HomeGaya hidupDiet dan Nutrisi7 Makanan Sehat yang Ramah Lingkungan
Diet dan Nutrisi

7 Makanan Sehat yang Ramah Lingkungan

Ayu Maharani, 21 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sudah sehat, ramah lingkungan lagi! Sayang sekali kalau Anda melewatkan beragam makanan sehat di bawah ini.

7 Makanan Sehat yang Ramah Lingkungan

Tidak semuanya makanan sehat  itu ramah lingkungan. Beberapa buah-buahan misalnya, membutuhkan cukup banyak air dan pestisida untuk tumbuh secara optimal. Karena itulah, makanan sehat yang ramah lingkungan identik dengan makanan organik.

Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, MSc dari KlikDokter, makanan organik adalah produk nabati atau hewani yang diproduksi dan diolah tanpa melakukan perubahan kimiawi atau sintetis dalam bentuk apa pun. “Makanan jenis ini tidak mengandung zat sintetis untuk pestisida, penyubur, atau zat lain dalam produksinya.”

Oleh karena ketiadaan kandungan zat sintetis, penyubur, dan zat lainnya itulah, tak heran makanan ini ramah bagi lingkungan. Nah, Anda yang ingin makan sehat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, bisa mengonsumsi makanan-makanan ini, dilansir dari Milkandeggs.com.

  • Brokoli

Brokoli menghasilkan senyawa yang dapat berfungsi sebagai pestisida alami. Itu berarti, petani tidak memerlukan bahan kimia berlebih untuk dapat menanam dan memanen sayuran yang kaya antioksidan ini. Tak cuma ramah lingkungan dan bikin biaya produksi petani menjadi minim, brokoli juga mampu mencegah Anda dari penyakit kronis mematikan seperti kanker.

  • Kacang polong

Kacang polong dapat dikatakan sebagai makanan sehat yang ramah lingkungan karena dapat membuat nitrogen sendiri sehingga tidak memerlukan pupuk sintetis. Jika dipanen secara berkelanjutan, kacang polong justru akan membantu memperkaya tanah dengan nitrogen ekstra. Dengan kata lain, kacang polong merupakan “pahlawan lingkungan” dalam dunia sayuran!

Selanjutnya

  • Bawang

Bau menyengat dari bawang memang bertujuan untuk mencegah serangga menggerogotinya. Dalam bawang, terdapat bahan kimia yang mengandung belerang sehingga mampu  membuat Anda menangis ketika memotongnya. Meski bikin Anda menangis dan tangan berbau tak sedap, setidaknya bawang dapat mempertahankan dirinya sendiri dari serangan hama.

  • Kentang

Kentang hanya membutuhkan air dan pupuk alami dalam jumlah sedang. Kentang juga dapat mempertahankan dirinya sendiri dari serangan hama karena menghasilkan senyawa tertentu. Bahkan, asalkan disimpan di tempat yang kering (tidak harus di kulkas), kentang dapat bertahan cukup lama di dapur Anda. Jadi, selain kacang polong, kentang juga dapat menjadi juara makanan sehat yang ramah lingkungan.

Selanjutnya

  • Jeruk

Pemakaian air juga menjadi aspek pertimbangan ramah lingkungan. Ketika tanaman lain perlu dalam jumlah banyak, jeruk tidak membutuhkan air terlalu banyak. Setengah kilogram tanaman seperti padi, zaitun, pisang, mangga, dan cokelat membutuhkan ratusan galon air untuk menyuburkannya. Namun, tanaman jeruk hanya membutuhkan 55 galon air. Tentu bisa menghemat air bukan?

  • Apel

Sama seperti jeruk, apel juga tidak terlalu membutuhkan banyak air dan pupuk. Tanaman apel hanya membutuhkan 83 galon air per setengah kilogram buah. Namun sayang, apel tidak memiliki kemampuan alamiah yang tinggi dalam melindungi diri dari serangan hama. Karena itu, sebagian besar apel membutuhkan pestisida.

  • Pir

Tak seperti apel, pir mencapai kematangan optimal setelah dipetik lalu diletakkan dalam tempat penyimpanan. Oleh sebab itu, tidak diperlukan transportasi yang cepat dan boros bahan bakar. Tentu saja penghematan energi seperti itu masuk dalam aspek ramah lingkungan.

Itulah tujuh makanan sehat yang ramah lingkungan. Dengan mengonsumsi makanan-makanan itu, secara tidak langsung Anda juga dapat menjaga kelestarian lingkungan karena minim pemakaian air, pestisida, bahkan hemat bahan bakar!

[HNS/ RVS]

BrokoliMakanan Sehatramah lingkunganBawangKentangPestisidapupuk kimiajerukMakanan OrganikApelHari Bumi Internasional

Konsultasi Dokter Terkait