Diet dan Nutrisi

Penggemar Keju Wajib Tahu Hal Ini

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 06 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jika Anda penggemar keju, beberapa hal menarik ini wajib untuk Anda ketahui!

Penggemar Keju Wajib Tahu Hal Ini

Sebagian besar individu tentu pernah merasakan perpaduan rasa asin dan gurih dari keju. Bagaimana tidak, bahan makanan ini banyak digunakan dalam berbagai sajian makanan, seperti pasta, roti, piza, mi, salad, kue, dan masih banyak lagi!

Nah, untuk Anda yang merupakan penggemar keju, ada beberapa hal menarik yang wajib untuk diketahui!

Porsinya tetap harus dibatasi

Ya, selain rasanya yang lezat, keju juga merupakan makanan yang memiliki berbagai zat gizi. Akan tetapi, para pakar menyarankan bahwa keju sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil.

Menurut Kelly Pritchett, seorang ahli gizi dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, kandungan gizi keju bisa berupa kalsium, protein, vitamin B12, serta zink. Akan tetapi, jumlah asupan kalori seseorang dapat meningkat secara cepat apabila jumlah keju yang dikonsumsi tidak dibatasi.

Makin lunak keju, kalorinya makin kecil

Umumnya, keju dengan konsistensi lunak memiliki kandungan kalori yang lebih sedikit dibandingkan keju dengan konsistensi yang lebih keras. Sebagai contoh, pada keju dengan konsistensi lunak, satu ons keju ricotta dapat mengandung sekitar 50 kalori, satu ons keju feta dapat mengandung sekitar 75 kalori, sedangkan satu ons keju mozzarella dapat mengandung sekitar 85 kalori.

Sebaliknya, untuk keju dengan konsistensi yang lebih keras, satu ons keju Swiss dapat mengandung sekitar 108 kalori dan satu ons keju cheddar dapat menandung sekitar 114 kalori.

Mengandung kolesterol jahat

Salah satu jenis zat yang cukup sering ditemui pada keju adalah lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam darah. Namun, bukti ilmiah yang ada menunjukkan bahwa keju full-fat tidak menyebabkan dampak negatif terhadap kolesterol LDL, seperti yang mungkin dapat diasumsikan berdasarkan proporsi lemak jenuh yang terdapat di dalamnya.

Gregory Miller, salah satu pakar dari bagian ilmiah National Dairy Council, menyampaikan bahwa belum diketahui secara jelas alasan di balik hal tersebut. Tetapi diduga terdapat pengaruh dari zat lainnya yang terkandung di dalam keju. Misalnya kalsium atau protein, yang dapat memodifikasi mekanisme penyerapan dan metabolisme terhadap lemak tersebut oleh tubuh.

Makin tinggi kandungan lemak, makin tinggi kalorinya

Kandungan lemak pada keju juga dapat berbeda-beda. Namun, pada umumnya, semakin tinggi kandungan lemak, semakin tinggi pula jumlah kalorinya. Sebagai contoh, keju cottage memiliki jumlah lemak yang paling sedikit dibandingkan jenis keju lainnya, yaitu 1 gram untuk setiap ons. Keju ricotta memiliki 4 gram per ons, sedangkan keju parmesan, Swiss, dan cheddar memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi, yakni sejumlah 7, 8, dan 9 gram per ons nya.

Keju yang lebih keras baik untuk kesehatan gigi

Akan tetapi, terlepas dari kandungan kalori yang relatif tinggi pada keju, jenis keju dengan konsistensi yang lebih keras seperti cheddar dapat berdampak positif bagi kesehatan gigi.

Selain fakta bahwa keju mengandung kalsium dan mineral lainnya yang baik untuk menunjang kesehatan gigi, mengonsumsi keju dengan konsistensi yang lebih keras dapat menunjang produksi air liur. Hasilnya, kondisi ini dapat yang mengurangi kadar keasaman rongga mulut dan menurunkan risiko untuk mengalami gigi berlubang.

Keju adalah salah satu bahan penambah cita rasa yang kerap digunakan pada berbagai pilihan menu makanan. Walaupun keju mengandung berbagai zat gizi, para pakar menganjurkan bahwa mengonsumsi bahan makanan yang satu ini sebaiknya dilakukan dalam porsi kecil. Jadi, jangan ragu-ragu untuk menambahkan keju dalam makanan Anda. Meski demikian tetap perhatikan jumlah yang digunakan dan sesuaikanlah dengan rekomendasi asupan harian yang tepat.

(RN/ RVS)

kolesterol jahatKesehatan GigiKejuKaloriNutrisigiziLemakKeju LunakKeju Keras

Konsultasi Dokter Terkait