Kulit

Sudah Bukan Remaja tapi Jerawat Masih Muncul, Ini 6 Penyebabnya

dr. Nabila Viera Yovita, 28 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski lebih banyak dialami remaja, jerawat juga bisa muncul saat usia dewasa. Kenali penyebabnya di sini.

Sudah Bukan Remaja tapi Jerawat Masih Muncul, Ini 6 Penyebabnya

Tak hanya pada remaja, saat ini cukup banyak wanita dan pria yang memiliki jerawat saat mencapai usia dewasa. Pengobatan jerawat dan perawatan wajah yang Anda lakukan saat remaja pun seolah sia-sia ketika mendapati jerawat bermunculan saat Anda dewasa. Ternyata ada beberapa penyebab munculnya jerawat ketika seseorang mencapai usia dewasa.

Jerawat, masalah kulit yang umum

Jerawat merupakan permasalahan kulit yang paling sering ditemui. Dalam dunia medis, jerawat dikenal dengan istilah acne vulgaris. Jerawat pada dasarnya adalah peradangan kulit yang mengenai kelenjar sebum dan folikel rambut akibat tersumbatnya pori-pori kulit. Jerawat dapat muncul di mana saja, sepanjang terdapat kelenjar sebum dan folikel rambut.

Sumbatan pori-pori kulit penyebab jerawat ini dapat disebabkan oleh kotoran, sebum (lemak yang dihasilkan oleh kelenjar lemak kulit), dan bakteri yang menumpuk. Itu semua dapat menyebabkan reaksi radang, dan dapat menyebabkan infeksi.

Jerawat umumnya muncul pada sekitar usia pubertas (11-12 tahun), yakni saat hormon-hormon seksual mulai aktif bekerja menstimulasi kelenjar minyak. Karena itu, tidak heran kalau jerawat banyak muncul saat usia remaja. Namun biasanya, jerawat akan mulai berkurang saat Anda memasuki usia dewasa.

Penyebab jerawat pada orang dewasa

Meski cenderung banyak menyerang remaja, faktanya, sebagian orang dewasa masih mengalami jerawatan hingga usia 30, 40, bahkan 50 tahun. Hal ini disebut dengan istilah “adult-onset acne” atau jerawat yang muncul pada usia dewasa.

Kondisi ini sering kali terjadi ketika wanita mengalami menopause. Wanita lebih cenderung mengalami adult-onset acne dibandingkan pria.

Beberapa hal penyebab jerawatan pada orang dewasa adalah:

  1. Kadar hormon yang fluktuatif atau naik turun. Hal ini terutama didapatkan pada wanita yang dalam kondisi hormon naik-turun. Misalnya, wanita yang sedang menstruasi, sebelum hamil, sebelum menopause, dan saat menopause, serta setelah memulai atau berhenti menggunakan pil KB.
  2. Stres. Ada hubungan antara stress serta munculnya serangan jerawat. Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon androgen yang memicu kelenjar minyak dan folikel rambut sehingga muncullah jerawat.
  3. Riwayat keluarga. Jika Anda memiliki keluarga yang membawa gen mudah terkena jerawat, kemungkinan besar Anda pun akan mengalami adult-onset acne.
  4. Produk rambut dan kulit. Jika Anda mengalami adult-onset acne, pastikan terdapat beberapa keterangan di bawah ini, terutama pada produk pelembap, pembersih, serta tabir surya. Tujuannya untuk menurunkan kesempatan jerawat muncul.
  • Non-komedogenik
  • Non-acnegenic
  • Oil free (bebas minyak)
  • Tidak akan menyumbat pori-pori
  1. Efek samping obat. Jika Anda mencurigai salah satu obat yang Anda konsumsi rutin menyebabkan timbulnya jerawat, konsultasikan kepada dokter Anda yang memberikan. Selanjutnya, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter kulit bagaimana menangani jerawat yang Anda alami.
  2. Kondisi medis yang tidak diketahui. Terkadang, jerawat merupakan tanda dari masalah kesehatan lain. Ketika penyakitnya diketahui, jerawat pun akan hilang. Konsultasikan juga kepada dokterjika Anda tiba-tiba mengalami jerawat yang tidak dialami biasanya.

Enam kondisi di atas dapat menyebabkan Anda mengalami jerawat di usia dewasa. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Selama Anda menjaga kebersihan wajah dan menerapkan losion atau krim pereda jerawat yang tepat, jerawat akan segera mengempis dan tidak meninggalkan bekas. Hindari pula menyentuh atau memencet jerawat dengan tangan agar tidak terjadi infeksi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter bila merasa jerawat di wajah tak kunjung sembuh.

[HNS/ RVS]

hormonkulitStresRemajaPenyebab jerawatJerawatAdult-Onset Acne

Konsultasi Dokter Terkait