Sehat dan Bugar

Kerja dengan Meja Berdiri, Bantu Turunkan Berat Badan?

Krisna Octavianus Dwiputra, 25 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Terlalu lama duduk saat kerja dinilai bisa mengganggu kesehatan. Meja berdiri dinilai bisa jadi solusi. Benarkah bisa turunkan berat badan?

Kerja dengan Meja Berdiri, Bantu Turunkan Berat Badan?

Bekerja sambil duduk di depan komputer atau laptop selama berjam-jam telah diketahui menjadi cikal bakal berbagai risiko kesehatan. Sebagaimana dikatakan dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, orang yang duduk terlalu lama memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular seperti angina dan serangan jantung sebesar 125%. Nah, sebagai upaya menghindari hal tersebut, sebagian orang kini telah beralih menggunakan meja berdiri untuk bekerja.

Seperti diketahui, meja berdiri “menghalangi” penggunanya untuk duduk. Hal itu lantas membuat meja tersebut diklaim mampu mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan. Bahkan, ada juga yang mengatakan bahwa penggunaan meja berdiri bisa membantu menurunkan berat badan.

Bakar kalori lebih banyak?

Terkait manfaat meja berdiri, salah satu studi menyebut bahwa penggunaan meja yang demikian mendorong orang yang menggunakannya untuk bergerak lebih aktif. Sebagai dampaknya, kalori lebih banyak terbakar.

Akan tetapi, sebuah penelitian terbaru justru menantang temuan dari penelitian awal tersebut. Artinya, penggunaan meja berdiri tidak benar-benar bermanfaat. Hal ini dikatakan oleh pemimpin dari tinjauan penelitian terkait manfaat meja berdiri, April Chambers, yang sekaligus seorang asisten profesor bio-engineering di University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Dari 53 penelitian yang dimasukkan dalam ulasan, 47 di antaranya adalah penelitian percobaan. Secara keseluruhan, penelitian-penelitian itu memeriksa antara 6 sampai 231 peserta penelitian untuk periode tindak lanjut hingga satu tahun. Chambers meneliti efek dari meja berdiri lewat 6 parameter, yakni perilaku (waktu duduk dan berdiri), fisiologis, performa kerja, psikologis, rasa tidak nyaman, serta postur tubuh.

"Studi ini hanya menemukan dampak minimal pada salah satu dari 6 parameter tersebut. Hal paling kuat yang bisa dilihat adalah perilaku dan rasa tidak nyaman," lapor salah satu penulis studi, Nancy A. Baker, yang juga seorang profesor terapi okupasi di Tufts University di Medford, Amerika Serikat.

Dari temuan tersebut dapat dikatakan bahwa orang-orang yang menggunakan meja berdiri memang lebih sedikit menghabiskan waktu untuk duduk. Namun, hal ini hanya memengaruhi dari segi kenyamanan, karena penggunaan meja berdiri itu sendiri tidak efektif untuk menunjang produktivitas saat bekerja.

Turunkan tekanan darah

Tak cuma itu, tim peneliti yang tergabung dalam studi tersebut juga melaporkan bahwa meja berdiri tidak memberikan manfaat yang signifikan terhadap penurunan risiko obesitas. Dengan kata lain, penggunaan meja berdiri tidak mampu menurunkan berat badan.

"Meja berdiri memang tidak bisa membakar cukup banyak kalori, sehingga tidak efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, ada manfaat lain yang lebih terasa dari penggunaa meja tersebut, misalnya sedikit menurunkan tekanan darah dan meredakan nyeri pinggang," ungkap Chambers.

"Meskipun manfaatnya kecil, penggunaan meja berdiri dapat menjadi awal untuk manfaat kesehatan yang besar. Akan tetapi, untuk merasakan manfaat positif dengan meja berdiri, Anda perlu pemahaman yang lebih baik tentang cara menggunakannya dengan benar," tambah Chambers.

Kesimpulan yang bisa ditarik, penggunaan meja berdiri dengan cara yang tepat memang bisa sedikit memberikan manfaat berupa penurunan tekanan darah dan meredakan sakit pinggang. Namun, terkait khasiat untuk menurunkan berat badan, penggunaan meja berdiri tidak benar-benar mampu menghadirkan manfaat yang demikian.

(NB/ RVS)

Berat BadandudukHari Buruh InternasionalDuduk Terlalu LamaMeja BerdiriObesitas

Konsultasi Dokter Terkait