Kehamilan

Mungkinkah Ibu Hamil Kena Hernia?

Ayu Maharani, 24 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Turun berok alias hernia katanya bisa juga dialami oleh ibu hamil. Bagaimana faktanya?

Mungkinkah Ibu Hamil Kena Hernia?

Istilah turun berok atau burut – dikenal juga sebagai hernia – mungkin pernah Anda dengar saat ada orang yang kelelahan karena mengangkat barang berat, lalu tubuhnya serasa “rontok” ke bawah. Kondisi ini ternyata juga bisa dialami oleh ibu hamil.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter, hernia terjadi ketika organ atau jaringan lemak terselip ke dalam sebuah titik lemah di sekitar otot atau jaringan penyambung yang disebut fasia.

Pada prinsipnya, semua jenis hernia bisa terjadi pada pria maupun wanita. Lalu, bagaimana dengan ibu hamil?

Serba-serbi hernia pada ibu hamil

Dilansir dari sebuah American Pregnancy Association, hernia adalah penyakit yang sangat mungkin terjadi pada wanita yang sedang hamil. Tetapi, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

Pada kasus hernia yang mengenai ibu hamil, otot atau dinding perut ibu hamil akan melemah, sehingga tidak bisa menyangga organ di lokasi tersebut. Alhasil, organ di dalam perut yang tidak tersangga dengan baik akan menonjol ke luar dinding perut dekat pusar.

Risiko ibu hamil untuk mengalami hernia memang tinggi. Pasalnya, saat hamil, otot mereka cenderung meregang, menipis, dan melemah. Semakin besar perut ibu hamil, semakin besar pula kemungkinan mengalami hernia. Adapun beberapa jenis hernia yang kerap dialami oleh ibu hamil, antara lain:

Hernia umbilikalis

Ini adalah hernia yang paling sering terjadi pada ibu hamil, ketika usus, lemak, atau cairan mencuat ke dinding rongga perut dekat pusat. Sehingga, muncullah benjolan di sekitar pusar ibu. Jika ibu hamil bertubuh gemuk atau sudah pernah melahirkan beberapa anak, risiko mengalami hernia umbikalis makin tinggi.

Hernia femoralis

Jenis hernia yang selanjutnya sering terjadi pada ibu hamil adalah hernia femoralis. Sama seperti jenis sebelumnya, hernia ini paling sering dialami oleh ibu hamil yang mengalami obesitas. Gejalanya muncul benjolan pada paha atas atau selangkangan akibat usus mencuat ke bagian tersebut.

Hernia inguinalis

Angka kasus hernia ini mungkin yang paling rendah dari kedua hernia sebelumnya. Hernia inguinalis dapat ditandai dengan munculnya benjolan di area selangkangan. Kondisi ini terjadi akibat beban janin yang meningkat di dalam perut, sehingga melemahkan otot di sekitarnya.

Kebiasaan ibu hamil yang memicu hernia

Tak cuma faktor obesitas dan penambahan bobot janin yang memicu hernia, ada pula beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa meningkatkan risiko hernia pada ibu hamil. Adapun kebiasan yang dimaksud, meliputi:

  • Terlalu sering mengangkat beban berat sembari menahan napas. Tindakan seperti ini bisa memberikan tekanan berlebih pada perut. Mintalah bantuan pada orang lain jika Anda ingin membawa benda yang berat.
  • Mengejan terlalu keras dan lama saat BAB, apalagi ibu hamil memang rentan sembelit. Selama hamil, disarankan untuk memperbanyak asupan air putih dan serat agar efek sembelit bisa diminimalkan.
  • Sering mengonsumsi makanan manis dan berlemak, hingga menyebabkan obesitas yang pengaruhnya amat besar terhadap hernia.
  • Bersin dan batuk yang tidak kunjung sembuh. Semakin sering Anda batuk atau bersin keras, risiko untuk mengalami hernia juga semakin tinggi.

Kesimpulannya, ibu hamil bisa mengalami hernia akibat melemahnya otot atau dinding perut. Jadi, hindarilah empat kebiasaan di atas untuk meningkatkan risiko terjadinya hernia. Anda dapat berkonsultasi tentang permasalahan berat badan untuk menghindari kondisi tersebut. Pasalnya, semakin besar bobot janin dan bobot tubuh si ibu, semakin sulit pula untuk menghindar dari masalah turun berok ini.

[NP/ RVS]

dinding perutSembelitturun berokibu hamil kena herniajenis herniaHerniaObesitasIbu HamilHamil

Konsultasi Dokter Terkait