HomeInfo SehatKankerUntuk Mencegah Kanker Serviks, Kapan Wanita Perlu Vaksin HPV?
Kanker

Untuk Mencegah Kanker Serviks, Kapan Wanita Perlu Vaksin HPV?

dr. Atika, 29 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Agar wanita terhindar dari kanker serviks, diperlukan pemberian vaksin HPV sedini mungkin. Ketahui waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi tersebut.

Untuk Mencegah Kanker Serviks, Kapan Wanita Perlu Vaksin HPV?

Kanker serviks atau kanker leher rahim menempati peringkat ketiga sebagai jenis kanker yang tersering dialami oleh wanita, di seluruh dunia. Tak heran, berbagai negara kini semakin menggalakkan vaksin HPV untuk mengurangi tingkat penyebaran penyakit mematikan ini.

Diperkirakan hingga kini terdapat 500.000 kasus kanker serviks baru yang terdiagnosis setiap tahunnya. Jumlahnya pun bervariasi di setiap negara. Di Asia sendiri diperkirakan terdapat 4 hingga 5 kasus per 100.000 orang. Bahkan, kanker serviks menjadi penyebab kematian terkait kanker di berbagai negara berkembang, termasuk juga Indonesia.

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya segala daya dan upaya dikerahkan untuk menghindari penyakit mematikan ini. Untuk mencegah kanker serviks, cara yang paling ampuh adalah dengan mendapatkan vaksin Human Papilloma Virus (HPV). Kuman HPV sendiri diyakini berperan besar dalam perubahan sel normal di leher rahim menjadi kanker.

Seputar kanker serviks

Serviks adalah area terbawah dari rahim yang disebut juga leher rahim, serta menghubungkan antara vagina dengan rahim. Saat terjadi infeksi dari jenis kuman HPV, perkembangan kanker pun bisa menjadi semakin pesat. Gejala yang dapat timbul pada penderita kanker serviks antara lain:

  • Perdarahan vagina yang tidak normal, terutama setelah melakukan hubungan seksual
  • Rasa tidak nyaman di vagina
  • Adanya keputihan yang berbau di vagina
  • Nyeri saat buang air kecil

Perlu Anda ketahui, saat ini terdapat lebih dari 150 jenis HPV, dan lebih dari 40 diantaranya ditularkan lewat hubungan seksual. Dalam dunia medis, masing-masing tipe HPV diberikan nomer, misalnya 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.

Beberapa tipe HPV menyebabkan kutil kelamin, sedangkan tipe lainnya dapat menyebabkan perubahan menuju kanker. Pada virus HPV tertentu, kanker pada bibir vagina, vagina, anus, penis, dinding belakang tenggorokan, lidah, dan tonsil dapat terjadi.

Adapun tipe kuman HPV yang terkait dengan kejadian kanker serviks yaitu tipe 16 dan 18. Untuk mencegah kanker serviks, vaksinasi HPV harus dilakukan sedini mungkin.

Vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks

Salah satu cara untuk mencegah kanker serviks adalah dengan mendapatkan vaksin HPV sebelum melakukan kontak seksual jenis apa pun. Hal ini ditujukan agar wanita belum terpapar dengan kuman HPV. Maka, sebelum melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya, sebaiknya wanita manapun sudah melakukan vaksinasi HPV.

Oleh sebab itu, usia pemberian vaksin HPV yang direkomendasikan tergolong masih muda, yaitu sudah bisa diberikan pada usia 10 tahun ke atas. Saat ini terdapat 2 jenis vaksin HPV yang amat populer, yakni:

  • Vaksin HPV bivalen

Mengandung kekebalan untuk 2 jenis virus HPV yang paling berkaitan dengan kanker serviks, yaitu HPV tipe 16 dan 18.

  • Vaksin HPV tetravalen

Mengandung kekebalan untuk 4 jenis virus HPV, yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18. Selain memberikan perlindungan terhadap kanker serviks, vaksin ini juga memberikan perlindungan terhadap kuman HPV penyebab kutil kelamin. Jenis vaksin ini juga diklaim bisa melindungi dari kanker vagina, vulva, dan anus.

Perlu diperhatikan, vaksin HPV untuk usia 10 tahun diberikan dalam 3 dosis. Untuk vaksin jenis bivalen, jarak pemberiannya adalah 0,1, dan 6 bulan. Sedangkan pemberian jarak untuk vaksin jenis tetravalen yaitu 0, 2, dan 6 bulan.

Namun, bila vaksin HPV diberikan pada anak berusia 11-13 tahun, dosis yang diberikan cukup 2 kali. Pemberian vaksin kedua dilakukan setelah 6-12 bulan. Satu-satunya hal yang perlu diwaspadai dalam pemberikan vaksin HPV adalah adanya riwayat alergi pada pemberian dosis pertama vaksin HPV.

Bila terjadi tanda-tanda alergi berat (anafilaksis), calon penerima vaksin HPV tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin di tahap berikutnya. Kondisi yang kerap dikhawatirkan adalah munculnya penyakit ringan seperti diare, batuk dan pilek ringan, atau demam ringan setelah vaksin HPV.

Berbagai kondisi tersebut tak perlu Anda cemaskan. Anda bisa tetap mendapatkan vaksinasi HPV.

Demikianlah informasi seputar vaksin HPV pada wanita dan waktu yang tepat untuk mendapatkannya. Kemampuan vaksin ini dalam membantu mengurangi risiko kanker serviks telah dibuktikan oleh penelitian. Jadi, pastikan Anda sudah mendapatkannya untuk mencegah risiko terkena penyakit mematikan ini.

[NP/ RVS]

Vaksin HPVkanker leher rahimWanitaVaginaLeher Rahimmencegah kanker serviksKankerKanker ServiksAlergi

Konsultasi Dokter Terkait