Tulang

Merokok dan Minum Alkohol Tingkatkan Risiko Osteoporosis

Krisna Octavianus Dwiputra, 18 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Merokok dan minum alkohol sejak lama memang bisa menyebabkan osteoporisis? Tapi bagaimana hal ini bisa terjadi?

Merokok dan Minum Alkohol Tingkatkan Risiko Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang paling umum terjadi pada manusia. Kondisi ini berkaitan dengan tingkat kepadatan tulang dalam tubuh. Merokok dan minum alkohol disebutkan sebagai hal-hal yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.

Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, osteoporosis sebenarnya terjadi karena faktor usia. Tingkat kepadatan tulang mencapai puncaknya di usia awal 20-an. Seiring dengan bertambahnya usia, Anda bisa kehilangan kepadatan tulang akibat berbagai macam faktor.

"Perlu diketahui juga bahwa osteoporosis merupakan proses yang berlangsung cukup lama, dan tidak tiba-tiba terjadi begitu saja. Masing-masing kasus osteoporosis juga memiliki faktor risikonya sendiri," ujar dr. There.

Sejak lama merokok memang dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis. Ini karena zat nikotin di dalamnya akan mempercepat proses penghancuran sel tulang.

Selain itu, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang. Akibatnya susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.

"Sementara itu, alkohol juga bersifat toksik, sehingga menghambat proses pembentukan massa tulang," ungkap dr. There.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Penelitian terbaru telah menemukan mekanisme sel yang dapat membantu menjelaskan mengapa merokok dan alkohol dapat termodifikasi, sehingga meningkatkan risiko pengembangan penyakit tulang osteoporosis.

Mekanisme ini memacu jenis sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk berubah menjadi osteoklas, yaitu merupakan jenis sel yang menyerap atau melarutkan tulang.

Tampaknya mitokondria, penutup kecil yang menghasilkan energi dalam sel, mengirimkan sinyal yang memicu proses ini ketika sedang stres.

Ketika hal ini terjadi di mitokondria makrofag, sel-sel berubah menjadi osteoklas. Makrofag adalah sel-sel imun produktif yang membuang limbah sel dan benda asing dengan menelan dan mencernanya.

Para peneliti di balik penemuan ini berasal dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Mereka menulis tentang temuan mereka dalam makalah studi FASEB Journal baru-baru ini.

"Ketika fungsi mitokondria terpengaruh, itu tidak hanya memengaruhi produksi energi tetapi juga memicu sejenis pensinyalan stres yang menginduksi produksi berlebih dari osteoklas," kata penulis penelitian senior Narayan G. Avadhani, yang merupakan profesor biokimia di Penn's School of Veterinary Medicine.

Beberapa faktor lingkungan, seperti merokok, minum alkohol, dan obat-obatan tertentu, semuanya dapat mengganggu fungsi mitokondria, juga tampaknya meningkatkan risiko osteoporosis. Avadhani dan rekan-rekan peneliti lainnya menyebut bahwa jalur pensinyalan stres yang mereka temukan bisa menjadi alasannya.

Mitokondria yang rusak menyebabkan osteoklas

Untuk mengeksplorasi bagaimana kerusakan mitokondria mungkin terlibat, para peneliti menjalankan beberapa percobaan pada tikus yang dibiakkan di laboratorium. Mereka menginduksi kerusakan pada makrofag dengan mengganggu enzim yang disebut sitokrom oksidase C, yang membantu mengatur produksi energi mitokondria.

Ini menyebabkan makrofag melepaskan berbagai molekul pensinyalan yang tidak hanya memicu peradangan tapi juga tampaknya mendorong sel untuk berdiferensiasi menjadi osteoklas.

Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa sesuatu yang aneh sedang terjadi dengan molekul lain yang disebut RANK-L. Generasi tulang melepaskan RANK-L, yang memicu penyerapan tulang ini membantu menjaga keseimbangan antara kedua proses.

Namun, tim menemukan bahwa ketika mitokondria yang rusak mengirimkan sinyal, makrofag terus berdiferensiasi menjadi osteoklas. Sebagai konsekuensinya, meningkatkan resorpsi tulang bahkan ketika tidak ada banyak RANK-L di sekitarnya. Satu set tes terakhir pada model tikus ditemukan bahwa terjadi disfungsi mitokondria.

Tim peneliti kini sedang mempertimbangkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah menjaga fungsi mitokondria dapat mengurangi risiko osteoporosis.

Jadi sudah jelas bahwa merokok dan kebiasaan minum alkohol bisa menyebabkan osteoporosis. Oleh sebab itu, terapkan berbagai kiat di atas agar Anda terhindar dari masalah kesehatan tersebut.

[NP/ RVS]

Penyakit TulangmerokokMinum ALkoholusiatulangRisiko OsteoporosisOsteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait