HomeIbu Dan anakKesehatan AnakAnak Autisme Lebih Rentan Terkena Alergi?
Kesehatan Anak

Anak Autisme Lebih Rentan Terkena Alergi?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 03 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Benarkah autisme menyebabkan seorang anak lebih mudah mengalami berbagai jenis alergi? Ini dia fakta medis selengkapnya.

Anak Autisme Lebih Rentan Terkena Alergi?

Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah autisme. Atau, Anda mungkin sering menemukannya dalam kehidupan sehari-hari? Gangguan Spektrum Autisme alias Autism Spectrum Disorder (ASD) memang merupakan salah satu masalah perkembangan anak yang cukup banyak dijumpai.

Faktanya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa 1 dari 68 anak di Amerika mengalami autisme, dan kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding perempuan. Di Indonesia, belum ada data pasti mengenai hal tersebut. Akan tetapi, diperkirakan bahwa jumlah penyandang autisme di Tanah Air ini kian bertambah dari tahun ke tahun.

Umumnya, autisme ditandai dengan gangguan emosi dan ketidakmampuan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, beberapa perilaku khas yang biasanya tampak pada anak dengan autisme adalah:

  • Sulit bermain bersama anak-anak lain
  • Lebih senang menyendiri atau menarik diri dari pergaulan
  • Cenderung menghindari kontak mata
  • Tertarik pada hal yang sama dan sering melakukan gerakan berulang (repetitif)
  • Rasa kesal berlebihan hingga mengamuk

Selain perilaku tersebut, anak dengan autisme juga cenderung mengalami kondisi medis tertentu. Salah satu yang cukup sering adalah alergi. Beberapa jenis alergi sering ditemukan pada penyandang autisme, mulai dari alergi makanan, alergi pernapasan, dan alergi kulit.

Pada beberapa kasus, pasien autisme lebih sensitif terhadap jenis makanan tertentu, seperti produk olahan gandum dan susu. Ada yang menyebut bahwa perkara itu disebabkan oleh glutein dan kasein yang terdapat dalam gandum maupun susu, yang turut memperberat gejala autisme. Ada pula yang menyatakan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh adanya perubahan sistem imun dalam tubuh anak, sehingga ia mudah mengalami alergi.

Bagaimana faktanya?

Adanya informasi simpang siur mengenai alergi dan autisme mendorong sekelompok peneliti di Universitas Iowa untuk melakukan sebuah studi yang bertujuan mencari tahu korelasi di antara keduanya. Penelitian yang dimuat di jurnal JAMA network itu membandingkan kejadian alergi pada anak dengan autisme dan anak tanpa autisme.

Hasilnya, alergi lebih banyak ditemukan pada kelompok anak dengan autisme. Sebagai contoh, alergi makanan terjadi sekitar 11% pada anak-anak dengan autisme, sementara pada anak-anak tanpa autisme hanya 4%. Begitu pula dengan alergi pernapasan, dimana terjadi pada 19% anak dengan autisme, sedangkan pada anak tanpa autisme hanya 12%.

Alergi kulit pun serupa, pada anak dengan autisme, persentasenya lebih tinggi dibandingkan anak tanpa autisme. Ini artinya, alergi lebih sering ditemukan pada anak dengan autisme dibanding mereka yang tidak mengalami gangguan perkembangan apapun.

Lantas, apakah anak autisme pasti akan mengalami alergi? Jawabannya: belum tentu. Banyak pakar menilai bahwa hasil penelitian di atas hanya menunjukkan bahwa alergi banyak dijumpai pada anak dengan autisme, tetapi tidak memperlihatkan hubungan sebab dan akibat di antara keduanya. Sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung bahwa autisme menyebabkan alergi atau alergi menyebabkan autisme.

Bila anak autisme mengalami alergi

Pada dasarnya, penanganan alergi pada anak autisme serupa dengan anak pada umumnya. Hanya saja, untuk anak dengan autisme, orang tua harus lebih peka dalam memperhatikan pencetus dan gejala yang dialaminya. Pasalnya, anak dengan autisme sulit untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan atau menyampaikan gejala yang mereka alami. Hal ini akan membuat pencegahan dan pengobatannya menjadi lebih menantang.

Oleh karena itu, ketika anak diketahui memiliki alergi terhadap sesuatu, orang tua sebaiknya mencatat dengan baik dan memastikan agar si Kecil tidak terpapar zat tersebut. Apabila gejala alergi muncul, jauhkan anak dari pencetus alergi (alergen) dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang sesuai.

Tidak dimungkiri, alergi memang sering ditemukan pada anak dengan autisme. Namun, hal itu bukan berarti keduanya memiliki hubungan sebab dan akibat. Dengan kata lain, anak autisme tidak selalu akan mengalami alergi, dan anak yang alergi tak melulu berkaitan dengan autisme.

Kalaupun anak autisme mengalami alergi, prinsip penanganannya serupa dengan kasus alergi pada umumnya. Hanya saja, orang tua perlu perhatian ekstra untuk menghindarkan anak dari pencetus dan mengenali gejala seawal mungkin. 

(NB/ RVS)

AnakAnak Autismeanak alergiautism spectrum disorderhari peduli autisme seduniaAutismeAlergi

Konsultasi Dokter Terkait