Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatPencernaan6 Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Penyakit Jantung, Jangan Sampai Keliru
Pencernaan

6 Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Penyakit Jantung, Jangan Sampai Keliru

dr. Adeline Jaclyn, 22 Mei 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Masalah asam lambung dan penyakit jantung sama-sama menimbulkan nyeri dada. Supaya tidak salah mengenalinya, pahami perbedaannya berikut ini!

6 Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Penyakit Jantung, Jangan Sampai Keliru

Nyeri dada merupakan keluhan yang patut kamu waspadai. Pasalnya, serangan jantung memiliki gejala berupa nyeri dada. Namun, tidak semua nyeri dada disebabkan oleh penyakit jantung. Penyebab lain nyeri dada adalah gangguan asam lambung atau dikenal dengan istilah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). 

Serangan jantung adalah kondisi kesehatan akibat penyumbatan pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah ini seharusnya berfungsi untuk mengalirkan darah ke jantung, dan menjaganya tetap hidup dengan pasokan energi dan oksigen. Namun karena ada penyumbatan, aliran darah di pembuluh darah menjadi terhambat.

Sementara GERD adalah kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan. Baik serangan jantung maupun GERD dapat menimbulkan nyeri dada. Meski sekilas sama, jika perhatikan lebih dalam ada beberapa perbedaan. 

Berikut adalah perbedaan nyeri dada akibat masalah asam lambung dan penyakit jantung.

1. Sifat nyeri yang berbeda

Hal pertama yang perlu kamu perhatikan dari gejala ini adalah sifat nyeri yang ditimbulkannya. Pada serangan jantung, nyeri dada terasa pada dada bagian kiri, yang menekan dan menjalar ke tangan kiri. 

Sementara, nyeri dada pada kasus GERD digambarkan seperti sensasi terbakar di dada atau nyeri ulu hati. Dalam dunia medis, nyeri dada akibat GERD dikenal dengan istilah heartburn. 

Kemunculan nyeri dada pada orang yang mengalami serangan jantung, menandakan jika jantung kekurangan pasokan darah. Beda dengan penyebab nyeri dada pada pengidap GERD. 

Kondisi ini terjadi karena asam lambung naik ke atas dan mencapai kerongkongan. Bahkan, bisa mencapai bagian belakang mulut. Adanya asam lambung di area yang tidak seharusnya ini menimbulkan sensasi panas terbakar di dada hingga kerongkongan.

Walaupun demikian, terkadang sulit untuk mengetahui apakah gejalanya disebabkan oleh serangan jantung atau masalah asam lambung. Dokter perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan penyebab dari keluhan nyeri dada ini.

2. Perhatikan Gejala Penyerta

Beda nyeri dada akibat GERD dan penyakit jantung dapat dilihat dari gejala yang menyertai. Pada kasus serangan jantung, akan dialami juga serangkaian gejala, seperti sesak napas, tubuh berkeringat dingin, dan rasa tercekik di leher.

Gejala tersebut tidak dialami oleh orang yang mengalami masalah lambung. Orang dengan kondisi ini akan memiliki keluhan berupa mual, terus-menerus sendawa, dan perut terasa begah. Penting untuk kamu mengamati gejala-gejala selain nyeri dada ini, karena bisa membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit. 

3. Perhatikan Waktu Munculnya Gejala

Perbedaan nyeri dada karena masalah asam lambung dan penyakit jantung bisa kamu amati dari waktu munculnya gejala. Nyeri dada akibat GERD biasanya muncul beberapa saat setelah makan atau jika kamu belum makan sama sekali. 

Pada kasus serangan jantung, kemunculan nyeri dada tidak berhubungan dengan makan. Kebanyakan orang mengalami gejalanya secara tiba-tiba atau setelah melakukan olahraga.

4. Membaik dengan Obat yang Berbeda

Nyeri dada pada serangan jantung dapat membaik dengan obat golongan nitrat yang diletakkan di bawah lidah. Oleh karena itu, kamu yang memiliki riwayat serangan jantung, lebih baik mempersiapkan obat golongan ini untuk mengurangi keluhan nyeri dada.

Setelah minum obat, baiknya segera periksa ke rumah sakit untuk memantau kondisi jantung. Penggunaan obat yang sama tidak akan meringankan keluhan nyeri dada akibat asam lambung. Kamu perlu obat golongan antasida untuk meredakan gejalanya.

5. Karakteristik pasien 

Karakteristik pasien ternyata juga bisa menjadi perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan penyakit jantung. Serangan jantung mungkin terjadi pada pasien dengan diabetes, hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas.

Smenetara GERD lebih mungkin dialami oleh ibu hamil, punya kebiasaan makan yang buruk, seperti makan dalam porsi besar lalu berbaring, dan obesitas.

6. Cara Mendiagnosis

Diagnosis nyeri dada akibat masalah lambung dapat ditegakkan lewat endoskopi dan biasanya dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Beda dengan pasien yang dicurigai mengalami nyeri dada karena penyakit jantung.

Dokter umumnya merekomendasikan tes rekam jantung, tes darah, dan pemeriksaan enzim jantung. Tes kesehatan lain mungkin juga direkomendasikan untuk menyingkirkan penyakit yang menimbulkan gejala serupa. 

Kini kamu dapat lebih jeli dalam menentukan penyebab dari keluhan nyeri dada, apakah karena sakit jantung atau asam lambung. Namun untuk memastikannya, akan lebih baik jika kamu melakukan konsultasi langsung dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan diagnosis yang tepat. 

Jika ada berbagai pertanyaan seputar nyeri dada, kamu bisa tanyakan kepada dokter lewat layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter di aplikasi KlikDokter. Yuk #JagaSehatmu dari nyeri dada dengan jaga kesehatan pencernaan dan kesehatan jantung setiap hari.

(APR/NM)

sakit jantungPenyakit Jantung KoronerAsam LambungGERDNyeri DadaSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait