Kesehatan Umum

Dampak Positif dan Negatif Donor Darah bagi Kesehatan

dr. M. Dejandra Rasnaya, 14 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Donor darah mempunyai dampak bagi kesehatan pendonornya, baik positif maupun negatif. Apa sajakah itu?

Dampak Positif dan Negatif Donor Darah bagi Kesehatan

Palang Merah Indonesia (PMI) sampai saat ini terus mengampanyekan donor darah sebagai sebuah gaya hidup sehat. Namun demikian, masih saja ada sebagian dari masyarakat yang mempertanyakan apakah donor darah akan memberikan dampak pada kesehatan pendonornya?

PMI terus melakukan hal tersebut untuk memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebut jika setiap harinya dibutuhkan kantung darah sebanyak dua persen dari jumlah penduduk di suatu negara. Artinya, PMI sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, termasuk sebagai bank darah, membutuhkan kurang lebih lima juta kantung darah setiap harinya.

Mengapa donor darah begitu dibutuhkan? Karena di seluruh penjuru Indonesia akan selalu ada orang dengan kondisi kesehatan yang membutuhkan sumbangan darah sesuai golongan dan rhesus atau jenisnya. Bagi Anda yang ingin mendonorkan darah, pasti penasaran dengan apa saja dampak kesehatan yang dapat terjadi pada Anda, baik itu positif ataupun negatif.

Dampak positif donor darah

Lantas apa saja dampak positif dari rutin melakukan donor darah? Berikut adalah manfaat yang bisa Anda dapatkan:

Meningkatkan sel darah merah

Bagaimana bisa menyumbangkan kurang lebih 500 cc darah dari tubuh, tetapi malah meningkatkan sel darah merah? Secara alami, sel darah merah dalam tubuh Anda berusia 120 hari. Artinya, dalam waktu tersebut, setiap harinya akan ada regenerasi sel darah merah, ada yang hancur dan diproduksi baru.

Ketika Anda melakukan donor darah, sel darah merah Anda akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan melakukan regenerasi lebih cepat untuk menghasilkan sel darah merah yang baru dan lebih muda untuk mencukupi kebutuhan.

Menurunkan zat besi berlebih

Zat besi pada jumlah normal memang dibutuhkan karena merupakan penyusun sel darah merah. Namun dalam jumlah yang berlebih, zat besi akan menumpuk di organ seperti liver, pembuluh darah, dan jantung.

Donor darah akan menurunkan kandungan zat besi berlebih, sehingga dapat mencegah penyakit dari organ tersebut. Menurut penelitian dari Journal of the National Cancer Institute, hal tersebut juga dapat mencegah kanker.

Membakar kalori

Donor darah membakar sekitar 650 kalori dari tubuh atau setara dengan bersepeda dalam kecepatan 22 km per jam selama satu jam. Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, donor darah dapat menjadi alternatif lain, meski tetap harus ditunjang dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Periksa kesehatan gratis

Untuk mencegah terjadinya efek negatif terhadap pendonor maupun resipien (penerima donor), petugas kesehatan akan melakukan skrining dan pemeriksaan terhadap orang yang mau menyumbangkan darahnya.

Pemeriksaan yang dilakukan di antaranya adalah berat badan, tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, jumlah hemoglobin (Hb), dan penyakit seperti HIV, hepatitis B dan C, sifilis, dan lainnya. Selain bisa mengetahui kondisi terkini kesehatan Anda, keuntungan lainnya adalah semua pemeriksaan tersebut dilakukan secara gratis.

Kesehatan psikologis

Selain manfaat positif bagi pendonor dari sisi medis, ada juga manfaat yang lebih luas jika Anda melakukan donor darah, yaitu membantu orang yang membutuhkan tambahan darah.

Dengan mengetahui bahwa Anda dapat bermanfaat dan membantu orang lain, maka akan muncul perasaan senang dan mendapat kepuasan secara psikologis.

Dampak negatif donor darah

Selain dampak-dampak positif bagi kesehatan yang telah disebutkan di atas, donor darah ternyata juga bisa memberikan dampak negatif, jika proses pengambilan darahnya tidak dilakukan sesuai prosedur yang tepat. Beberapa di antaranya adalah:

Infeksi

Jika proses pengambilan darah tidak dilakukan secara steril – misalnya jarum tidak baru dan tidak steril atau tempat penyuntikan tidak dibersihkan terlebih dahulu – maka pendonor akan berisiko terkena infeksi berbagai penyakit. Oleh karena itu patuhi aturan dan petunjuk yang diberikan sebelum mulai donor darah.

Nyeri dan Memar

Tempat penyuntikan pastinya akan terasa nyeri. Namun, jika proses penyuntikannya tidak dilakukan dengan benar atau kesulitan mendapat akses terhadap pembuluh darah, maka kondisi memar pun bisa muncul.

Reaksi donor

Gejala-gejala yang muncul akibat donor darah sering disebut reaksi donor. Ketika tubuh secara mendadak kehilangan sejumlah darah, pastinya akan menyebabkan ketidakseimbangan sistem di dalam tubuh. Gejala yang paling sering dirasakan adalah mual, muntah, pusing, lemas, napas cepat, berkeringat, hingga pingsan.

Perdarahan tidak berhenti

Jika pendonor memiliki riwayat penyakit seperti hemofilia namun tidak terdeteksi sebelum melakukan donor darah, ini berbahaya. Kondisi ini bisa saja menyebabkan perdarahan tidak berhenti di tempat penyuntikan.

Dari penjelasan di atas, tentunya bisa disimpulkan bahwa donor darah memiliki lebih banyak dampak positif karena pada dasarnya, dampak negatif yang mungkin terjadi sangat bisa dicegah dengan melakukan standar dan persyaratan donor darah secara benar. Jadi, dalam rangka Hari Donor Darah Sedunia, mulai sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi jika mau mendonorkan darah. Lagi pula, selain bermanfaat bagi Anda dan donor darah juga bermanfaat bagi orang lain.

[MS/ RVS]

Gaya Hidup SehatDonor DarahPMIdarahPalang Merah IndonesiaSel darah merahHari Donor Darah SeduniaAnemia

Konsultasi Dokter Terkait