Kesehatan Umum

Cara Mengetahui Anda Butuh Kompres Hangat atau Kompres Dingin

Ayu Maharani, 16 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kompres panas atau kompres dingin? Tak sedikit orang yang bingung. Ini cara mengetahui jenis kompres yang dibutuhkan!

Cara Mengetahui Anda Butuh Kompres Hangat atau Kompres Dingin

“Yang penting kompres!” pikir Anda, entah itu dingin ataupun hangat. Padahal, beda situasi, beda pula kompres yang dibutuhkan. Misalnya untuk demam atau nyeri tertentu. Asal-asalan kompres, bisa-bisa tak memberikan efek apa pun, atau bahkan justru gejala tak membaik atau justru tambah parah. Lantas, bagaimana cara mengetahuinya?

Metode kompres adalah salah satu bentuk dari pertolongan pertama. Saat badan pegal, nyeri, atau demam, kompres bisa diterapkan untuk mengatasi rasa tak nyaman yang muncul. Namun sayangnya, tak sedikit orang yang bisa dengan tepat membedakan kapan harus kompres dingin dan kapan harus kompres hangat.

Kapan harus kompres hangat?

Saat demam, banyak orang yang berlogika bahwa kompres dingin bisa menurunkan suhu tubuh yang meningkat. Ini merupakan anggapan yang salah. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kompres untuk penanganan demam yang benar adalah dengan kompres hangat.

“Sebab, pusat suhu tubuh akan menerima informasi bahwa suhu di sekitar tubuh sedang hangat. Nah, tubuh pun akan menurunkan suhunya secara otomatis. Sebaliknya, bila Anda mengompres dengan air dingin, tubuh akan secara otomatis meningkatkan suhunya dan demam bisa makin parah,” jelas dr. Sepriani.

Kondisi tersebut mirip ketika Anda sedang kepedasan. Pikir Anda, minum air dingin bisa meredakan sensasi terbakar di dalam mulut. Namun, sebetulnya air dingin tak mampu menghilangkan rasa pedas tersebut. Untuk mengatasi kepedasan, Anda disarankan untuk minum air hangat untuk perlahan meredakannya.

Selain untuk pertolongan pertama penanganan demam, kompres hangat juga bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan otot sebelum beraktivitas.

Peningkatan suhu secara terkontrol diketahui dapat meningkatkan kekuatan otot. Otot yang dihangatkan dapat menyerap lebih banyak energi, sehingga mampu menahan beban yang lebih banyak dan lebih tahan terhadap kelelahan. Bahkan, kompres hangat juga dikatakan mampu meningkatkan jangkauan gerak sendi dan pencegahan cedera berupa ketegangan otot.

Kapan perlu kompres dingin?

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, kompres dingin bisa diterapkan pada kondisi seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak.

Otot yang meradang lebih baik dikompres dengan kompres dingin terlebih dahulu. Itu karena kompres dingin dapat mengurangi rasa nyeri dan peradangan. Anda bisa mengompres otot yang pegal selama 20 menit setiap 4 jam sekali. Lakukan hal tersebut sampai gejala berkurang atau setidaknya lakukan sampai 3 hari ke depan.

Sementara itu, dr. Atika dari KlikDokter turut menambahkan, bahwa kompres dingin juga berperan dalam penanganan pasien pascaoperasi otot maupun sendi, seperti operasi sendi lutut.

Kompres sendi umumnya berbentuk kantung es ataupun kemasan gel dingin yang ditempelkan pada area cedera dengan menggunakan perban.

“Pemberian suhu dingin secara lokal akan menekan aktivitas metabolik jaringan yang cedera. Sehingga, rangsangan yang dapat merusak jaringan akan berkurang,” kata dr. Atika.

Suhu dingin pada kompres dingin dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah penyebab bengkak dan iritasi lokal. Penghantaran saraf pun bisa diminimalkan.

“Intinya, kompres dingin diyakini paling efektif dan bermanfaat saat cedera berlangsung,” dr. Atika menegaskan.

Anda yang sering mengalami migrain pun bisa memanfaatkan kompres dingin di kepalanya. Sebab, seperti yang telah dijelaskan tadi, sensasi dingin dapat memicu penurunan aliran darah, sehingga nyeri pun akan berkurang.

Setelah membaca artikel ini, jangan sampai salah lagi, ya, dalam membedakan kapan harus pakai kompres hangat atau kompres dingin. Keduanya memang sama-sama bermanfaat untuk meringankan gejala, tetapi tetap harus dilakukan pada situasi yang benar dan sesuai kebutuhan agar tujuan pengaplikasiannya tepat sasaran. Jika setelah melakukan kompres tetapi keluhan tak juga membaik, bahkan memburuk, lebih baik segera periksakan diri ke dokter.

(RN/ RVS)

MigrainPegalbengkakCedera OtotKompres DinginKompresKompres HangatNyeri SendiNyeri OtotDemam

Konsultasi Dokter Terkait