Kesehatan Mental

WHO Tetapkan Stres di Tempat Kerja sebagai Penyakit

Ayu Maharani, 11 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda tak bisa lagi meremehkan stres di tempat kerja. Pasalnya, WHO sudah menetapkan kondisi tersebut sebagai penyakit! Apa alasannya?

WHO Tetapkan Stres di Tempat Kerja sebagai Penyakit

Ketika berbicara soal penyakit, apa yang pertama kali terpikirkan oleh Anda? Kemungkinan besar, Anda akan mengabaikan masalah mental seperti stres di tempat kerja. Mungkin Anda akan menjawab penyakit sebagai kondisi kesehatan yang menurun akibat infeksi virus, bakteri, ataupun kebiasaan buruk lainnya.

Namun kini definisi penyakit sudah lebih luas daripada sebelumnya. Anda pun tak boleh melupakan adanya penyakit mental yang secara tidak langsung juga bisa menyebabkan timbulnya gejala penyakit fisik. Misalnya saja stres berat atau depresi. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah mengakui bahwa stres di tempat kerja termasuk ke dalam kategori penyakit.

Stres, sindrom yang dengan beragam gejala

Dilansir dari sebuah sumber, akhir bulan lalu, WHO menyelenggarakan rapat di Jenewa, Swiss, untuk membuat ketetapan terkait burnout atau stres yang menyebabkan hilangnya semangat kerja seseorang. Nah, dalam International Classification of Disease (ICD), WHO mendefinisikan burnout atau stres di tempat kerja sebagai sindrom stres kronis yang tidak terkelola dengan baik.

Gejala dari sindrom stres tersebut ada tiga. Tanda yang pertama, penderitanya kehilangan energi dan selalu merasa lelah. Tanda yang kedua, mereka menjadi apatis, memiliki perasaan negatif, sekaligus sinis terkait pekerjaannya sendiri dan orang lain. Dan tanda ketiga adalah berkurangnya profesionalitas.

Meski sudah ditetapkan sejak pertengahan 2019, hadirnya stres di tempat kerja ke dalam kategori penyakit baru akan diberlakukan secara resmi pada Januari 2022. Hal itu diikuti pula dengan perevisian beberapa kondisi gangguan mental serta perilaku adiktif lainnya, terutama terkait seks dan game.

Stres di tempat kerja juga bisa memberikan pengaruh terhadap penurunan kondisi fisik. Tidak cuma satu atau dua saja, tetapi banyak sekali dampaknya. Beberapa dampak buruk yang diakibatkan oleh stres di tempat kerja terhadap kesehatan fisik seseorang, antara lain:

  • Rambut semakin menipis (rontok) karena tertekan
  • Insomnia
  • Sakit kepala
  • Gangguan kecemasan
  • Sariawan dan bibir kering
  • Jerawat dan gatal-gatal
  • Penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan gangguan irama jantung
  • Penyakit saluran cerna, seperti sakit perut, sembelit, diare, dan tukak lambung
  • Sesak napas
  • Disfungsi ereksi
  • Gairah seks menurun
  • Kram, kesemutan, dan nyeri otot

Pelihara kesehatan mental, hindari stres

Sementara itu, menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter, satu dari enam pekerja mengalami gangguan mental seperti cemas dan depresi. Bila tidak segera dicarikan solusi, kondisi tersebut dapat melemahkan semangat dan motivasi kerja, atau bahkan meningkatkan keinginan untuk bunuh diri.

Oleh sebab itu, agar sederet dampak buruk tersebut tidak menimpa Anda, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari sindrom stres di tempat kerja, yaitu sebagai berikut:

  • Manfaatkan momen makan siang

Waktu makan siang jangan dipakai juga untuk kerja. Bersantai dan berceritalah sambil makan bersama rekan kerja. Hal tersebut dapat mengembalikan mood sekaligus mengusir rasa penat.

  • Cari hiburan atau keluar sebentar

Saat bekerja, hiburan termudah yang bisa diakses adalah mendengarkan musik atau melihat Youtube sebentar. Bila Anda terlampau bosan dan keadaannya memungkinkan untuk keluar sebentar, tarik napas panjang dan cobalah untuk cari angin segar di luar gedung.

Jika tidak bisa, cobalah berkunjung ke ruangan atau ke meja rekan kerja Anda yang paling dekat. Tapi bila dia sedang sibuk, lebih baik Anda membuat minuman ke pantry untuk menenangkan diri.

  • Olahraga sebelum atau sesudah bekerja

Aktivitas sehat yang satu ini baik untuk memelihara kesehatan mental dan fisik Anda. Cobalah joging, yoga, atau senam aerobik sebelum atau sesudah bekerja. Dengan begitu, Anda bisa meluapkan stres dengan lebih baik ketimbang sekadar mengomel.

Meski WHO sudah menetapkan stres di tempat kerja sebagai penyakit, Anda tak perlu takut. Masih banyak cara untuk menghilangkan stres tersebut dan Anda tetap bisa melakukan rutinitas pekerjaan dengan ringan.

Andai kata beragam cara sudah dilakukan, tetapi Anda tetap merasa stres di tempat kerja dan terus tertekan, beristirahatlah sejenak dari rutinitas. Dan jika gejala fisik sudah muncul, periksakan diri ke psikolog atau dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

[MS/ RVS]

StresPenyakitDepresikesehatan mentalStres di Tempat Kerja

Konsultasi Dokter Terkait