HomeInfo SehatDarahHemofilia, Bisakah Disembuhkan?
Darah

Hemofilia, Bisakah Disembuhkan?

dr. Atika, 16 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penderita hemophilia berisiko mengalami perdarahan seumur hidupnya. Bisakah penyakit ini disembuhkan?

Hemofilia, Bisakah Disembuhkan?

Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan penderitanya berisiko mengalami perdarahan. Hal ini karena dalam darah penderita terdapat kekurangan jumlah zat yang berperan untuk membekukan darah. Oleh sebab itu, ketika mengalami luka, darah sulit membeku hingga akhirnya darah dapat keluar lebih lama.

Penyakit hemofilia dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Karena berkaitan dengan genetik, kondisi ini dapat berlangsung seumur hidup. Padahal, perdarahan juga dapat terjadi pada organ dalam, dan hal ini sangat mengancam nyawa. Sesungguhnya, dapatkah penyakit hemofilia disembuhkan?

Seputar penyakit hemofilia

Hemofilia termasuk sebagai jenis penyakit yang langka. Insiden hemofilia tipe A di seluruh dunia diperkirakan 1 kasus dari 5.000 pria. Di Amerika Serikat, jumlah penderita hemofilia diperkirakan berjumlah 20.000 orang pada 2016.

Penyakit ini memiliki tiga tipe, yaitu hemofilia A, hemofilia B, dan hemofilia C. Masing-masing tipe penyakit dibedakan atas jenis faktor pembekuan darah yang berkurang dalam tubuh. Jenis hemofilia A adalah tipe penyakit yang tersering, dan disebabkan oleh defisiensi dari faktor pembekuan ke-VIII (disebut FVIII).

Mengapa perhitungan kasus hemofilia didasarkan atas jenis kelamin pria? Hal ini karena penyakit hemofilia A terkait dengan kromosom X (X-linked), sehingga hampir seluruh penderitanya adalah pria. Selain diturunkan dari orang tua, hemofilia juga bisa terjadi akibat mutasi spontan dari susunan genetik seseorang.

Berikut adalah gejala yang terjadi ketika seseorang menderita hemofilia:

  • Adanya perdarahan yang tidak dapat dijelaskan atau terlalu berlebihan dari sebuah luka akibat cedera, luka operasi, atau pasca menjalani perawatan gigi
  • Banyak memar muncul tanpa penyebab yang jelas/muncul dengan benturan ringan, terutama di tangan dan kaki
  • Perdarahan yang tidak biasa setelah vaksinasi
  • Sendi tiba-tiba bengkak, nyeri, atau terasa kencang (berkaitan dengan perdarahan sendi)
  • Ada darah di urine atau feses
  • Mudah mimisan

Seperti yang telah disebutkan di atas, kekurangan zat pembekuan darah menyebabkan penderita dapat mengalami perdarahan lebih lama dibandingkan orang normal. Derajat keparahan akan sangat bervariasi tergantung jumlah faktor pembekuan yang ada di tubuh. Ketika jumlahnya sangat berkurang, perdarahan akan semakin mudah terjadi.

Hal yang paling ditakutkan adalah perdarahan yang terjadi di dalam tubuh. Misalnya di dalam sendi lutut, pergelangan kaki, siku, dalam organ pencernaan, bahkan otak. Perdarahan internal semacam ini bisa merusak jaringan tubuh. Jika terjadi dalam otak, misalnya pasca mengalami cedera kepala, bahkan bisa mengancam nyawa. Untuk itu, penyakit hemofilia tidak dapat dipandang enteng.

Dapatkah hemofilia disembuhkan?

Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan cara yang dapat menghilangkan penyakit hemofilia dari tubuh penderitanya. Namun, penderita hemofilia tidak perlu berkecil hati karena saat ini telah tersedia transfusi jenis faktor pembekuan darah yang mengalami kekurangan.

Meski tidak dapat menghilangkan penyakit secara 100 persen, jenis terapi ini dapat mengurangi timbulnya gejala-gejala perdarahan memanjang dan memar-memar yang kerap muncul. Penderita dapat melanjutkan hidupnya selayaknya orang normal ketika menjalani terapi transfusi tersebut secara rutin.

Sebelum menjalani transfusi, tentunya penderita harus menjalani serangkaian pemeriksaan darah. Hal ini untuk mengungkapkan jenis faktor pembekuan mana yang berkurang di dalam tubuh. Setelah jenisnya diketahui, dokter akan memberikan transfusi jenis faktor pembekuan darah yang sesuai.

Selain menjalani transfusi, serangkaian gaya hidup khusus juga sebaiknya dijalankan oleh penderita. Gaya hidup tersebut harus ditujukan untuk mencegah perdarahan berlebihan dan melindungi sendi-sendi tubuh. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Lakukan olahraga secara rutin

Pilihan olahraga yang dapat dilakukan misalnya bersepeda, renang, dan olahraga lari. Otot yang kuat akan melindungi sendi-sendi Anda. Adapun jenis olahraga yang sebaiknya dihindari adalah yang berpotensi melibatkan kontak keras dengan orang lain seperti sepak bola, gulat, dan rugby.

  • Hindari penggunaan beberapa jenis obat tertentu

Beberapa obat dapat memicu perdarahan, misalnya aspirin, dan ibuprofen. Hindari juga obat-obatan yang bertujuan untuk mengencerkan darah seperti heparin dan warfarin, karena dapat memicu perdarahan berlebihan yang berat.

  • Lakukan perawatan gigi dengan baik

Rawat gigi Anda dengan baik agar tidak rusak dan berlubang. Pencabutan gigi adalah proses yang berisiko menimbulkan perdarahan hebat bagi penderita, sehingga sebaiknya dihindari.

  • Berikan perlindungan ekstra untuk anak dan lingkungannya

Bila diperlukan, berikan pelindung lutut, siku dan kepala untuk mencegah cedera akibat jatuh dan kecelakaan lainnya. Ciptakanlah kondisi lingkungan rumah yang aman dengan menghindari sudut perabot yang tajam.

Penyakit hemofilia memang belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan adanya terapi transfusi faktor pembekuan, penderita tidak perlu mengalami gejala-gejala berat khas hemofilia. Ditunjang dengan praktik gaya hidup yang tepat, penderita semakin dapat mencegah terjadinya memar dan perdarahan yang tidak kunjung berhenti.

[HNS/ RVS]

GenetikdarahtransfusiPerdarahanHari Hemofilia SeduniaHemofilia