HomeInfo SehatPernapasanKenali Cystic Fibrosis, Penyakit Perusak Paru-paru
Pernapasan

Kenali Cystic Fibrosis, Penyakit Perusak Paru-paru

dr. Devia Irine Putri, 03 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cystic fibrosis mungkin masih asing di telinga Anda. Yuk mengenal lebih dalam lagi tentang penyakit yang menyerang paru-paru ini.

Kenali Cystic Fibrosis, Penyakit Perusak Paru-paru

Beberapa waktu lalu, di bioskop sempat ditayangkan film Five Feet Apart yang menampilkan kehidupan penderita cystic fibrosis di salah satu rumah sakit. Mereka harus menjalani serangkaian terapi agar bisa bertahan hidup. Yuk,  kenali lebih dalam lagi tentang cystic fibrosis, si penyakit perusak paru-paru.

Cystic fibrosis merupakan salah satu penyakit yang mungkin jarang Anda dengar. Ini adalah penyakit yang bersifat progresif dan menyebabkan infeksi paru-paru maupun sistem pencernaan akibat tersumbat oleh lendir.

Penyakit ini dapat terjadi akibat adanya kelainan genetik, yakni terjadi mutasi pada gen CFTR. Mutasi tersebut menyebabkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menarik air karena komponen klorida tidak berfungsi. Oleh sebab itu, pasien cystic fibrosis memiliki lendir yang sangat kental dan lengket.

Di Amerika Serikat, penyakit ini cukup sering dijumpai. Kurang lebih 30.000 orang hidup dengan penyakit ini dan hampir 1.000 kasus baru dijumpai setiap tahun. Di Indonesia sendiri, angka kejadian cystic fibrosis tidak diketahui secara pasti karena belum ada data yang tersedia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Biasanya, seseorang terdiagnosis cystic fibrosis sejak usia anak-anak.

Gejala awal cystic fibrosis

Secara umum, tanda dan gejala awal penyakit cystic fibrosis hampir mirip dengan penyakit tuberkulosis paru. Pada awalnya, seseorang yang menderita cystic fibrosis sering mengalami batuk berdahak, infeksi saluran pernapasan yang berulang yang ditandai dengan demam, sesak napas, berat badan sulit bertambah atau semakin menurun.

Selain gejala tersebut, masalah pada saluran pencernaan juga dapat terjadi, seperti sulit BAB atau bahkan diare, sering berkemih, hingga infeksi berulang pada saluran pencernaan. Pada beberapa orang tua yang peka, biasanya akan menyadari bahwa si anak memiliki banyak keringat dibanding anak seusianya dan terasa sangat asin pada saat menciumnya.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit cystic fibrosis antara lain dengan skrining pasca kelahiran, pemeriksaan keringat, serta tes genetik jika diperlukan. Pemeriksaan genetikperlu dilakukan apabilakeluarga memiliki riwayat penyakit ini.

Cystic fibrosis bisa sembuh?

Oleh karena penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik, tidak ada cara pasti untuk menyembuhkannya. Tujuan dari pengobatan pasien cystic fibrosis pun hanya untuk mengurangi gejala yang muncul dan mencegah komplikasi yang terjadi.

Adapun beberapa pengobatan yang dilakukan antara lain dengan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi pada saluran pernafasan, obat pengencer dahak, obat anti-radang. Selain itu, dapat pula dokter memberikan suplemen untuk mencegah malnutrisi.

Rehabilitasi juga dapat dilakukan untuk membantu melepaskan lendir yang kental dari paru-paru. Tindakan ini dapat membantu penderita lebih bernapas lega.

Selain tahapan rehabilitasi, penderita cystic fibrosis sangat disarankan untuk berolahraga layaknya orang normal untuk meningkatkan fungsi paru-paru dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Transplantasi paru-paru bisa menjadi pilihan apabila tindakan pengobatan yang dilakukan tidak menunjukkan adanya perbaikan dan paru-paru semakin mengalami kerusakan akibat infeksi berulang. Akan tetapi, transplantasi paru bukanlah tindakan yang bisa dilakukan dengan mudah. Diperlukan pendonor yang sesuai dengan penderita dan pertimbangan komplikasi pasca transplantasi.

Tidak ada pencegahan khusus yang dapat dilakukan mengingat cystic fibrosis murni disebabkan oleh kelainan genetik. Namun, Anda dapat menerapkan hidup sehat, seperti menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh serta berolahraga secara rutin, untuk membantu meningkatkan fungsi seluruh organ tubuh, terutama paru-paru. Selain itu, hindarilah rokok, paparan radiasi di tempat kerja, konsumsi alkohol dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh terutama sel-sel organ.

[HNS/ RVS]

Infeksi Paru-paruPenyakit Paru-paruParu-parusistem pencernaanpernapasanLendirPenyebab Cystic FibrosisCystic Fibrosis

Konsultasi Dokter Terkait