Kesehatan Umum

5 Akibat pada Tubuh Jika Kerja Diforsir seperti Petugas KPPS

dr. Nabila Viera Yovita, 24 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hingga kini, tercatat 119 petugas KPPS meninggal dunia, diduga karena kelelahan. Ini akibatnya pada tubuh jika kerja diforsir seperti petugas KPPS.

5 Akibat pada Tubuh Jika Kerja Diforsir seperti Petugas KPPS

Hingga artikel ini ditulis, dilansir dari berbagai sumber, tercatat 119 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, sedangkan 548 orang diketahui sakit. Data ini disampaikan oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis di markas KPU di Menteng, Jakarta Pusat. Bercermin dari kejadian memilukan ini, ketahui beberapa akibat pada tubuh jika kerja diforsir seperti petugas KPPS.

Viryan juga menyampaikan bahwa faktor utama petugas sakit dan meninggal dunia karena kelelahan. Menurutnya, petugas kelelahan saat harus melakukan penghitungan pada lima jenis surat suara sekaligus, menjadikan beban kerja terlalu berat.

Dampak kelelahan pada tubuh

Melakukan pekerjaan yang banyak, intens, berdurasi panjang, dan secara terus-menerus tentu akan berdampak buruk pada tubuh, apalagi yang tidak terbiasa. Berikut ini adalah akibatnya pada tubuh jika kerja diforsir.

1. Berat badan meningkat

Banyak pekerjaan yang pada akhirnya diselesaikan sambil duduk. Selama duduk, Anda mengurangi 50 kalori yang dapat dibakar dibandingkan saat sedang berdiri. Ini pun belum termasuk kalori dari apa yang Anda konsumsi, yang dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan. Jika hal ini berlanjut, konsekuensinya tentu bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan.

2. Membahayakan jantung dan peredaran darah

Pekerjaan yang mengharuskan duduk lama selama 4 jam atau lebih akan meningkatkan risiko penyakit jantung sebanyak 125 persen, seperti serangan jantung maupun gagal jantung yang dapat berujung kematian. Selain itu juga meningkatkan risiko kematian hingga 50 persen karena beragam penyebab.

Tak hanya duduk lama, petugas yang berdiri lama dan bertugas mencatat penghitungan suara pun berisiko lebih tinggi untuk mengalami varises, atau sekadar bengkak pada kedua kaki di penghujung hari akibat tidak lancarnya peredaran darah.

3. Meningkatkan risiko menderita diabetes tipe 2

Menurut The Australian Diabetes, Obesity and Lifestyle Study, dengan duduk selama empat jam jam per hari akan meningkatkan risiko Anda mengidap diabetes tipe 2 hingga 112 persen! Jika dikurangi dengan hanya duduk sebanyak 12 jam per minggu, risiko ini bisa turun hingga 75 persen. Ditemukan juga bahwa mereka yang duduk kurang dari 12 jam per minggu lebih rentan mengidap kolesterol tinggi dan resistansi insulin.

4. Memicu stres

Terdapat dua tipe stres yang dapat memengaruhi jantung, yakni stres akut dan stres kronis.

Stres akut dapat terjadi setelah suatu peristiwa traumatis, seperti kecelakaan lalu lintas, gempa bumi, atau seperti yang dialami petugas KPPS yakni banyaknya data yang harus diolah, sehingga memengaruhi waktu makan dan istirahat.

Stres kronis sendiri merupakan stres yang menumpuk seiring berjalannya waktu. Kesibukan yang dialami petugas KPPS dari mulai persiapan, hari H, hingga saat penghitungan bisa meningkatkan detak jantung, tekanan darah, termasuk kolesterol.

5. Memicu depresi

Menurut University College London, Inggris, kondisi dan lingkungan tempat kerja dengan stres tingkat tinggi, termasuk durasi jam kerja yang panjang, dapat meningkatkan risiko depresi hingga dua kali lipat.

Hal ini juga dapat disebabkan oleh pekerjaan yang monoton seperti penghitungan suara yang sepertinya tiada akhir, yang mesti dilakukan oleh para petugas KPPS.

Seberapa mungkin seseorang bisa meninggal dunia akibat kelelahan?

Meski jarang, tetapi konidisi ini sangat mungkin terjadi. Pada umumnya, gagal jantung akibat stres akan lebih mungkin terjadi dan berakibat fatal jika terdapat banyak faktor yang sudah mendasari. Mulai dari gaya hidup sedenter dan tidak aktif, periode stres yang sudah berlangsung lama, adanya situasi tekanan tinggi yang memicu stres, atau adanya penyakit jantung yang sudah diidap sebelumnya.

Lalu bagaimana cara mencegah agar tubuh tak mudah mengalami kelelahan?

Jika Anda memang sudah memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya rutin melakukan medical check-up minimal setahun sekali untuk memantau kondisi kesehatan jantung Anda.

Selain itu, cobalah untuk mengelola stres dengan baik sebelum menjadi masalah. Anda bisa berolahraga secara rutin, konsumsi makanan sehat bergizi lengkap, tidak merokok, selalu menyempatkan me-time, serta memastikan selalu menerima dukungan yang Anda butuhkan.

Semakin bertambah banyaknya jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia dan jatuh sakit akibat kelelahan, pemerintah perlu mengkaji ulang sistem pemilu agar selanjutnya tak lagi ada korban. Dari kasus ini, Anda bisa memetik pelajaran untuk tidak kerja diforsir seperti petugas KPPS yang gugur saat bertugas. Ingat, kombinasi dari kelelahan, stres, serta sudah adanya kondisi gangguan kesehatan tertentu bisa berakibat fatal pada tubuh. Jika lingkungan kerja Anda selalu membuat Anda kelelahan baik fisik maupun mental, sebaiknya mulai cari pekerjaan baru yang lebih kondusif.

(RN/ RVS)

kelelahanStresPemilu Petugas KPPSDiabetesDepresiKerja DiforsirGagal JantungSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait