Kesehatan Umum

5 Tips Antisipasi Penularan Antraks

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 24 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kasus antraks pada ternak sapi di Gunungkidul, Jawa Tengah timbulkan keresahan. Sebagai antisipasi penularan antraks, lakukan tips ini.

5 Tips Antisipasi Penularan Antraks

Pekan ini, masyarakat dikejutkan dengan hewan ternak yang terjangkit antraks di Desa Bejiharjo, Gunungkidul, Jawa Tengah. Penyakit langka ini dicurigai menjadi penyebab sejumlah ternak mengalami pembesaran limfa, kejang, hingga kematian. Hingga saat artikel ini ditulis, kasus antraks tersebut masih terus ditelusuri dan dalam proses pemeriksaan sampel. Ada tips yang bisa Anda aplikasikan sebagai antisipasi penularan antraks.

Antraks adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini menginfeksi hewan, terutama sapi. Manusia juga dapat tertular jika terjadi kontak dengan ternak yang terinfeksi.

Empat tipe antraks

Penyakit antraks ini punya empat jenis yang dibedakan berdasarkan dari gejala antraks yang ditimbulkannya, yaitu:

  • Tipe kulit (cutaneous anthrax)

Tipe ini merupakan jenis tersering dan paling ringan di antara tipe yang lain. Gejalanya adalah luka terbuka yang menjadi borok bernanah, disertai pembesaran kelenjar getah bening. Gejala tersebut biasanya terjadi dalam 1-7 hari.

  • Tipe pencernaan (gastrointestinal anthrax)

Tipe ini timbul bila penderitanya mengonsumsi daging hewan yang sakit. Gejalanya adalah demam, nyeri perut, mual, muntah, diare, dan muntah darah.

  • Tipe pernapasan (inhalation anthrax)

Tipe ini menjadi yang paling berbahaya dan mematikan. Gejalanya antara lain adalah demam, menggigil, nyeri tenggorokan, batuk, sesak napas, hingga gagal napas.

  • Tipe injeksi (injection anthrax)

Tipe ini paling jarang terjadi, yang mana antraks masuk melalui obat yang disuntikkan. Gejalanya menyerupai tipe kulit, yaitu munculnya luka di kulit, bengkak, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Siapa pun dapat terinfeksi penyakit yang dijuluki sapi gila ini. Namun, ada beberapa orang yang punya risiko tertular lebih tinggi, seperti:

  • Dokter hewan
  • Peternak sapi
  • Orang-orang yang bekerja di tempat pengolahan daging
  • Petugas laboratorium yang bersentuhan dengan sampel dari hewan
  • Pasukan militer yang rawan terkena senjata bioterorisme (karena bakteri antraks kerap digunakan sebagai senjata bioteror)

Tips antisipasi penularan antraks

Meski bisa mematikan, kabar baiknya bakteri antraks bisa dicegah penyebaran dan penularannya dengan melakukan beberapa tips di bawah ini:

  • Cuci tangan. Penyakit yang mematikan seperti antraks dapat dicegah dengan langkah sederhana seperti cuci tangan. Bagi Anda yang sehari-harinya bersentuhan dengan hewan, khususnya hewan ternak, jangan lupa untuk rutin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah menyentuhnya.
  • Pastikan ventilasi di tempat kerja memadai. Bakteri antraks tidak menyukai tempat yang terang dengan sirkulasi udara yang baik. Karena itu, usahakan agar tempat Anda bekerja, seperti peternakan, gudang, tempat pemotongan daging, atau laboratorium, memiliki sistem ventilasi yang baik.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD). Saat mengurus hewan ternak, biasakan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri seperti masker, kacamata pelindung, apron, sarung tangan dan sepatu tertutup. Selama bekerja, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut Anda.
  • Tinggalkan perkakas Anda di tempat kerja. Usahakan untuk tidak membawa pulang hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti pakaian, jaket, dan berbagai perkakas yang Anda gunakan.
  • Konsumsi antibiotik dan vaksin. Bagi Anda yang memiliki riwayat terpapar hewan yang dicurigai terinfeksi antraks, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menilai apakah perlu diberikan antibiotik untuk mencegah bakteri antraks berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Selain itu, mereka yang berisiko terkena antraks umumnya akan mendapatkan vaksin antraks secara rutin untuk mencegah terjadinya infeksi.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait munculnya kasus antraks. Selain mematuhi imbauan petugas kesehatan, masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan tips di atas sebagai antisipasi penularan penyakit tersebut.

Munculnya penyakit antraks di Gunungkidul memang harus diwaspadai oleh pemerintah dan masyarakat. Jelang IdulFitri yang akan tiba dalam beberapa hari lagi, konsumsi daging lebaran – biasanya daging sapi atau daging kambing – akan meningkat. Oleh karena itu untuk antisipasi penularan antraks, pemerintah juga perlu menjamin kualitas daging yang dipasarkan. Dan sebagai langkah pencegahan penularan penyakit antraks, masyarakat perlu melakukan langkah-langkah yang disarankan di atas.

(RN/ RVS)

daging kambingpenyakit antraksdaging sapigejala antraksDaging LebaranPenularan AntraksAntisipasi Penularan AntraksPencegahan AntraksTipe Antraksantraks

Konsultasi Dokter Terkait