HomeInfo SehatGigi MulutPasang Behel di Tukang Gigi, Ini Risikonya!
Gigi Mulut

Pasang Behel di Tukang Gigi, Ini Risikonya!

drg. Wiena Manggala Putri, 15 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pasang behel di tukang gigi bisa berdampak buruk bagi kesehatan gigi. Kalau kamu tidak berobat ke dokter gigi, ini bahaya pasang behel di tukang gigi.

Pasang Behel di Tukang Gigi, Ini Risikonya!

Mahalnya biaya memasang kawat gigi atau behel oleh dokter gigi maupun dokter gigi spesialis menjadi alasan utama banyak orang beralih pasang behel di tukang gigi. Padahal, bila dilakukan oleh orang tanpa ilmu orthodontic yang tepat, pemasangan behel dapat berisiko buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Umumnya pemasangan kawat gigi akan menyebabkan efek samping. Namun, tentunya hal ini dapat diminimalkan oleh dokter gigi spesialis orthodonti, sehingga manfaat yang didapat akan lebih besar. 

Berbeda bila pasang kawat gigi di tukang gigi. Tukang gigi tidak memiliki ilmu perawatan orthodonti tersebut. Akibatnya, ia melakukan perawatan secara bebas tanpa pengetahuan dan pertanggungjawaban jika terjadi kesalahan yang mengancam kesehatan gigi dan mulut. 

Akibat Pasang Behel di Tukang Gigi

Ini Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?

Pemasangan kawat gigi harus sesuai anjuran dokter gigi atau dokter gigi spesialis orthodonti. 

Sayangnya, banyak tukang gigi yang menawarkan pemasangan behel secara bebas dan justru berisiko menimbulkan efek samping pakai behel, hingga bisa merusak kesehatan gigi dan mulut. 

Artikel lainnya: 10 Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?

Berikut beberapa bahaya pasang behel di tukang gigi:

1. Gigi Goyang

Salah satu masalah yang cukup sering muncul akibat pasang behel di tukang gigi adalah gigi goyang. 

Behel yang dipasang secara tidak tepat dapat merusak letak dan fungsi gigi yang sebenarnya. Behel tersebut dapat menekan dan menggeser gigi geligi yang seharusnya tidak perlu diperbaiki. 

Selain itu, hal tersebut juga dapat membuat tulang penyangga di bawahnya mengalami kerusakan.

2. Resorpsi Akar 

Resorpsi akar adalah salah satu efek samping yang cukup sering terjadi selama pergerakan orthodonti. 

Jika pasien mengalami efek samping perawatan seperti penyakit periodontal, hal ini selanjutnya dapat mengganggu jaringan penyangga gigi. Akibatnya, kehilangan gigi dapat terjadi.

Artikel lainnya: Perhatikan Ini Sebelum Pasang Kawat Gigi

3. Infeksi

Infeksi gigi juga dapat terjadi karena pasang kawat gigi di tukang gigi. Efek samping ini dapat timbul karena peralatan tidak higienis. 

Infeksi tersebut dapat menjalar sampai ke jaringan di bawahnya, seperti tulang penyangga gigi. Akibatnya, risiko gusi bengkak dan luka pada jaringan sekitar dapat terjadi.  

Pada beberapa kondisi yang lebih berat, jika kerusakan cukup parah, maka infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. Bila sudah seperti ini, biaya yang harus dikeluarkan akan bertambah banyak dari semestinya.

4. Gigi Berlubang

Sebagian besar pasien yang menjalani perawatan ortodontik akan mengalami risiko white spot, karies, dan demineralisasi gigi setelah perawatan. 

Proses demineralisasi terjadi di sekitar bracket yang melekat pada setiap gigi akibat impaksi makanan dan akumulasi plak.

Oleh karena itu, dokter gigi umumnya menyediakan bahan yang dapat menghasilkan fluoride untuk menempelkan bracket atau komponen lain yang melekat pada gigi. Tindakan itu diharapkan membuat proses remineralisasi dapat terjadi secara spontan pada pasien dengan peralatan ortodontik cekat. 

Nah, tentunya tukang gigi tidak memiliki edukasi mengenai hal tersebut. Alih-alih membawa manfaat, pasang behel di tukang gigi justru bisa menimbulkan masalah lanjutan.

Artikel lainnya: Haruskah Cabut Gigi Sebelum Pasang Behel?

5. Gangguan Sendi Rahang 

Gangguan sendi rahang adalah kondisi yang dapat mencakup nyeri otot pengunyahan, gangguan internal pada sendi temporomandibular (TMJ), dan gangguan TMJ degeneratif sebagai masalah yang terpisah atau dapat menjadi kombinasi. 

Perawatan ortodontik tidak boleh dimulai dan harus ditunda pada pasien dengan tanda dan gejala akut TMD. 

Jika pasien mengalami tanda dan gejala selama perawatan ortodontik, maka semua kekuatan aktif harus dihentikan tanpa perlu melepas peralatan ortodontik cekat.

Kondisi-kondisi tersebut tentu saja tidak diketahui oleh tukang gigi. Akibatnya, gangguan pada sendi rahang pasien akan lebih parah.

Jangan Asal, Perhatikan Ini Sebelum Memilih Tempat Pasang Behel

Tips Mengatasi Gusi Bengkak Akibat Kawat Gigi atau Behel

Pemasangan kawat gigi hendaknya dilakukan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis orthodontic. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi terlebih dahulu, lalu menentukan rencana perawatan.

Artikel lainnya: Bolehkah Pasang Kawat Gigi saat Hamil?

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih tempat pasang behel, di antaranya:

  1. Pastikan pemasangan kawat gigi dilakukan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis orthodonti
  2. Pilihlah tempat praktik dokter gigi yang terjangkau dengan rumah. Sebab, setelah menggunakan behel, kamu harus rutin kontrol setiap bulannya
  3. Saat memilih dokter gigi, ketahui penawaran berbagai macam pilihan alat orthodontic cekat dan sesuaikan dengan budget 

Perawatan ortodontik sama seperti perawatan lain yang dapat dikaitkan dengan efek samping. Pengetahuan tentang efek samping ini sangat penting bagi dokter gigi dan pasien yang ingin menjalani perawatan ortodontik.

Memilih layanan tanpa izin seperti tukang gigi sebagai alternatif pemasangan kawat gigi yang murah sebaiknya dihindari. Hal ini justru dapat melukai gigi dan mulut. Biaya yang dikeluarkan pun akan bertambah banyak jika terjadi kesalahan.

Kalau tak ingin gigi rusak, jangan coba-coba melakukan pemasangan kawat gigi di tukang gigi, ya! Konsultasi kepada ahlinya lebih cepat dan mudah lewat layanan Tanya Dokter di KlikDokter.

(FR/JKT)

GigibehelKawat gigi

Konsultasi Dokter Terkait