Kesehatan Mental

Mau Lebih Bahagia dan Produktif di Kantor, Lakukan Cara Ini

Krisna Octavianus Dwiputra, 14 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menjadi karyawan yang bahagia dan produktif di kantor itu harus. Inilah cara yang bisa Anda lakukan untuk menggapai keduanya.

Mau Lebih Bahagia dan Produktif di Kantor, Lakukan Cara Ini

Tekanan pekerjaan yang begitu berat tak jarang membuat para pekerjanya menjadi tak produktif dan kurang menikmati pekerjaannya dengan baik. Padahal, hampir sepertiga waktu sehari-hari dihabiskan di kantor. Seharusnya kantor menjadi tempat yang menyenangkan. Tetapi, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk lebih bahagia dan produktif di kantor.

Sekarang, sebenarnya ada banyak kantor yang menyediakan sarana berolahraga, ruang bermain game, dan bahkan tempat untuk istirahat. Hal ini dilakukan semata agar karyawan lebih produktif dan pekerjaan menjadi selesai tepat waktu.

Istirahat singkat dan dampaknya pada karyawan

Semboyan "fokus bekerja dan tidak ada waktu santai" sebenarnya sudah kuno. Ini karena dapat membahayakan kesehatan dan produktivitas karyawan. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengambil istirahat singkat saat jam kerja bisa membuat karyawan lebih bahagia dan lebih baik dalam pekerjaan mereka.

Dilansir dari TIME, baru-baru ini sebuah penelitian dari Universitas Illinois, Amerika Serikat (AS), menemukan fakta bahwa mengambil jeda untuk bersantai dan bersosialisasi dapat meningkatkan pengaruh positif karyawan.

"Istirahat singkat tidak secara langsung menguntungkan kinerja, tetapi secara tidak langsung berdampak pada emosi positif karyawan," kata Young Ah Park, rekan penulis studi tersebut dan asisten profesor School of Labor and Employment Relations at the University of Illinois.

Studi terbaru Park lainnya mengaitkan istirahat singkat dengan berkurangnya stres, yang dapat menurunkan tingkat suasana hati dan emosi negatif pada akhir hari kerja. Park mengatakan, istirahat singkat dapat diambil karyawan kapan pun mereka butuhkan. Ini berbeda dari istirahat makan siang atau istirahat formal lainnya yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan.

Park tak menyebutkan berapa lama istirahat singkat itu harus dilakukan, karena studinya tidak mengukur faktor-faktor ini. Tetapi dia mengatakan jika kebanyakan orang tahu kapan mereka merasa lelah, kepayahan, atau kewalahan. Penelitiannya menunjukkan bahwa pada saat-saat itu, mengambil istirahat sejenak untuk mengobrol dengan rekan kerja atau mendengarkan musik akan menghasilkan hasil yang lebih baik – dalam hal stres, suasana hati, dan kinerja – daripada tetap terpaku pada tugas pekerjaan.

Jadi, seperti apa bentuk istirahat singkat yang ideal?

"Pertama-tama, itu memang tidak terjadwal dan sedikit informal," ujar Profesor Hannes Zacher, seorang profesor psikologi di Universitas Leipzig, Jerman yang telah mempelajari manfaat dari istirahat singkat.

Ia merekomendasikan mengambil istirahat singkat ini di antara tugas-tugas kerja – bukan di tengah-tengah tugas – untuk menghindari gangguan alur kerja dan konsentrasi. Menurutnya, sebuah istirahat singkat dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit dan itu harus melibatkan kegiatan yang sehat dan santai. “Kami mendapati bahwa berjalan-jalan cepat atau mengobrol dengan seorang kolega lebih baik untuk kesejahteraan dan motivasi sesaat karyawan daripada merokok atau membuat daftar tugas,” katanya.

Saat sedang istirahat singkat, apa pun yang terkait dengan pekerjaan tak boleh Anda lakukan. Namun, untuk mengecek ponsel, termasuk melihat email dan bermain media sosial, penelitian Profesor Zacher menunjukkan hasil yang beragam.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa menggunakan media sosial atau membuat panggilan pribadi atau email selama istirahat tidak memiliki efek negatif dan, bagi kebanyakan orang, hal itu bisa dihubungkan dengan pemulihan dari tuntutan pekerjaan," lanjut Profesor Zacher.

Namun sebaliknya, dia juga mengatakan jika seseorang memeriksa ponsel mereka setiap lima menit, atau menghabiskan waktu yang lama (sekitar 15 menit setiap jam) di media sosial, itu malah akan mengacaukan istirahat singkatnya.

"Saya selalu merekomendasikan agar orang-orang terlibat dalam kegiatan fisik seperti berjalan-jalan, atau aktivitas sosial langsung seperti mengobrol dengan rekan kerja, karena itu yang memiliki efek paling menguntungkan," ungkapnya.

Cobalah berolahraga

Jika istirahat singkat masih kurang membantu, ada satu hal yang bisa Anda lakukan, yakni berolahraga di kantor. Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter, pemilihan jenis olahraga yang tepat sangat membantu seorang pekerja kantor menjadi lebih produktif dan bersemangat dalam pekerjaannya.

"Olahraga ternyata memegang kendali terhadap produktivitas dan semangat seseorang untuk bekerja di kantor. Tak heran, kini beberapa perusahaan memiliki fasilitas olahraga bersama usai jam kerja untuk membuat pekerjanya semakin bersemangat dalam meningkatkan kinerja untuk perusahaan," ungkap dr. Nabila.

Olahraga juga berkaitan dengan aktivitas duduk terlalu lama di kantor. Pasalnya, jika Anda tidak aktif bergerak, duduk terlalu lama dapat membuat pekerja kantoran memiliki risiko dua kali lipat untuk mengidap diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung dibandingkan dengan pekerja yang paling sebentar duduknya.

Dalam hal itulah, olahraga dibutuhkan tak hanya untuk membuat Anda lebih produktif dalam pekerjaan. Tak ada salahnya juga cukup aktif bergerak demi menunjang kesehatan Anda.

Jadi, istirahat singkat yang dipaparkan di atas sebenarnya baik diambil ketika memang ada kesempatan. Selain itu, olahraga atau bergerak cukup aktif juga baik untuk membuat Anda lebih bahagia dan produktif di kantor.

[MS/ RVS]

diabetes mellitusBahagiaOlahragaduduk lamaProdukifIstirahat Singkat

Konsultasi Dokter Terkait