HomeInfo SehatPencernaanDeteksi Gejala Tipes Ringan hingga Parah dan Pencegahannya
Pencernaan

Deteksi Gejala Tipes Ringan hingga Parah dan Pencegahannya

Syafinah Nurfaidah, 27 Nov 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Gejala tipes yang tidak segera diobati dapat berujung pada komplikasi. Deteksi dan atasi sebelum semuanya terlambat!

Deteksi Gejala Tipes Ringan hingga Parah dan Pencegahannya

Penyakit tipes atau disebut medis sebagai demam tifoid merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya infeksi bakteri Salmonella typhi. Penyakit yang berkaitan dengan faktor kebersihan lingkungan dan sanitasi itu paling sering menyerang kelompok usia 5–30 tahun. Meski sering terjadi, penyakit tersebut tergolong sulit dideteksi secara dini. Ini karena gejala tipes atau demam tifoid terjadi secara bertahap.

Nah, supaya kamu bisa lebih waspada, kenali ciri-ciri penyakit tipes atau demam tifoid berikut ini.

Sederet Gejala Tipes yang Ringan dan Umum

Gejala tipes biasanya muncul setelah terinfeksi oleh bakteri dengan masa inkubasi yang bisa bervariasi. Gejala tipes mulai muncul secara bertahap dalam waktu 6–30 hari setelah terinfeksi oleh Salmonella typhi.

Karena seseorang yang terinfeksi mungkin tidak segera menunjukkan gejala. Oleh karena itu, penting untuk memahami masa inkubasi penyakit ini agar dapat mengenali gejala secepat mungkin dan mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Di samping itu, berdasarkan penjelasan dr. Alvin Nursalim, SpPD, gejala tipes timbul secara bertahap dalam waktu 6–30 hari setelah terinfeksi oleh Salmonella typhi ciri-ciri penyakit tipes akan menimbulkan gejala, seperti:

1. Demam 

Demam merupakan gejala umum penyakit tipes yang sering terjadi pada penderita, baik anak-anak maupun orang dewasa. Karena demam merupakan respon pertahanan tubuh untuk melawan infeksi dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.

2. Sakit Kepala

Gejala sakit kepala saat seseorang mengalami tipes dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dengan infeksi bakteri Salmonella typhi.

Seperti peningkatan suhu tubuh yang dapat menyebabkan sakit kepala dan rasa tidak nyaman. Jika kamu mengalami gejala sakit kepala yang parah atau gejala lain yang mengkhawatirkan selama tipes, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, ya.

3. Penurunan Nafsu Makan

Demam tifoid umumnya mungkin juga akan menyebabkan penderitanya mengalami penurunan nafsu makan karena gejala seperti mual atau sakit perut.

Kurangnya asupan makanan dan serat karena penurunan nafsu makan ini akhirnya dapat menyebabkan pergerakan usus lambat dan sembelit.

4. Nyeri Perut

498kram-perut-saat-hamil-muda-apa-penyebabnya-by-seksan-th-shutterstock.jpg

Saat bakteri masuk dan menginfeksi usus, gejala yang mungkin kamu rasakan adalah nyeri 

perut atau sakit perut. Sakit perut terjadi saat bakteri Salmonella typhi menginfeksi usus.

5. Perut Kembung

Infeksi tipes dapat menyebabkan peradangan pada usus dan mengganggu proses pencernaan dan pergerakan usus secara normal. Maka dari itu saat tipes memungkinan untuk kamu merasakan kembung pada perut.

6. Mual dan Muntah

Gejala tipes yang mungkin kamu rasakan adalah mual dan muntah. Karena infeksi tipes ini dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan sensitivitas lambung. Sehingga memicu rasa mual dan iritasi pada dinding usus dapat memicu refleks muntah.

7. Lemas dan Lelah

Salah satu ciri-ciri tipes kambuh adalah badan menjadi lebih lemas dan lelah. Ini karena tipes umumnya menyebabkan demam yang merupakan respon alami dari tubuh akibat adanya suatu penyakit. Adanya demam dapat menguras energi dan menyebabkan kamu kelelahan.

8. Nyeri Sendi

Nyeri sendi adalah salah satu gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami tipes. Bakteri tipes menghasilkan berbagai toksin yang dapat memicu respon peradangan. Toksin yang dapat beredar dalam darah dan menargetkan berbagai jaringan termasuk sendi, yang menyebabkan gejala sendi.

9. Sakit Tenggorokan

sakit tenggorokan sampai telinga

Infeksi bakteri tipes menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh. Proses peradangan ini dapat melibatkan berbagai saluran pernapasan, termasuk tenggorokan. Maka dari itu mungkin saja kamu merasakan sakit tenggorokan saat tipes.

10. Sembelit 

Gejala tipes ringan pada orang dewasa yang umum terjadi adalah sembelit. Infeksi bakteri tipes dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Tipes seringkali disertai dengan diare. Jika diare yang kamu alami cukup parah, tubuh akan kehilangan cairan dan menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu feses menjadi keras atau sulit dikeluarkan sehingga menyebabkan sembelit.

11. Batuk

“Selain itu, penderita juga bisa merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung,” tambah dr. Alvin. Adanya gejala-gejala tersebut membuat orang yang mengalaminya perlu segera berobat ke dokter.

Hal ini bertujuan agar dokter bisa meresepkan antibiotik dan segala jenis obat penunjang yang harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan dosis yang diberikan.

Selain itu, dokter juga biasanya akan menyarankan penderita untuk istirahat total di tempat tidur (Bed Rest) dan menarik diri dari rutinitas sehari-hari.

Artikel Lainnya: Saat Tipes, Hindari Makanan dan Minuman Ini

Komplikasi Akibat Gejala Tipes yang Sudah Parah

Jika penderita tidak segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala tipes, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Pada beberapa kasus, tingkatan penyakit tipes bisa berakibat fatal dan menyebabkan gangguan kesehatan lainnya yang menyerang saluran cerna hingga hati.

Melansir Healthline, berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa menjadi tanda gejala tipes berat dan masuk keadaan gawat darurat:

1. Hepatitis

Ciri-ciri penyakit tipes yang sudah parah dapat menyebabkan komplikasi hepatitis. Hepatitis adalah keadaan yang terjadi akibat adanya peradangan pada hati. Kondisi ini dapat menjadi komplikasi penyakit tipes, juga bisa terjadi akibat penyebab lain seperti tidak menjaga kebersihan diri, kondisi autoimun, dan konsumsi alkohol berlebihan.

Seseorang yang mengalami hepatitis akan merasakan gejala seperti badan lemas, mual dan muntah, tidak nafsu makan, nyeri perut kanan atas dan nyeri sendi.

Artikel Lainnya: Mengenal Penyebab Tipes dan Kebiasaan yang Memicunya

2. Perdarahan Saluran Cerna

Penyakit tipes yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan perdarahan pada beberapa atau keseluruhan organ yang ada di saluran cerna, termasuk esofagus, usus halus, usus dua belas jari, rektum, dan anus.

Perdarahan saluran cerna dapat ditandai dengan feses berwarna lebih gelap dan bertekstur lengket seperti tar. Selain itu, kondisi tersebut juga bisa menyebabkan keluarnya darah dari anus, mual dan muntah hebat, wajah pucat, badan lemas dan lemah, pusing, serta sesak napas.

3. Hypovolemia

Hypovolemia ini terjadi ketika seseorang kehilangan 20% pasokan darah atau cairan dari dalam tubuh. Pasalnya, saat kekurangan cairan, jantung tak lagi mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup ke seluruh organ tubuh. Alhasil, organ-organ penting akan mengalami gagal fungsi.

Hypovolemia alias syok hypovolemic perlu segera ditangani, karena sangat mungkin untuk berujung pada kematian.

Artikel Lainnya: Awas, Sering Jajan Sembarangan Bisa Picu Tipes!

Cara Mencegah Penyakit Tipes

Kurangnya akses air bersih juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tipes. Baik air yang dikonsumsi maupun air yang digunakan untuk mencuci. Dengan demikian, faktor penyebab tipes memang sering dikaitkan dengan kondisi lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai.

Untuk terhindar dari tipes, ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Cuci Tangan

Cuci Tangan: Cara Mudah Cegah Infeksi Kuman Resisten Antibiotik

Cucilah tangan kamu sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, serta setelah buang air di toilet. Gunakan air bersih yang mengalir dan sabun saat mencuci tangan.

Artikel lainnya: 7 Jenis Obat Tipes yang Diresepkan Dokter dan Dibeli Bebas

2. Minum Air Matang

Pastikan kamu mengonsumsi air yang sudah matang. Selain itu, minumlah air dari wadah atau tempat yang sudah dicuci bersih. Jika minum dengan menggunakan es batu, pastikan dibuat dari air yang sudah matang.

3. Perhatikan Kebersihan Makanan

Hindari makan makanan yang tidak terjamin kebersihannya. Misalnya saja makanan di pinggir jalan yang lebih rentan terpapar bakteri. Pastikan juga makanan yang akan kamu konsumsi sudah dimasak dengan matang. Jika harus mengonsumsi hidangan mentah, seperti sayur atau buah, pastikan telah dicuci bersih.

4. Jaga Kebersihan Lingkungan

Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kamu dapat menurunkan risiko penularan tipes. Peralatan di sekitar kamu tidak menutup kemungkinan telah terkontaminasi bakteri penyebab tipes. Misalnya saja peralatan di kamar mandi atau kamar tidur kamu.

5. Lakukan Vaksinasi

Vaksinasi tifoid dipercaya dapat membantu mencegah dan menurunkan kasus tipes, terutama di wilayah endemik seperti Indonesia. Pemberian vaksin tifoid sebaiknya diulang setiap 3 tahun. Maka dari itu salah satu cara untuk mencegahnya kamu dapat melakukan vaksinasi. Vaksin yang bisa mencegah Demam tifoid hanya ada 1 di Indonesia, yaitu yang dikeluarkan oleh Kalventis.

Nama vaksin tersebut adalah Typhim Vi. Typhim Vi merupakan vaksin yang mengandung antigen kapsular dari bakteri Salmonella Typhi. Typhim Vi ini merupakan vaksin polisakarida Vi yang berguna untuk pencegahan penyakit demam tifoid untuk usia 2 tahun keatas.

Pencegahan demam tifoid berlangsung dengan efektif sekitar 2-4 minggu setelah penyuntikan. Nah, agar terhindar dari penyakit tipes atau demam tifoid, vaksin ini dapat memberikan perlindungan untuk kamu selama minimal 3 tahun.

Kamu bisa mendapatkan vaksinasi demam tifoid ini lewat Pelayanan Vaksinasi Demam Tifoid di KlikDokter.

Bila kamu butuh konsultasi dengan dokter, kamu bisa gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(NM)

Gejala TipesTipes

Konsultasi Dokter Terkait