HomeIbu Dan anakKesehatan AnakApakah Anak Membutuhkan Produk Probiotik?
Kesehatan Anak

Apakah Anak Membutuhkan Produk Probiotik?

Krisna Octavianus Dwiputra, 09 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Probiotik memang telah dikenal sangat bermanfaat bagi orang dewasa. Akan tetapi, apakah anak juga memerlukannya?

Apakah Anak Membutuhkan Produk Probiotik?

Anda mungkin pernah mendengar beberapa makanan atau minuman yang mengklaim dirinya mengandung probiotik dan bermanfaat dalam membantu kesehatan pencernaan Anda. Lalu, apakah asupan probiotik tersebut juga diperlukan dalam tahap pertumbuhan anak?

Probiotik identik dengan "bakteri baik" di dalam tubuh yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi sindrom iritasi usus, eksem, dan flu biasa. Sebagian besar orang dewasa menggunakan probiotik tanpa efek samping negatif. Tetapi, efek sampingnya pada anak-anak masih perlu Anda cari tahu, agar tumbuh kembang anak tidak terganggu.

Probiotik dan manfaatnya bagi tubuh

Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, probiotik adalah mikroorganisme (bakteri atau jamur) hidup yang apabila diberikan dalam jumlah tertentu (jumlah yang cukup) dapat memberikan manfaat kesehatan bagi orang yang mengonsumsinya.

"Probiotik sering kali disebut dengan bakteri baik untuk kesehatan Anda. Probiotik secara alami dapat ditemukan di dalam tubuh, seperti pada saluran pencernaan," ujar dr. Nadia.

Di dalam tubuh, probiotik bekerja dengan membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di saluran pencernaan. Selain itu, probiotik juga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dalam tubuh setiap manusia terdapat sekelompok kuman yang disebut microbiome yang terbuat dari bakteri, virus, dan jamur, dari yang baik maupun yang buruk. Bakteri tersebut tinggal di kulit, usus, saluran urogenital, dan dalam air liur Anda.

Ketika keseimbangan jumlah microbiome turun, infeksi dan penyakit akan lebih mudah menyerang. Hal ini membuat pintu terbuka bagi organisme jahat lainnya untuk berkembang biak dan mengambil alih, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi sekunder seperti infeksi jamur, infeksi saluran kemih, dan infeksi usus.

Dengan asupan probiotik, harapannya jumlah bakteri baik dalam tubuh dapat menyeimbangkan jumlah bakteri jahat penyebab infeksi.

Perlukah anak diberikan probiotik?

Anak-anak mengembangkan microbiome saat mereka masih di dalam rahim dan saat melalui masa pertumbuhan. Diperkirakan bahwa microbiome yang tidak sehat bisa memicu kemunculan berbagai jenis penyakit.

Menurut National Health Interview Survey 2012, probiotik adalah produk alami nomor tiga yang paling banyak dikonsumsi oleh anak. Hingga kini masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan manfaat dan risiko penggunaan probiotik pada anak-anak. Akan tetapi, ada beberapa penelitian menggembirakan terkait hal ini.

  • Ulasan American Family Physician menemukan bahwa probiotik dapat membantu mengobati penyakit radang usus. Probiotik juga dapat mengurangi durasi diare yang disebabkan oleh gastroenteritis.

Ketika diberikan kepada ibu hamil dan menyusui, probiotik dapat mengurangi perkembangan eksem dan alergi pada bayi mereka.

  • Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics menemukan bahwa pemberian probiotik pada bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan dapat membantu mencegah kolik, sembelit, dan asam lambung.
  • Tinjauan penelitian pada 2015 menyimpulkan bahwa probiotik lebih baik daripada plasebo dalam mengurangi kejadian dan durasi infeksi saluran pernapasan atas. Penelitian tersebut membuktikan penggunaan antibiotik memengaruhi penurunan ketidakhadiran di sekolah akibat pilek.

Meski penelitian di atas cukup menggembirakan, nyatanya memberikan probiotik kepada anak-anak bukan tanpa risiko. Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu dapat mengalami infeksi bila pemberian probiotik tak disertai pemantauan dokter. Sementara, anak-anak lain mungkin saja mengalami perut kembung.

Tak hanya itu, probiotik dapat menyebabkan efek samping yang serius bila diberikan pada bayi yang sedang sakit. Jadi, konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan suplemen probiotik pada buah hati Anda.

Suplemen vs makanan probiotik: Mana yang lebih baik?

Probiotik biasanya ditambahkan ke beberapa makanan seperti yoghurt dan keju. Sementara, probiotik secara alami terjadi dalam makanan yang difermentasi. Keju mentah yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi adalah salah satunya.

Beberapa ahli mendukung manfaat kesehatan dari susu mentah dan produk-produk yang terbuat dari susu mentah yang tidak dipasteurisasi tersebut, tetapi tidak boleh diberikan kepada anak-anak. Sebab, susu mentah mungkin mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa.

Namun, jika Anda bertanya-tanya manakah yang lebih baik di antara suplemen atau makanan probiotik, jawabannya masih belum jelas. Mendapatkan nutrisi dari makanan utuh biasanya memang yang terbaik. Akan tetapi, dalam kasus probiotik, anak Anda mungkin tidak bisa mendapatkan probiotik cukup dari makanan saja.

Probiotik dalam makanan mungkin tidak bertahan ketika melalui proses pembuatan dan penyimpanan. Pasalnya, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak bakteri baik yang hidup saat makanan diproses.

Hal yang sama juga terjadi pada suplemen probiotik. Di dunia suplemen, produk tidak diciptakan sama. Ketika Anda membeli suplemen probiotik, Anda menganggap produk tersebut memiliki kandungan yang sama seperti tertera pada iklan. Pada kenyataannya, kandungannya bisa saja berbeda, terutama dari segi jumlah bakteri baik di dalamnya.

Pilihannya tergantung pada Anda sebagai orang tua. Di sisi lain, meski hasil penelitian menyatakan probiotik amat baik bagi anak, efek sampingnya juga tetap harus dipertimbangkan. Yang terpenting, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum Anda memberikan asupan probiotik pada buah hati tercinta.

[NP/ RVS]

Tumbuh Kembang AnakprobiotikPertumbuhan AnakyoghurtpencernaanbakteriAnakPerut KembungInfeksi Usus

Konsultasi Dokter Terkait