Diet dan Nutrisi

Atasi Kelelahan Saat Puasa Ramadan dengan Makanan Ini

Ayu Maharani, 11 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sering kelelahan saat puasa Ramadan? Saat berbuka nanti, jangan lupa sediakan makanan ini untuk usir keluhan Anda itu!

Atasi Kelelahan Saat Puasa Ramadan dengan Makanan Ini

Pekerjaan fisik yang cukup berat rentan membuat seseorang kelelahan saat puasa. Energi tubuh yang terkuras karena aktivitas di kantor – padahal di saat yang sama Anda harus berpuasa selama sekitar 13 jam – tentu rentan mengakibatkan dehidrasi, pusing hingga badan lemas.  

Nah, agar kelelahan pada tubuh dan badan lemas bisa hilang serta tidak kembali lagi keesokan harinya, cobalah konsumsi makanan-makanan sehat berikut sebagai menu buka puasa ataupun sahur.

  • Karbohidrat kompleks

Ketimbang nasi putih atau mi yang mengandung karbohidrat sederhana, cobalah ganti dengan nasi merah, roti gandum, biji-bijian utuh, atau oatmeal yang merupakan karbohidrat kompleks.

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, karbohidrat kompleks mengandung gula dengan rantai yang lebih panjang sehingga membutuhkan waktu cerna lebih lama. Dengan begitu, semakin awet pula makanan tersebut dalam memberikan pasokan energi.

  • Lemak baik

Tidak semua lemak buruk untuk kesehatan. Ada juga jenis lemak baik, yang justru menunjang kesehatan tubuh Anda luar dan dalam.

Makanan yang memiliki kandungan lemak baik seperti alpukat dan kacang-kacangan justru akan mengusir rasa lemas dan lelah dari tubuh Anda. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, alpukat sangat baik untuk disajikan tanpa tambahan apapun. Sedangkan kacang-kacangan baiknya disajikan dengan cara direbus atau kukus.

  • Kafein

Ada kalanya tubuh hanya ampuh diberi kafein agar bisa “bangun” kembali. Oleh sebab itu, Anda bisa mengonsumsi asupan berkafein seperti kopi atau teh, asalkan tidak berlebihan, khususnya saat berbuka.

Kafein bertugas sebagai stimulan yang dapat meningkatkan produktivitas hormon adrenalin, sehingga Anda segar kembali. Hindari konsumsi kafein mendekati waktu tidur. Sebab, itu bisa mengganggu pola tidur, bikin Anda susah bangun sahur, gagal sahur, yang kesemuanya bisa membuat badan makin lemas!

  • Protein

Protein dapat mengatur pelepasan energi. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, protein juga berperan penting dalam pembentukan hormon, pertumbuhan sel, serta pembentukan otot.

Maka, dapatkan protein dari daging, telur, ikan, kacang kedelai, keju, atau susu, agar tubuh Anda kuat kembali. Tetap ingat porsi saat konsumsi supaya tidak berlebihan, ya!

  • Air putih dan jus buah

Cairan membantu mengontrol suhu tubuh melalui keringat, menggerakan makanan melalui usus, dan memberi pelumas untuk melindungi otot serta sendi. Cairan juga merupakan unsur penting dalam produksi molekul energi.

Saat Anda dehidrasi akibat berpuasa, tubuh akan terasa lemas. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda tidak boleh sama sekali melewatkan air putih dan jus buah ketika berbuka puasa.

Jika tidak terlalu suka buah yang diminum, Anda dapat mengonsumsi buah potong yang mengandung banyak air, misalnya semangka atau melon. Intinya, untuk mengusir kelelahan, Anda mesti mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap hari.

Makanan di atas akan memberikan manfaat lebih optimal jika Anda juga menjalankan saran-saran dari dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter ini:

  • Atur napas dan relaksasi

Kedua cara ini bertujuan untuk memaksimalkan energi di dalam tubuh dan mengurangi rasa lelah. “Tarik napas selama 4 detik lalu hembuskan selama 7 detik agar kondisi lelah membaik,” tutur dr. Vita.

  • Cukupi waktu tidur

Jangan sampai kurang tidur! Kurang tidur dapat menjadi salah satu faktor utama dari kelelahan. Usahakan Anda tidur malam selama 8 jam dalam sehari.

Untuk menghindari kondisi kelelahan saat puasa Anda bisa menjalankan tips yang sudah dipaparkan di atas. Dengan begitu, Anda bisa melakukan segudang aktivitas tanpa takut mengganggu ibadah Ramadan yang sedang dijalankan. Selamat berpuasa!

(NB/ RVS)

kelelahanPuasa RamadanmakananMenu Buka PuasaSahurKelelahan Saat Puasa

Konsultasi Dokter Terkait