Kesehatan Umum

Awas, Meludah di Lantai Saat Naik MRT Bisa Picu Penyakit!

Ayu Maharani, 29 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain tidak sopan dan jorok, meludah sembarangan saat naik MRT bisa menyebarkan virus penyakit yang merugikan banyak orang, lo!

Awas, Meludah di Lantai Saat Naik MRT Bisa Picu Penyakit!

Saat mengalami batuk berdahak, sudah menjadi rahasia umum bahwa dahak yang mengganjal di saluran pernapasan mesti dikeluarkan supaya Anda cepat sembuh. Sayangnya, anjuran itu kini menjadi sesuatu yang “serba salah”, karena hal tersebut akan dijadikan alasan untuk meludah sembarangan, tak terkecuali saat naik MRT.

Mass Rapid Transit alias MRT merupakan moda transportasi baru dengan fasilitas stasiun kereta yang bagus dan bersih. Tak habis pikir bila ada orang yang meludah sembarang di lantai stasiun tersebut. Lagi pula, meludah sembarangan itu melanggar etika atau norma kesopanan yang berlaku di masyarakat.

Bahkan, meludah sembarangan merupakan cara “sehat” yang paling egois! Bagaimana tidak? Supaya cepat sembuh dari penyakit, entah itu influenza ataupun penyakit infeksi saluran pernapasan lain yang lebih parah, seseorang mengeluarkan dahak bervirus di tempat terbuka. Di mana, tindakan tersebut meningkatkan risiko virus untuk terhirup dan menjangkiti orang-orang sekitar, khususnya yang sistem kekebalan tubuhnya sedang turun.

Virus dapat tersebar lewa ludah

Meludah sembarangan merupakan hal yang patut disesalkan karena kuman penyakit di dalamnya rentan tersebar. Menurut  dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter kuman tuberkulosis (TBC) dan virus influenza dapat bertahan lama di dalam ludah yang “dibuang” sembarangan.

“Virus tersebut bahkan bisa bertahan selama 24 jam. Kalau tidak sengaja terhirup, bisa tertular penyakitnya,” jelas dr. Devia.

Maka itu, jangan heran bila di tempat-tempat umum banyak orang yang mengenakan masker. Ini karena penggunaan masker dapat mencegah orang tersebut menghirup langsung udara yang bervirus akibat ludah yang dibuang sembarangan.

Tak cuma tuberkulosis dan influenza, sejumlah virus yang dapat menyebar melalui ludah, termasuk pula hepatitis, meningitis, sitomegalovirus, Epstein-Barr, dan masih banyak lagi. Kalau sudah begitu, tak ada cara selain menghentikan kebiasaan meludah sembarangan untuk menghentukan penularan virus-virus berbahaya ini.

Mengatasi paparan ludah untuk cegah penyakit

Mencegah penularan penyakit akibat ludah yang dibuang sembarangan bisa dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu orang yang meludah dan juga orang yang ada di sekitarnya.

Yang pertama adalah untuk orang yang meludah. Dahak yang terkumpul di saluran pernapasan memang sebaiknya dikeluarkan, namun bukan dengan cara sembarangan. Berdasarkan saran dari dr. Devia, Anda sebaiknya membuang dahak itu ke toilet atau wastafel sehingga bisa langsung disiram air hingga bersih.

“Jika tidak menemukan toilet di sekitar, buang dahak dengan menggunakan tisu atau kantong plastik, ikat, dan buanglah ke tempat sampah. Dengan begitu, Anda tetap bisa mengeluarkan dahak dengan lega tanpa merugikan orang lain,” kata dr. Devia.

“Sedangkan untuk orang yang berada di sekitarnya, selain menggunakan masker untuk mencegah paparan udara tak sehat, Anda bisa mencuci bagian tubuh yang terkena ludah bervirus itu dengan sabun dan air mengalir. Kalau bisa, hindari berkontak langsung dengan orang tersebut untuk meminimalkan penularan,” dr. Devia menambahkan.

Meludah atau membuang dahak memang dianjurkan untuk melegakan saluran pernapasan yang sedang terinfeksi penyakit. Meski begitu, jangan jadikan alasan medis tersebut sebagai dasar berperilaku tak sopan dengan meludah sembarangan sehingga menyebarkan virus penyakit ke orang-orang di sekitar.

Mulai dioperasikannya moda transportasi MRT memang patut disambut hangat. Siapa saja tentu berhak untuk naik MRT. Namun demikian, siapa pun juga berkewajiban untuk menjaga kebersihan, keteraturan, ketertiban dan keindahan fasilitas umum seperti MRT. Salah satu caranya adalah dengan tidak meludah sembarangan.

(NB/ RVS)

virusDahaksaluran pernapasanMeludahNaik MRTTuberkulosis

Konsultasi Dokter Terkait