Kesehatan Umum

Benarkah Hipnotis Saat Mudik Bisa Lewat Makanan?

Krisna Octavianus Dwiputra, 29 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penipuan dengan hipnotis sering terjadi menjelang Lebaran. Tapi apakah hipnotis saat mudik bisa dilalukan melalui makanan?

Benarkah Hipnotis Saat Mudik Bisa Lewat Makanan?

Sewaktu mendengar kata hipnotis, yang terpikirkan pertama kali pasti adalah modus kejahatan dengan membuat korban menjadi tidak sadar. Tindak kejahatan ini sering muncul menjelang Lebaran saat pemudik ramai memakai moda transpotasi umum. Bahkan sering muncul pemberitaan bahwa hipnotis saat mudik bisa dilakukan lewat media makanan dan minuman. Benarkah informasi tersebut?

Hipnotis, menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, membuat seseorang lebih fokus dan dapat berkonsentrasi terhadap suatu rangsangan. Hal ini juga sebenarnya bermanfaat untuk pengobatan yang disebut hipnoterapi.

Hanya saja, banyak orang yang menyalahgunakan kemampuan mereka dalam hipnotis ini. Sehingga, hipnotis akhirnya justru lebih akrab dengan tindak kejahatan dibanding manfaat lainnya, dan mengesampingkan manfaat yang positif.

Hipnotis lewat makanan

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa banyak kasus penipuan berkedok hipnotis bisa dilakukan dengan perantaraan makanan misalnya dengan roti atau permen. Setelah seorang korban diberi makanan oleh orang yang tak dikenal, korban pun menjadi tidak sadarkan diri, sehingga hartanya dikuras atau kartu kreditnya diambil.

Pada musim mudik Lebaran seperti ini, hal itu amat mungkin terjadi. Terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan akan ramai dengan orang yang mau pulang kampung. Hal ini bisa saja dimanfaatkan orang yang jahat untuk melancarkan aksinya. Tapi, apakah benar hipnotis bisa dilakukan lewat makanan?

Mengenai hal ini, dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter menjelaskan bahwa di dunia kedokteran memang terdapat metode pengobatan hipnoterapi, yang sama seperti hipnotis yang dikenal oleh khalayak umum.

“Hipnoterapi ini sama dengan hipnotis yang selama ini Anda ketahui. Biasanya, hipnotis dilakukan melalui sugesti omongan ke dalam pikiran seseorang," ujarnya.

"Terkait makanan sebagai media untuk hipnotis, itu sebenarnya hanya pengalih saja. Karena memang hipnotis dilakukan lewat kata-kata atau yang disebut sugesti," sambungnya.

Kaitan hipnotis dan hipnoterapi

Seperti sudah dijelaskan di atas, hipnoterapi dan hipnotis memang tidak ada perbedaan. Hipnoterapi sebagai salah satu metode pengobatan dengan cara hipnotis. Pasien biasanya mendapatkan tindakan hipnoterapi supaya tidak merasa sakit.

Menurut dr. Fiona, hipnoterapi biasanya sering digunakan untuk menangani pasien yang mengalami pendarahan agar tidak fokus dengan rasa sakit

Dalam kata lain, hipnotis juga dapat digunakan untuk mengendalikan rasa nyeri tanpa menggunakan obat. Misalnya nyeri saat melahirkan, pascaoperasi, akibat penyakit kanker, nyeri pinggang kronis, dan sebagainya.

"Biasanya memang ada dokter yang sudah mempelajari hipnoterapi untuk membantu pengobatan. Namun, proses yang dipelajari tersebut tidak semua dokter bisa melakukannya," kata dr. Fiona.

Selain itu, hipnotis kini semakin banyak digunakan dalam praktik untuk mengendalikan perilaku yang tidak dinginkan seperti merokok, minum alkohol, dan pola makan yang berlebihan. Tak heran, hipnoterapi pun kerap digunakan untuk diet.

Jadi, hipnotis sebenarnya tak selamanya buruk. Buktinya sudah digunakan dalam dunia kesehatan. Hanya saja, beberapa orang memanfaatkannnya secara jahat yang membuat hipnotis menjadi buruk di mata orang.

Sementara, bagi Anda yang akan atau sedang dalam perjalanan untuk mudik, berhati-hatilah dengan modus penipuan seperti hipnotis ini. Meski makanan hanya untuk pengalih saja, lebih waspadalah dengan orang yang tidak dikenal. Masih maraknya kasus hipnotis saat mudik perlu diantisipasi dengan kesadaran penuh oleh para pemudik.

[NP/ RVS]

HipnotishipnoterapiMudikmakananRasa nyeriLebaran

Konsultasi Dokter Terkait