HomeGaya hidupSeksGairah Seks di Setiap Tahapan Usia
Seks

Gairah Seks di Setiap Tahapan Usia

Novita Permatasari, 20 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Seiring bertambahnya usia, ternyata gairah seks seseorang pun akan mengalami perubahan. Berikut ini penjelasannya.

Gairah Seks di Setiap Tahapan Usia

Gairah seks nyatanya turut dipengaruhi oleh usia seseorang, dan hal ini sering kali tidak disadari. Hingga akhirnya timbul pertengkaran di antara pasangan dan mengakibatkan lunturnya keharmonisan rumah tangga.

Disampaikan oleh John Thoppil, MD, dokter kandungan asal Texas, perubahan libido tentunya tidak bisa langsung terlihat. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Beberapa di antaranya adalah perubahan hormon, kehamilan, serta tanggung jawab keluarga yang meningkat saat menginjak usia yang lebih tua. Selain itu, stres bisa jadi pembunuh gairah seks terbesar.

“Kegelisahan dan depresi juga bisa membuat hasrat menurun. Rasa frustrasi dan konsumsi antidepresan yang biasa diberikan untuk mengatasinya dapat memberikan efek samping hingga menghambat keinginan untuk berhubungan seksual,” ucap Thoppil. Lalu, bagaimana perbedaan perubahan gairah seks di setiap tahapan dekade usia?

  • Gairah seks usia 20-an

Menurut Jennifer Landa, MD, dokter kandungan dari BodyLogicMD di Forida, pada tahap usia ini, gairah seks Anda masih tergolong kuat.

“Hal ini bisa terjadi karena di usia ini merupakan tahap permulaan sebuah hubungan yang baru, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks paling kuat dibanding tahapan usia lainnya. Di sini dorongan Anda untuk bereproduksi juga cukup tinggi,” jelas Landa.

Beberapa wanita mungkin mengalami libido yang lebih rendah dan vagina kering. Bila Anda mengalaminya, segera hubungi dokter kandungan untuk mengatasi masalah tersebut dan mempertimbangkan metode kontrasepsi yang sesuai.

  • Bagi Anda yang berusia 30-an

Dilansir dari Health, keinginan seseorang untuk melakukan kontak fisik mulai menurun di tahapan usia ini, disebabkan oleh hormon testosteron yang juga mulai berkurang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan gairah seks secara alami.

Biasanya, usia 30-an juga menjadi momen tersibuk para wanita, karena tengah mengembangkan karier atau mungkin mulai sibuk merawat anak. Aktivitas tersebut bisa menjadi waktu yang melelahkan, sehingga sebagian besar wanita lebih suka tidur atau beristirahat daripada “bergulat” di ranjang dengan pasangan.

Hal ini turut diamini oleh dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter. Menurutnya, pikiran dan fisik yang terlalu lelah sangat berhubungan dengan menurunnya gairah seks pasangan.

“Menghabiskan waktu hanya berdua dengan pasangan juga penting. Coba ambil cuti dan rencanakan liburan romantis berdua untuk mengembalikan kemesraan yang sempat pudar,” ucapnya.

Tak hanya itu, pergeseran hormon yang terjadi setiap trimester saat wanita hamil serta selama menyusui juga turut mengurangi keinginan untuk melakukan hubungan seks. Hati-hati, hal ini bisa membuat pasangan bertanya-tanya.

Jika terjadi pada Anda, cobalah berkomunikasi dengan pasangan dan sampaikan keinginan Anda, misalnya untuk pijatan lembut atau waktu untuk me time. Di masa-masa ini biasanya stres rentan terjadi.

Untuk menghindarinya, lakukan yoga atau meditasi sebagai langkah pertama menghindari penurunan hormon testosteron yang dapat berdampak pada gairah seks.

Selanjutnya

  • Lalu, bagaimana dengan usia 40-an?

Bercinta di usia 40-an dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon, terutama ketika wanita telah memasuki masa perimenopause, yakni sekitar 5-10 tahun sebelum masa menopause. Pada tahap ini, ovarium pun secara bertahap berhenti memproduksi estrogen.

Kaitannya dengan hormon yang berfluktuasi, dampaknya akan berimbas pada gairah seks, suasana hati, dan bahkan sensasi seks yang dirasakan saat bersentuhan dengan pasangan. Hal ini karena produksi estrogen melambat, dan membuat vagina menjadi lebih kering. Akibatnya, seks bisa terasa menyakitkan.

Meski demikian, di usia 40-an, sebagian besar wanita telah memiliki kepercayaan diri dan eksplorasi yang tinggi. Sehingga, di tahap ini Anda telah memahami sentuhan seperti apa yang ampuh untuk mencapai orgasme.

Namun ingat, bila kekeringan pada vagina cukup dirasa mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Pengobatan menggunakan hormon progesteron atau testosteron pada wanita biasanya dilakukan untuk meningkatkan gairah seks.

Tapi, yang terbaik tetaplah cara alami, yakni meningkatkan gairah seks melalui penerapan gaya hidup sehat.

Gairah seks di setiap tahapan usia bisa berbeda-beda. Semakin bertambah usia Anda, biasanya libido akan semakin menurun, meski kemampuan meningkat. Yang terpenting adalah hindari stres agar keharmonisan Anda dan pasangan tidak terancam, serta selalu jalankan pola hidup sehat.

[RVS]

Hubungan sekslibidoPasanganGairah SeksVagina KeringStresSeksTestosteronProgesteronDepresi

Konsultasi Dokter Terkait