Riwayat Penyakit Ustaz Arifin Ilham Sebelum Meninggal Dunia

Di tengah hingar bingar aksi massa di Jakarta, kabar duka datang dari dunia dakwah. Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia saat menjalani perawatan di Penang, Malaysia pada Rabu (22/5/2019) malam. Selama setahun terakhir ulama pendiri Yayasan Pesantren Az Zikra di Sentul ini memang keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Riwayat penyakit Ustaz Arifin Ilham sebelum meninggal memang terhitung cukup berat.

Selama itu pula Ustaz  berulang kali diterpa kabar hoaks yang menyebut ia meninggal. Namun kabar-kabar simpang siur itu selalu ditepis oleh pihak keluarga.

Kabar meninggalnya Ustaz Arifin Ilham dikabarkan langsung oleh sang anak, Alvin Faiz lewat akun instagram miliknya. Berpulangnya ulama kelahiran Banjarmasin ini jelas meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan para jemaahnya. Direncanakan jenazah almarhum akan dipulangkan ke kediaman di Bogor dan dimakamkan di samping Masjid Gunung Sindur, Bogor.

Riwayat penyakit Ustaz Arifin Ilham

Kondisi kritis yang dialami oleh Ustaz Airfin Ilham beberapa waktu – sebelum akhirnya meninggal pada Rabu kemarin – seakan menunjukkan riwayat penyakit berat yang dialami oleh ulama ini. Diketahui, beberapa waktu lalu, Ustaz pernah mendapatkan perawatan intensif sehubungan dengan penyakit-penyakit yang menyerangnya.

Berikut riwayat penyakit yang pernah dialami oleh Ustaz Arifin Ilham:

1. Kanker kelenjar getah bening

Ustaz Arifin Ilham pada akhir tahun lalu sempat menuturkan bahwa dirinya baru saja menyelesaikan pengobatan kanker kelenjar getah bening. Secara medis, penyakit ini disebut dengan limfoma.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M. Epid dari KlikDokter, manusia sebenarnya memiliki lebih dari 500 kelenjar getah bening yang tersebar dari kepala hingga kaki. Kelompok kelenjar getah bening terbanyak berada di bagian leher, ketiak, rongga dada, rongga perut, dan lipat paha.

Ratusan kelenjar getah bening tersebut berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh, menghasilkan antibodi, dan melawan berbagai kuman penyakit. Kuman yang dilawan ini khususnya adalah kuman yang sebelumnya belum pernah menginfeksi tubuh.

Pada kanker kelenjar getah bening, terjadi pertumbuhan sel-sel yang tak terkendali pada salah satu atau beberapa kelenjar getah bening di dalam tubuh. Sel-sel tersebut kemudian bersifat ganas dan merusak jaringan di sekitarnya. Akibatnya, kelenjar getah bening tak mampu berfungsi menjaga daya tahan tubuh sebagaimana mestinya. Biasanya, muncul adanya benjolan di bawah kulit.

2. Kanker nasofaring

Kemudian pada awal tahun ini, Ustaz Arifin Ilham juga kembali masuk rumah sakit akibat menderita kanker nasofaring. Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang area bagian atas tenggorokan, di belakang hidung.

Kanker jenis ini dapat mengenai siapa saja, termasuk anak-anak. Sampai saat ini memang belum diketahui apa penyebab tunggal dari kanker nasofaring. Akan tetapi, kanker nasofaring berkaitan erat dengan virus Epstein-Barr. Meski infeksi virus Epstein-Barr sering terjadi tapi tidak semua orang yang menderita infeksi virus Epstein-Barr akan mengalami kanker nasofaring

3. Infeksi paru

Infeksi paru juga pernah dialami Ustaz Arifim Ilham. Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, infeksi paru itu disebabkan bisa karena virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya.

Beberapa penyakit yang disebabkan infeksi paru, antara lain Tuberkulosis (TB) yang disebabkan bakteri. Ada juga penyakit-penyakit lain yang infeksinya disebabkan oleh virus. Selain TB, ada juga infeksi paru lain yaitu pneumonia, yang juga dikenal sebagai paru-paru basah.

Kepergian Ustaz Arifin Ilham memang menyisakan duka bagi keluarga dan para jemaahnya. Penyakit kanker kelenjar getah bening, kanker nasofaring dan infeksi paru  yang pernah dialami Ustaz Arifin Ilham sebelum meninggal dunia memang tidak boleh disepelekan.

Riwayat penyakit Ustaz Arifin Ilham sebelum meninggal perlu menjadi renungan.  Jika Anda mengalami beberapa gejala yang mengarah pada penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat.

[RVS]