau nyeri dada
  • Ruam dan gatal pada kulit

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan mengalami limfoma sedikit berbeda dari leukemia. Faktor risiko tersebut adalah usia lanjut, jenis kelamin pria, ras kaukasia, memiliki penyakit autoimun, menderita HIV/AIDS, diet tinggi daging dan lemak, serta terpapar pada beberapa jenis pestisida.

Selanjutnya

  1. Mieloma

Mieloma merupakan kanker pada sel plasma, yang masih tergolong sebagai jenis sel darah putih. Sel plasma itu sendiri bertugas untuk memproduksi antibodi, suatu bentuk imunitas tubuh. Produksi antibodi yang berkurang akibat kondisi ini menyebabkan penderitanya muah tertular kuman penyakit.

Selain itu, sel kanker mieloma dapat memproduksi zat yang merusak tulang, sehingga menyebabkan nyeri tulang atau bahkan patah tulang.

Sel kanker mieloma juga akan memenuhi sumsum tulang, sehingga produksi sel darah lain terganggu, salah satunya sel darah merah, yang kemudian berujung pada anemia. Mieloma sendiri memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:

  • Nyeri tulang, terutama di tulang belakang atau dada
  • Gangguan tulang lain seperti osteoporosis, tulang bengkak, hingga patah tulang
  • Gangguan ginjal, misalnya terdapat kebocoran protein di urine dan darah, hingga gagal ginjal
  • Mual
  • Konstipasi
  • Hilang nafsu makan
  • Mudah lelah dan lemas
  • Sering tertular infeksi
  • Berat badan berkurang
  • Kaki terasa lemah dan kesemutan
  • Rasa haus yang berlebihan

Mieloma lebih banyak terjadi pada pria, lansia, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan mieloma, penderita obesitas, orang yang sering terpapar radiasi, serta bekerja di industri yang terkait petroleum.

Demikianlah beberapa jenis kanker darah yang berkaitan dengan anemia yang berkepanjangan. Sebagai kesimpulan, saat anemia yang diderita tidak kunjung teratasi dengan terapi anemia biasa, kewaspadaan akan kanker darah perlu ditingkatkan. Jadi, lakukanlah pemeriksaan laboratorium, bila perlu pemeriksaan sumsum tulang untuk memastikan kemungkinan adanya kanker darah pada diri Anda.

[NP/ RVS]

LeukemiaSumsum Tulang BelakangSel darah merahMielomaKankerObesitasKanker DarahNyeri OtotLimfomaGusi BerdarahAnemia

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter