Saraf

Ekstrak Brokoli Bisa Bantu Sembuhkan Skizofrenia

Ayu Maharani, 27 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain terapi psikis dan obat, ekstrak brokoli juga dinyatakan mampu untuk mengatasi skizofrenia. Ini fakta medis selengkapnya.

Ekstrak Brokoli Bisa Bantu Sembuhkan Skizofrenia

Skizofrenia merupakan salah satu bentuk gangguan cara berpikir dan berperilaku. Sebagian besar penderitanya akan mengalami waham dan halusinasi. Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, waham merupakan suatu keyakinan yang salah (tidak sesuai fakta) namun masih dipertahankan oleh penderitanya meski sudah dijelaskan mengenai realita yang sebenarnya.

Hingga kini, perawatan skizofrenia hanya bergantung pada obat antipsikotik yang punya sejumlah efek samping. Kabar baiknya, dilansir dari Medical News Today, penelitian terbaru telah menemukan bahwa ekstrak brokoli ternyata mampu membantu menyembuhkan skizofrenia.

Ekstrak brokoli untuk skizofrenia

Brokoli mengandung bahan kimia sulforaphane yang dapat meringankan gejala skizofrenia. Ekstrak brokoli bahkan dapat membantu tanpa memberikan efek samping yang berarti.

Para peneliti dari John Hopkins Schizophrenia Center di Baltimore percaya bahwa ketidakseimbangan kimia di otak mungkin menjadi penyebab terjadinya skizofrenia. Nah, dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan para penderita yang belum mendapatkan perawatan terbaik bisa mengatasi masalah skizofrenia dengan mengonsumsi ekstrak brokoli.

Dalam tahap pertama penelitian tersebut, tim dari John Hopkins mempelajari perbedaan otak antara orang dengan skizofrenia dan orang yang tidak mengalami gangguan tersebut. Totalnya, mereka memeriksa 81 orang dengan skizofrenia dan 91 orang normal.

Lalu, para peneliti menggunakan magnet untuk mengukur lima wilayah otak dan mengekstraksi data magnetic resonance spectroscopy (MRS). Prosedur ini menunjukkan kadar berbagai bahan kimia di dalam otak. Dari sini, tim peneliti menemukan bahwa rata-rata orang skizofrenia memiliki 4% lebih sedikit bahan kimia glutamat di daerah korteks cingulate anterior. Glutamat itu sendiri bertanggung jawab untuk menstransmisikan sinyal di antara sel-sel saraf. Dan, sejak tahun 1980-an, glutamat berperan dalam menimbulkan skizofrenia.

Setelah mendapat hasil tersebut, tim peneliti melanjutkan langkah selanjutnya. Tahap kedua penelitian berfokus pada pengelolaan glutamat dengan objek uji cobanya adalah tikus. Sebelumnya, tikus diberikan obat yang dapat membuatnya menderita skizofrenia.

Ternyata, pada penderita skizofrenia, otak lebih banyak menggunakan glutamat ketimbang mengubahnya menjadi glutathione dan menyimpannya. Beda halnya yang bila yang dikonsumsi itu adalah ekstrak brokoli, yang mengandung sulforaphane. Ekstrak brokoli dapat mengaktifkan gen yang dapat membuat lebih banyak enzim glutamat menjadi glutathione dan tidak menimbulkan gejala-gejala perilaku skizofrenia.

Memasuki fase akhir, tahap ketiga penelitian ini ditujukan untuk mencoba efektivitas dosis sulforaphane selama tujuh hari berturut-turut. Hasilnya, setelah seminggu mengonsumsi kapsul ekstrak brokoli, orang yang mengalami skizofrenia memiliki peningkatan kadar glutathione sebesar 30%. Angka tersebut didapat setelah mereka diperiksa menggunakan MRS. Tim peneliti menyebut, semakin banyak glutamat yang diubah menjadi glutathione dan disimpan di dalam otak, semakin besar pula kesempatan penderita skizofrenia untuk sembuh.

Setelah melewati banyak fase penelitian, saat ini para peneliti sedang merancang dosis yang tepat supaya ekstrak brokoli benar-benar efektif untuk mengatasi skizofrenia. Para peneliti berharap, sulforaphane yang terkandung dalam ekstrak brokoli dapat sepenuhnya menjadi pengganti obat antipsikotik yang selama ini diresepkan untuk penderita skizofrenia.

(NB/ RVS)

BrokoliOtakObat skizofreniaAntipsikotikEkstrak BrokoliSkizofrenia

Konsultasi Dokter Terkait