Menyingkap Tanda Kehamilan Kembar yang Jarang Disadari

Selama 10 sampai 15 tahun terakhir, jumlah kelahiran kembar di banyak negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan. Hal itu tidaklah mengejutkan mengingat banyak pasangan suami istri yang memang melakukan beragam upaya agar bisa mendapatkan kehamilan kembar. Jangan-jangan, Anda salah satunya?

Tidak dimungkiri, mendapatkan dua anak atau lebih dalam satu waktu merupakan hal yang menggembirakan. Akan tetapi, kehamilan kembar bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Pasalnya, selama mengandung anak kembar, ibu hamil akan mengalami berbagai keluhan yang lebih berat daripada kehamilan tunggal sehingga membuatnya benar-benar kurang nyaman.

Beberapa keluhan yang dirasakan pada kehamilan kembar, yaitu:

• Berat badan meningkat drastis
• Morning sickness yang lebih parah
• Kelelahan yang ekstrem
• Tubuh menjadi tidak ramah (intoleransi) dengan makanan tertentu
• Sering mengalami bercak perdarahan atau spotting
• Gerakan janin terjadi lebih cepat dan sering
• Sering buang air kecil.

Keluhan-keluhan tersebut bersifat subjektif. Artinya, keluhan yang terjadi saat kehamilan kembar mungkin berbeda pada setiap individu. Dan, tidak semua wanita yang mengalami kehamilan kembar akan merasakan keluhan yang sama.

Lagi pula, untuk memastikan bahwa seorang wanita sedang mengalami kehamilan kembar, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter adalah sebuah kewajiban. Hal ini untuk memastikan bahwa wanita tersebut benar-benar mengalami kondisi berikut ini:

1. Ukuran perut lebih besar dibandingkan usia kehamilan

Pada saat Anda melakukan kontrol kehamilan, dokter akan mengukur tinggi fundus uteri sebagai cara untuk memperkirakan usia kehamilan. Pada kehamilan kembar, tinggi fundus uteri mungkin lebih besar daripada usia kehamilan yang sebenarnya.

Kendati demikian, hal ini tidak semata-mata terjadi karena kehamilan kembar. Sebab, faktor lain juga dapat memengaruhi dan menyebabkan terjadinya kondisi ini.

2. Terdengar denyut jantung lebih dari satu

Jika ibu yang mengalami kehamilan kembar melakukan pemeriksaan Fetal Doppler, bunyi jantung multiple atau lebih dari satu akan terdengar dengan jelas. Detak jantung janin biasanya akan terdeteksi dengan alat ini di akhir trimester pertama.

3. Nilai hCG yang meningkat

Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah suatu hormon yang diproduksi selama masa kehamilan. Hormon ini akan membantu menjaga kehamilan dan perkembangan janin di dalam kandungan.

Apabila ibu hamil melakukan pemeriksaan dan terdeteksi nilai hCG yang tinggi, dirinya mungkin mengalami kehamilan kembar. Namun demikian, tak menutup kemungkinan bahwa angka hCG yang tinggi merupakan pertanda dari adanya kehamilan molar, sindrom down, dan kondisi kesehatan lainnya.

4. Hasil uji AFP abnormal

AFP atau alpha fetoprotein merupakan protein yang dikeluarkan oleh hati dan kantung telur pada janin selama proses kehamilan. Pemeriksaan AFP dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan cacat lahir dan mengukur jumlah protein yang disekresikan oleh hati janin.

Hasil pemeriksaan AFP yang positif atau tinggi dapat menjadi suatu pertanda kehamilan kembar. Namun hasil yang seperti ini juga dapat menjadi pertanda kondisi kesehatan lain, seperti memprediksi usia janin atau kehamilan yang tidak tepat, janin mengidap neural tube defect, usus bayi atau organ perut lainnya berada di luar tubuh (omphalocele) dan bayi meninggal.

Tak sedikit tanda dan gejala kehamilan kembar yang mungkin dirasakan. Namun, semua tanda dan gejala tersebut bersifat subjektif. Terlepas dari itu, Anda sebenarnya bisa memastikan adanya kehamilan kembar atau tidak dengan melakukan pemeriksaan USG.

Jadi, apabila Anda mengalami beberapa keluhan di atas dan menduga adanya kehamilan kembar, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan USG di dokter kandungan. Dengan begini, ada atau tidaknya kehamilan kembar bisa diketahui dengan lebih pasti dan Anda bisa melakukan segala persiapan dengan lebih sempurna.

(NB/ RVS)