Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatDarah6 Fakta tentang Malaria yang Perlu Anda Tahu
Darah

6 Fakta tentang Malaria yang Perlu Anda Tahu

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 25 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Malaria masih banyak dijumpai di Indonesia. Berikut ini adalah fakta tentang malaria yang menarik untuk diketahui.

6 Fakta tentang Malaria yang Perlu Anda Tahu

Dalam rangka Hari Malaria Sedunia, masyarakat global diharapkan bisa lebih waspada terhadap penyakit ini. Selain mengetahui hal-hal seputar penyakit, ada pula beberapa fakta tentang malaria yang sangat menarik untuk Anda ketahui.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus malaria yang cukup banyak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga akhir 2017 terdapat 261.671 kasus malaria di Indonesia, yang 100 di antaranya meninggal dunia.

Apakah Anda pernah merasa ragu untuk berpergian ke beberapa daerah di Indonesia karena takut akan infeksi malaria? Khawatir seperti ini sah saja, tetapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.

Nah, informasi seperti ini penting untuk menghindari salah kaprah atau kesalahan informasi. Berikut di bawah ini adalah fakta-fakta seputar malaria yang perlu Anda ketahui.

1. Penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Ada lima jenis Plasmodium yang menyebabkan malaria yakni, Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium knowlesi.

Dari laporan tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait malaria, hampir 50 persen kasus malaria di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium vivax. Plasmodium ini berdiam di organ hati dengan masa inkubasi 12-18 hari.

Karena ditularkan melalui gigitan nyamuk, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah terjadinya gigitan nyamuk. Caranya adalah dengan menggunakan kelambu, serta pakaian yang melindungi kulit seperti baju lengan panjang dan celana panjang.

2. Demam adalah gejala awal dari infeksi

Demam merupakan salah satu gejala awal dari infeksi malaria. Pada orang dewasa, demam yang muncul umumnya bersifat periodik tergantung dari jenis Plasmodium yang menginfeksi, yaitu naik dan turun dengan pola tertentu, misalnya suhu akan naik setiap 48 jam lalu turun kembali. Namun, demam pada anak biasanya bersifat terus menerus sepanjang hari. Demam biasanya terjadi dengan gejala tambahan berupa tubuh yang menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, mual dan muntah.

Selanjutnya

3. Pada keadaan yang berat, malaria dapat mengancam nyawa

Malaria dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Pada beberapa keadaan tertentu, malaria dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Anemia berat, kondisi ketika sel-sel darah merah tidak dapat membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan sel tubuh kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan.
  • Malaria serebral atau malaria otak disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah yang membawa darah ke otak. Gangguan ini dapat menyebabkan keluhan kejang dan penurunan kesadaran.
  • Kegagalan fungsi organ tubuh. Malaria dapat mengakibatkan gagal ginjal, gagal fungsi organ hati, dan perdarahan berat.

4. Beberapa daerah di Indonesia masih merupakan daerah endemis Malaria

Indonesia masih memiliki banyak daerah dengan kasus malaria yang tinggi. Karena itu, Anda patut waspada jika mengunjungi daerah di mana penyakit ini masih umum terjadi. Wilayah Indonesia yang termasuk kelompok endemis tinggi adalah Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

5. Infeksi malaria dapat dicegah

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Karena itu, menghindari gigitan nyamuk merupakan langkah awal dari pencegahan penyakit ini. Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk Anopheles, yaitu:

  • Menggunakan pakaian lengan panjang agar terhindar dari gigitan nyamuk.
  • Menggunakan losion anti nyamuk.
  • Menggunakan kelambu ketika tidur.
  • Membersihkan tempat-tempat yang sering dijadikan sarang nyamuk, misalkan genangan air.
  • Jika berencana pergi ke daerah endemis malaria, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter Anda terkait penggunaan antibiotik untuk pencegahan malaria. Antibiotik ini biasanya diminum sebelum keberangkatan, lalu diteruskan sampai Anda pulang dari daerah tersebut.

6. Ibu hamil rentan terkena malaria

Ibu hamil berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat malaria. Malaria dapat jadi pemicu aborsi spontan, kelahiran prematur, keguguran dan anemia. WHO menyarankan agar tempat-tempat dengan status endemis tinggi atau rentan malaria mendapat pemeriksaan intensif plus jadwal kunjungan setelah trimester pertama.

Fakta-fakta menarik di atas tentang malaria penting untuk Anda ketahui dan sebarkan. Karena penyakit ini masih cukup sering ditemui di Indonesia, Anda patut waspada, khususnya jika Anda berencana berpergian ke daerah endemis malaria. Lakukanlah berbagai langkah pencegahan yang disebutkan di atas agar Anda terhindar dari infeksi malaria. Untuk jangka panjang, semoga Indonesia bisa segera bebas dari penyakit ini!

(RN/ RVS)

nyamukPencegahan malariaanophelesHari Malaria SeduniaPlasmodiumDemam MalariaPenyakit Gigitan NyamukMalaria