Kesehatan Anak

5 Penyebab Demam Anak Naik Turun, Berbahayakah?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 09 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Demam anak yang naik turun tentu membuat khawatir. Apa penyebab demam naik turun pada anak? Benarkah akibat penyakit berbahaya? Cek di sini

5 Penyebab Demam Anak Naik Turun, Berbahayakah?

Pada dasarnya, anak belum memiliki daya tahan tubuh yang maksimal seperti orang dewasa. Maka tak heran, anak lebih rentan terkena penyakit, seperti demam.

Demam merupakan mekanisme normal saat tubuh ingin melawan benda asing seperti bakteri dan virus. 

Karena itulah, anak yang demam tidak selalu perlu dibawa ke dokter atau diberikan obat penurun panas. Jika anak hanya demam ringan dan masih mau makan dan minum, penanganan cukup dilakukan di rumah. 

Kebanyakan kasus demam akibat infeksi virus akan sembuh sendirinya dalam 3-7 hari tanpa penanganan khusus. 

Akan tetapi, jika demam anak naik turun dan tidak kunjung sembuh, Anda perlu mewaspadai penyebab lainnya. Beberapa hal di bawah ini bisa jadi penyebab anak demam naik turun.

1. Tifus

Demam anak yang naik turun bisa jadi disebabkan oleh penyakit tifus. Penderita tifus akan mengalami demam tinggi mencapai 39-40 derajat Celsius. 

Pola demam yang dikarenakan tifus tidak dapat diprediksi karena naik turun tak tentu. Terkadang, anak bisa demam pada siang hari dan normal pada sore hari atau sebaliknya.

Artikel lainnya: Komplikasi yang Dapat Terjadi Saat Anak Demam

2. Demam Berdarah

Jika anak demam naik turun, biasanya orang tua akan langsung berpikir anak terkena demam berdarah (DB). 

Memang penyakit DB identik dengan gejala demam naik turun. Akan tetapi, tidak semua demam naik turun merupakan indikasi DB.

Suhu saat demam tinggi pada penyakit DB mencapai 40 derajat Celsius atau lebih. Selain demam, gejala DB lainnya meliputi bintik merah, sakit kepala, nyeri sendi atau otot, muntah, mual, kelelahan, dan menggigil. 

Penyebab DB adalah virus dengue pada nyamuk Aedes aegypti.

3. Infeksi Virus

Infeksi virus dapat terjadi karena lingkungan anak kurang bersih, terutama jika anak sering main di lantai. Selain demam, infeksi virus juga dapat menimbulkan batuk, pilek, dan diare.

Demam karena infeksi virus biasanya berlangsung seperti berikut: hari pertama dan kedua suhu tinggi, hari ketiga dan keempat suhu turun, lalu hari kelima naik lagi. 

Jika penyebab demam pada anak adalah karena infeksi virus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya pada hari keenam.

Artikel lainnya: Anak Demam, Haruskah Diberi Obat Penurun Panas?

4. Malaria

Jika Anda tinggal di tempat endemis dengan kasus malaria yang tinggi dan anak mengalami demam naik turun, tidak ada salahnya bila Anda memeriksakan anak ke dokter untuk pemeriksaan malaria. 

Pasalnya, malaria merupakan salah satu infeksi parasit yang gejalanya adalah demam naik turun. Pada malaria, pasien biasanya akan mengalami pola kenaikan dan penurunan suhu tubuh yang khas sesuai dengan tipe malarianya. 

5. Tumbuh Gigi

Tumbuhnya gigi juga dapat memicu demam naik turun pada anak. Demam ini akan sembuh dengan sendirinya. 

Meskipun demikian, Anda bisa melakukan pertolongan pertama untuk mengurangi rasa nyeri pada buah hati. Bawalah anak ke dokter gigi untuk diperiksa. 

Biasanya, dokter akan memberikan obat pereda demam dan nyeri. Gigi yang tumbuh biasanya akan memberi rasa nyeri di sekitar gusi atau tempat gigi tumbuh.

Jika demam anak sering naik turun, perhatikan dan catat gejala-gejala yang terjadi. 

Bila demamnya berlangsung lebih dari tiga hari, segeralah bawa ke dokter. Anda dapat membawa catatan tersebut ke dokter saat pemeriksaan untuk memudahkan dokter dalam mendiagnosis. 

Dapatkan informasi lainnya mengenai kesehatan anak di aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Tanya Dokter Anak.

[RS]

Kesehatan AnakDemam

Konsultasi Dokter Terkait