Pernapasan

Efek Samping Obat Tuberkulosis yang Perlu Diwaspadai

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 05 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Obat untuk tuberkulosis atau TBC bisa memberikan efek samping pada tubuh. Cari tahu apa saja efek samping obat TBC yang perlu diwaspadai lewat ulasan medis berikut ini.

Efek Samping Obat Tuberkulosis yang Perlu Diwaspadai

Hidup di Indonesia artinya Anda akan familiar dengan penyakit tuberkulosis. Tanah Air tercinta memang dikategorikan sebagai negara dengan kejadian tuberkulosis terbanyak kedua di dunia setelah India.

Tuberkulosis alias TBC atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini mudah menular, yakni saat penderitanya batuk dan bersin. 

Penyakit TB umumnya menyerang organ paru meski tak menutup kemungkinan untuk menginfeksi organ lain, seperti selaput otak, tulang, dan kulit.

Untungnya, penyakit mengerikan itu dapat diatasi dengan obat antituberkulosis (OAT). Bila dikonsumsi sesuai anjuran, penyakit mengerikan tersebut dapat diobati hingga sembuh total. 

Namun, sama seperti obat lainnya, OAT juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa ini beberapa efek samping obat TBC yang perlu Anda waspadai:

1. Gangguan Fungsi Hati

Gangguan fungsi hati merupakan efek samping obat TB yang paling umum. Gejalanya adalah mata dan kulit terlihat kuning (ikterus), serta dapat disertai mual dan muntah, serta peningkatan enzim hati. 

Keadaan tersebut dapat disebut Hepatitis imbas obat (DIC), yang juga dikenal sebagai kelainan hati akibat penggunaan obat-obat hepatotoksik.

Gangguan fungsi hati merupakan bentuk efek samping yang cukup umum terjadi akibat obat medikasi TB, seperti isoniazid dan rifampicin

Bila terjadi, dokter akan menghentikan semua OAT untuk sementara waktu. Kemudian, pengobatan baru akan dimulai lagi secara bertahap sambil memantau fungsi hati pasien.

Artikel Lainnya: Penyebab Penderita TBC Rentan Depresi

2. Gatal dan Kemerahan pada Kulit

Keluhan ini juga merupakan efek samping minum obat TBC yang cukup umum ditemukan. Gejalanya adalah kulit tampak merah, gatal, dan bentol. 

Pada kondisi berat, gejala dapat disertai sesak napas, demam tinggi, dan kulit melepuh. Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat reaksi hipersensitif terhadap OAT.

3. Nyeri Sendi

Nyeri sendi dapat terjadi sebagai efek salah satu jenis OAT, yaitu pyrazinamide. Pasalnya, jenis obat TB yang satu ini dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga muncul nyeri sendi dan gout. 

Efek samping yang satu ini dapat diatasi dengan pemberian obat asam urat tanpa harus menghentikan konsumsi OAT.

4. Kesemutan dan Rasa Terbakar di Kaki

Kondisi ini adalah efek samping dari OAT, yaitu isoniazid. Obat tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tepi (neuropati), sehingga muncul gejala kesemutan dan rasa terbakar khususnya di ujung anggota gerak tubuh. 

Pada kondisi tertentu, penggunaan isoniazid tidak perlu dihentikan dan dokter akan memberi tambahan asupan vitamin B. Vitamin B ini berguna untuk mengurangi keluhan kesemutan maupun sensasi terbakar di ujung anggota gerak tubuh.

Artikel Lainnya: TBC juga Bisa Menyerang Kulit, Kenali Gejalanya!

5. Gangguan Pendengaran

Masalah pendengaran biasanya disebabkan oleh OAT yang disuntikkan, yaitu streptomisin. Obat tersebut memang memiliki efek samping ototoksik alias merusak organ dalam pendengaran. 

Akan tetapi, tidak semua pasien yang mendapat streptomisin akan mengalami gangguan pendengaran. Efek samping obat TBC yang satu ini umumnya hanya terjadi pada pasien lanjut usia. 

Berita baiknya, fungsi pendengaran biasanya akan kembali normal jika konsumsi obat dihentikan.

6. Urine dan Keringat Berwarna Merah

Salah satu jenis OAT, yaitu rifampisin, dapat menyebabkan munculnya warna merah pada urine dan keringat. Hal ini sebenarnya adalah pigmen warna obat, bukan karena perdarahan. 

Akan tetapi, efek samping ini tetap harus diketahui pasien agar tidak kaget, panik, dan lantas menghentikan pengobatan ketika mengalaminya.

Artikel Lainnya: Ketahui Penyebab dan Gejala TBC Ginjal

7. Mual, Muntah, dan Hilang Nafsu Makan

Pasien TB yang baru memulai konsumsi OAT biasanya akan mengalami efek samping gastrointestinal, seperti mual, muntah dan penurunan berat badan karena nafsu makan berkurang. 

Keluhan-keluhan tersebut biasanya terjadi bersamaan dengan mulut kering dan sakit tenggorokan.

Efek samping obat TBC yang satu ini dapat terjadi akibat perubahan kompleks dalam metabolisme zat gizi makro penting, seperti protein, karbohidrat dan lemak. 

Bila Anda mengalami berbagai gejala di atas saat sedang menjalani pengobatan tuberkulosis, jangan tunda untuk segera periksa ke dokter. 

Nantinya, dokter akan menentukan apakah konsumsi OAT harus dihentikan, diganti, atau diberikan obat tambahan yang diperlukan. 

Pada intinya, jangan pernah menghentikan pengobatan atau mengubah dosis obat antituberkulosis (OAT) tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang merawat Anda. Sebab, keberhasilan pengobatan TB amat bergantung pada keteraturan pasien mengonsumsi obat.

Itu dia efek samping pengobatan TBC yang perlu Anda waspadai. Ingat ya, Anda tak boleh langsung menghentikan atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang merawat. 

Butuh bantuan terkait konsumsi obat-obatan tuberkulosis? Ingin tahu fakta medis lain seputar kesehatan? Anda bisa berkonsultasi langsung dengan tenaga profesional melalui layanan tanya dokter atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

obatefek sampingTuberkulosis

Konsultasi Dokter Terkait